Kilas XXXI: "Sebuah Peraduan"

66 12 0
                                    

Ada satu hal yang sebenarnya sangat mengusik Hazelle. Ketika dalam penyamarannya sebagai Hazent berbekal sebuah buku di tangan yang menemani kesendiriannya di bawah pohon rindang itu. Manik hazel yang tersembunyi oleh retina auburn miliknya benar-benar tak kuasa mencuri pandang ke suatu sisi, tepatnya pada bayang-bayang dari sosok sangat tak asing di hidupnya, yang kini sedang berjalan semakin mendekat padanya.

Siapa lagi kalau bukan Morey?

Sesuai dengan janjinya beberapa hari lalu, yang menandakan bila hari ini terlabel sebagai Sabtu, lengkap dengan gulungan awan yang tak biasanya menutupi cerahnya langit biru di atas sana. Hazelle bahkan sengaja datang lebih awal dari waktu perjanjiannya dengan Morey, lantaran benar-benar ingin memberi kesan bila kekhawatiran sahabatnya waktu lalu tentang keselamatannya tidaklah terwujud secara nyata. Sebab, pada realitanya kondisi Hazelle saat ini dalam keadaan baik tanpa kekurangan suatu apapun.

Atau... mungkin tidak sesempurna itu?

Karena ugh, sumpah.

Sumpah.

Secara tidak sadar Hazelle sampai menyingkirkan buku yang sempat ia baca itu dengan meletakkannya di samping tubuhnya. Saking tercengangnya ia saat mendapati kedatangan Morey kali ini yang sungguh berbeda dari biasanya, berupa kemunculan cahaya kebiruan yang bersinar begitu terang di telapak tangan sahabatnya tersebut.

Tak sebatas itu saja.

Sebab, sumpah.

Sumpah.

Serius.

Apa-apaan benda sangat besar yang sedang melayang-layang mengikuti Morey di belakangnya itu?

Jika retina auburn Hazelle tidak mendadak rabun, apa benar benda besar berwarna hijau zamburd yang terselimuti cahaya kebiruan itu adalah perahu?

Jika retina auburn Hazelle tidak mendadak rabun, apa benar benda besar berwarna hijau zamburd yang terselimuti cahaya kebiruan itu adalah perahu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atau kapal?

Kano?

Sampan mungkin?

Astaga.

Apapun itu.

Pokoknya Hazelle sampai ternganga lebar dengan begitu syoknya. Apalagi saat mendapati Morey langsung mengibaskan telapak tangannya yang masih diselimuti cahaya kebiruan itu dengan begitu cepat, diikuti oleh pergerakan dari perahu di belakangnya yang langsung terlempar lumayan kencang di atas permukaan danau.

Tentu saja.

Tentu saja gara-gara ulah Morey tersebut. Sontak percikan air danau yang baru saja dihempas oleh perahu tersebut lantas mengenai tubuh Hazelle dengan begitu suksesnya, hingga membuatnya secara refleks langsung berdiri dari duduknya karena kaget.

Sekaget itu.

Terlebih saat merasakan kedua tangan Morey langsung meraih pinggangnya secara tiba-tiba, yangmana pergerakan itu sukses membuat tubuh Hazelle terjatuh ke dalam pelukan Morey seketika.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang