Kilas LXII: "Sebuah Ide"

46 11 2
                                    

Dari sekian kerajaan yang ada muka Bumi. Satu hal yang Pangeran Jourel ketahui dengan pasti, bahwa Kerajaan Etruria memang terkenal sekali dengan hasil panennya yang melimpah ruah. Oleh karena tanah yang mereka pijak memiliki tingkat kesuburan lebih tinggi dibandingkan benua lain.

Dengan alasan semacam itu.

Bukan hal yang mengherankan ketika di sepanjang Jourel melangkahkan kakinya di dalam area Festival, deretan stan yang ia lalui lebih banyak menampilkan berbagai jenis makanan dan cemilan. Sehingga cukup berhasil membuatnya merasakan lelah, selama menjalankan improvisasi misinya untuk mengekor pada Cherlyn dan Jasver sampai sekarang.

Benar sekali.

Nyaris satu jam telah berlalu, yangmana semua itu Jourel habiskan untuk membuntuti Cherlyn dan Jasver dalam diam.

Bukan hal yang sia-sia sebenarnya.

Karena bagi Jourel, keputusannya untuk batal mengawasi "Sang Kakak" alias Putri Hazelle sudah sangat tepat. Lantaran berkat ketidaksopanannya menguntit "kencan" sepasang insan manusia tersebut. Tanpa diduga-duga Jourel benar-benar mampu mendapatkan informasi, tentang sosok menawan yang berhasil menarik minatnya alias Jeane El Xander.

Banyak sekali.

Sebanyak itu.

Termasuk tentang Jeane yang tidak menyukai buah stoberi.

Termasuk tentang Jeane yang sangat menyukai bermacam bubuk kopi.

Termasuk tentang Jeane yang tergila-gila dengan makhluk mini sejenis kucing-kucingan...

...bahkan sampai fakta tentang Jeane yang merupakan seorang yatim-piatu sejak kecil, karena seluruh anggota keluarga kandungnya tewas saat invasi Atlantis di Lemuria berpuluh tahun yang lalu.

Entahlah.

Antara bersimpati atau merasa lumayan bersalah. Pada akhirnya Jourel tahu bahwa masa lalu tidak akan bisa diubah. Bahkan jika salah satu Fraksi di Kerajaan Lemuria memiliki kekuatan supernatural yang mampu berkunjung ke masa lalu. Maupun teknologi Atlantis di masa depan yang berkemungkinan juga mampu menciptakannya.**

Yang jelas.

Satu hal yang Jourel ketahui sangat pasti, bahwa ternyata apa yang sedang diperjuangkan Hazelle saat ini; kedamaian Lemuria dan Atlantis, adalah hal yang Jourel rasa sangat perlu untuk segera diwujudkan. Sebelum anak-anak tak berdosa yang sudah telanjur lahir di muka Bumi ini, memiliki nasib yang serupa dengan Jeane; menyaksikan dengan kedua bola matanya sendiri, bagaimana kedua orang tuanya mati tepat di hadapannya.

Awalnya.

Jourel sama sekali tidak mengerti, dan sedikit tidak merasa nyaman. Ketika entah bagaimana sejarahnya, gadis bernama Cherlyn yang sedang ia buntuti itu, bisa membicarakan topik tentang orang-orang terdekatnya hingga pada tahap lumayan sensitif.

Atau mungkin yah, karena pada dasarnya Cherlyn suka sekali berbicara—menggosip lebih tepatnya.

Atau karena memang sedekat dan senyaman itu Cherlyn berada di sisi pemuda bernama Jasver tersebut, sampai selepas itu membicarakan berbagai topik mendalam.

Atau... uhm, yah, memang sudah selancang itu Jourel mengekor pada mereka, karena bisa sampai mencuri dengar berbagai hal yang seharusnya tidak berhak ia ketahui.

Mohon maaf sebesar-besarnya.

Sungguh.

Ingin sekali rasanya Jourel meminta maaf, karena memang bukan untuk itulah tujuan awal Jourel mengekor pada mereka secara diam-diam.

Tapi... karena sudah telanjur mengetahuinya. Tentunya hal yang bisa Jourel lakukan adalah, hanyalah berusaha sebisa mungkin menyimpan rapat-rapat semua informasi itu sebagai rahasia, bukan?

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang