Kilas CXXV: "Sebuah Konfrontasi"

77 10 9
                                    

Sebentar.

Sebentar.

Sebentar.

Sebentar.

Sebentar.

"Pangeran Jourel?"

Tu-Tunggu sebentar!

Bukannya segera membalas ucapan Jeane yang mengernyitkan kening keheranan di hadapannya. Sosok Pangeran Jourel yang kini bersandar rapat pada pintu yang tertutup di belakangnya justru memegangi dadanya sendiri tampak sangat syok.

Sungguh.

Apakah hal yang sedang Jourel ini hanyalah fana?

Mungkinkah ini semua bukanlah kenyataan, karena sebetulnya Jourel sedang tertidur, yang otomatis membuatnya terjebak dalam mimpinya kini?

Soalnya.

Mana mungkin pengelihatan Jourel tadi dalam kondisi baik-baik saja, kalau di kamar Putri Hazelle yang dinyatakan oleh dokter tidak sadarkan diri itu ada sosok Morey di dalamnya?

Secara tiba-tiba?

Dengan posisi keduanya yang setengah bugil dan bergumul dalam cumbuan menggairahkan satu sama lain?

"..."

Sial.

Ini semua pasti hanyalah mimpi.

Iya.

Saat ini pasti sebenarnya Jourel tidak sengaja tertidur di mejanya karena kelelahan, sehingga mampu memimpikan hal yang lumayan... ukh, panas sekali tentang Hazelle dan Morey.

Tapi masalahnya, kenapa bukan dirinya dan Jeane saja sih yang Jourel mimpikan untuk beradegan ranjang sepanas itu?

Kenapa harus adegan ranjang Hazelle dan Morey, coba?

"Pangeran Jourel!"

Tunggu.

Setelah kembali mendengar namanya diserukan. Pandangan Jourel yang sempat kosong karena jantungnya masih berdebar penuh rasa syok, kini mulai mampu terfokus untuk menangkap sosok Jeane yang telah berdiri begitu dekat dengannya.

Tunggu sebentar.

Tapi sosok Jeane yang tertangkap oleh retina matanya saat ini nyata, kok.

Bahkan saat dirinya tak sengaja bersentuhan dengan Jeane di ruang kerjanya waktu lalu. Jourel bisa merasakan dengan seluruh inderanya bahwa apa yang ia alami itu nyata.

Termasuk sosok Jeane dalam penyamarannya sebagai salah satu rekan ilmuannya, yang mampu berakting dengan baik ketika Jourel berhasil mengajaknya berjalan menuju kamar Hazelle tanpa menarik kecurigaan siapapun.

Dan beberapa menit lalu sekalipun, Jourel juga ingat kalau para Prajurit Pengawal Atlantis yang ditugaskan untuk menjagai Vimana peristirahat Hazelle, terasa sangat nyata ketika menuruti titahnya untuk tidak menganggunya dan Jeane saat ingin mengunjungi Hazelle seperti sekarang.

Tak hanya itu, sentuhan Jourel pada panel pengaman yang terpasang di Kamar Vimana Hazelle, agar dirinya dan Jeane bisa masuk sebagai tamu ke dalamnya juga masih terasa dingin di ujung jarinya saat ini.

Dengan demikian...

"..."

Apakah semua ini... bukan mimpi...?

"..."

Jadi yang baru saja Jourel lihat di dalam kamar itu—

"!!!"

Hazelle dan Morey benar-benar—

"Yang Mulia Pangeran Jourel, bukankah sudah kubilang kalau waktuku sedikit?"

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang