Lima puluh lima

703 144 16
                                    

Sebelum memberitahukan rencana pernikahan mereka pada orang tua masing-masing, Sakura dan Sasuke sepakat  menemui Shion terlebih dahulu. Sasuke sudah menceritakan kenapa dia bisa sampai menjadi kekasih Shion semasa kuliah dulu.

Dan alasan di baliknya, berhasil membuat Sakura terkejut bukan main. Sakura bahkan harus berkali-kali mengeluarkan umpatannya karena tak percaya dengan apa yang telah Shion lakukan. Ternyata, selain pada dirinya Shion juga bersikap menyebalkan pada orang lain, bahkan perlakuannya jauh lebih mengerikan.

"Jadi, apakah sekarang Karin baik-baik saja?"

Sasuke menjawab pertanyaan Sakura dengan sebuah anggukkan tanpa mengalihkan pandangan dari jalan yang sedang mereka lewati. Keduanya kini akan menemui Shion di salah satu kafe yang letaknya hampir satu jam perjalanan dari daerah tempat tinggal mereka.

Sasuke mengatakan pada Sakura berhasil mendapatkan nomor ponsel Shion dari salah satu teman semasa kuliahnya. Dan, Sakura tak peduli.

"Aku penasaran dengan Karin. Aku yakin, dia gadis yang sangat cantik jika berhasil membuatmu bertekuk lutut padanya." Sakura kembali bersuara dengan nada menggebu. Terkesan terlalu bersemangat karena yang mereka bahas sekarang adalah orang dari masa lalu Sasuke. "Katakan padaku, di mana dia tinggal."

Sasuke sedikit menoleh saat tangan Sakura tak pernah berhenti bergelayut di Lengannya.

"Lepaskan tanganmu dari lenganku, Sakura. Aku sedang menyetir."

"Aku tidak akan melepasnya sebelum kau memberitahuku di mana Karin tinggal."

"Kau ingin menemuinya?" Sakura menjawab pertanyaan dengan anggukkan berkali-kali seraya melepaskan tangannya dari lengan kekar Sasuke. "Kenapa?"

"Entahlah. Aku hanya merasa penasaran dengannya," jawab Sakura mengangkat bahu. "Dan Sasuke, apa kau masih mencintai Karin?"

Mobil mereka berhenti karena Sasuke menginjak rem secara mendadak. Jika tidak ada pengaman yang membelit tubuh masing-masing, mungkin kepala Sakura sudah terantuk dashboard dan kepala Sasuke terantuk setir. Sakura hanya memberi senyuman tanpa dosa pada Sasuke yang kini melotot ke arahnya. 

"Sakura, kau serius menanyakan itu?"

Nada tak percaya yang Sasuke lontarkan membuat Sakura memperlebar senyum tanpa dosanya. Ia kembali mengangguk, bahkan lebih semangat dari sebelumnya. Sakura tahu perempuan bernama Karin itu adalah mantan kekasih Sasuke, tapi entah kenapa ia tidak merasa cemburu dan malah biasa saja. Tidak seperti saat mengetahui Shion yang juga menyandang status serupa.

"Aku rasa, ya. Aku hanya penasaran, jika tiba-tiba Karin mengatakan dia mencintaimu, jawaban apa yang akan kau berikan pada—"

"Aku masih cukup waras untuk tidak memberikan jawaban 'ya' pada wanita yang sudah memiliki suami, Sakura."

Sasuke yang kini sudah kembali melajukan mobilnya hanya bisa terkekeh saat mendapati mulut Sakura membentuk huruf O. Ekspresi yang terlihat menggemaskan menurut Sasuke.

"Karin sudah memiliki suami?"

"Dia juga sudah memiliki buah hati, bahkan dua," ujar Sasuke seraya berbelok saat mendapati pertigaan. "Mereka kembar, sama seperti kau dan Sasori."

"Serius, Sasuke?"

"Kau bisa menanyakannya langsung pada Naruto jika tidak percaya. Karin adalah sepupu Naruto."

"Astaga!" Sakura menutup mulut saat pekikan kecil meluncur bebas dari celah bibir. Jujur, ia tidak bisa lebih terkejut dari ini. Sepertinya apa yang Sasori katakan memang benar, bahwa dunia tak seluas yang terlihat. Sasuke adalah bukti paling nyata yang membuat Sakura percaya.

Tetangga Idaman (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang