Kilas V: "Sebuah Rahasia"

149 16 0
                                    

"Neo?" tanya Hazent seraya mengernyitkan keningnya.

"Iya," balas Morey sambil menganggukkan kepalanya.

"Jadi maksudnya, Morey palsu yang ada di Upacara Penobatan itu adalah Neo milikmu?" tebak Hazent lagi. "Memangnya Neo apa yang kau miliki sampai bisa menciptakan Morey palsu seperti itu? Neo menggandakan diri kah?" lanjutnya dengan mata berbinar penuh kekaguman.

Kali ini Morey tampak menggeleng dengan cepat, hingga berhasil membuat Hazent memanyunkan bibirnya, karena kesal tebakannya salah lagi.

"Lalu apa?!" hardik Hazent terdengar tidak sabar. "Jangan membuatku mati penasaran seperti ini!"

Sekuat tenaga Morey berusaha menahan kekehan gelinya akan reaksi Hazent tersebut, dengan bibir yang segera membalas.

"Karena aku baru saja diangkat menjadi Dreamis, jadi aku belum menerima Neo dari Tuan Pendeta Agung."

Tak hanya membalas. Secara tiba-tiba Morey menggunakan Mu Telekinesis* miliknya, dengan mengarahkan tangannya ke arah rimbunan dedaunan yang mengambang di atas air danau, lalu menggerakan salah satu jarinya ke atas. Bersamaan dengan itu, sebuah senyum manis lantas terukir di bibir Hazent, usai melihat sebuah bunga lotus berwarna biru yang menghiasi rimbunan dedaunan itu, kini tampak terangkat ringan ke udara, sebelum melayang secara perlahan ke arahnya.

Bertepatan dengan kedua telapak tangan Hazent yang menerima bunga pemberiannya itu penuh rasa takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bertepatan dengan kedua telapak tangan Hazent yang menerima bunga pemberiannya itu penuh rasa takjub. Seraya tersenyum kecil Morey kembali berkata.

"Jadi, aku meminta tolong pada Dreamis Keempat untuk membantuku kabur dari Upacara Penobatan, dengan memintanya untuk menciptakan sesosok ilusi yang menyerupaiku menggunakan Neo Hallucikinesis* miliknya."

"Wow."

Untuk kesekian kalinya Hazent merasakan apa itu arti dari rasa takjub, usai mendengar penjelasan panjang-lebar Morey barusan.

"Kemampuan supernatural yang menakjubkan sekaligus mengerikan sekali."

Sebuah lanjutan kata dari Hazent setelahnya, yang membuat Morey menaikkan sebelah alisnya seketika.

"Kenapa mengerikan?" tanya Morey heran.

Secara mendadak Hazent menghela napas kecil sebelum membalas.

"Kalau boleh jujur, sebenarnya aku sempat berpikir."

"Tentang?"

"Apa jadinya kalau Lemuria memanfaatkan seluruh kekuatan supernatural itu untuk hal yang buruk?"

"..."

"Misalnya seperti apa yang telah dilakukan oleh..."

Hazent tiba-tiba menahan perkataannya, diiringi manik auburnnya yang menyendu.

"...Atlantis, mungkin?"

Namun ekspresi Hazent itu tak berlangsung lama, karena wajahnya langsung tertoleh pada Morey penuh gurat panik.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang