Kilas XVI: "Sebuah Penenang"

72 15 5
                                    

"Eh? Neo Hermekinesis?"

Mendapati Hazelle yang secara mendadak mereda dari amukannya berkat perkataannya barusan, Morey lantas tersenyum kecil seraya menganggukan kepalanya pelan.

"Neo milikmu kah?!" tanya Hazelle setelahnya penuh kejut. "Jadi kau sudah mendapatkannya dari Tuan Pendeta Agung?!"

Untuk kesekian kalinya Morey menganggukan kepala.

"Jadi sulap yang tadi benar-benar Neo milikmu?!" tanya Hazelle lagi dengan begitu cerianya.

Sungguh reaksi terlampau menggemaskan dari Hazelle, yang seketika membuat Morey tak kuasa menahan kekehannya.

"Kenapa jadi sulap?" tanya Morey geli.

"Eh?! Kan kau sendiri yang bilang sulap tadi?!" balas Hazelle dengan nada protes.

Kali ini sembari tertawa dengan begitu lepasnya, Morey lantas mengusak helai kecoklatan Hazelle begitu gemas.

"Sayang sekali, sepertinya kata 'sulap' kurang sesuai untuk mendeskripsikan Neo milikku, Zent," ucap Morey.

"Hah?! Kalau bukan sulap lalu apa?!" balas Hazelle mulai tidak sabar.

"Penghilangan."

"Eh?" balas Hazelle tampak kebingungan. "Penghilangan?"

"Iya."

Di sela-sela anggukan kepalanya, Morey kembali berkata.

"Neo yang aku warisi dari Dreamis terdahulu adalah kekuatan penghilangan, yaitu Neo Hermekinesis."

"..."

Keterdiaman Hazelle saat ini, merupakan efek dari keterperangahannya pada ucapan Morey barusan, saking merasa kagumnya dengan kekuatan yang baru saja diungkapkan oleh sahabat tersebut.

Meski semua itu tak bertahan lama, oleh karena ekspresi Hazelle yang berubah menjadi sangat panik seketika, hingga membuat Morey terheran-heran akan perubahan reaksi sang sahabat yang lumayan ekstrim itu.

"Tapi Morey!" seru Hazelle di tengah kepanikannya. "Kalau Neo milikkmu adalah penghilangan, berarti hadiah dariku tadi benar-benar hilang dong?!"

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"..."

"I-Iya juga ya...?"

"APANYA YANG 'IYA JUGA', MOREY EL NERROOOO!!!"

"Akh! Ze-Zent—!"

"SUSAH PAYAH AKU MEMBUATNYA UNTUKMU! TAPI KAU MALAH MENGHILANGKANNYA BEGITU SAJA?!"

"Ze-Zent! Tu-Tunggu!"

Secepat mungkin Morey berusaha menangkap kedua tangan Hazelle, yang kini begitu gencar memukulinya dengan emosi meledak-ledak.

Tentu saja.

Bagaimana Hazelle tidak meledak, kalau hasil jerih payahnya dihilangkan begitu saja?!

Mana dihilangkannya tepat di depan matanya pula!

Benar-benar minta dihajar sekali macan liar satu ini!

"MAAARK!!! KAU—eh?!!"

Bersamaan dengan amukannya yang terhenti, Hazelle sumpah sampai mengedipkan kelopak matanya berulang kali, saking tidak percayanya dengan apa yang tertangkap oleh retina matanya saat ini.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang