Kilas LXXXVI: "Sebuah Nasib"

52 11 3
                                    

"Yang Mulia Putra Mahkota. Tanpa mengurangi rasa kagumku pada ide itu. Tapi apakah Yang Mulia berkenan mempertimbangkan beberapa pemikiranku ini?"

Di tengah keterdiaman Morey yang sedang berpikir keras untuk menemukan cara menyelamatkan Hazelle. Sedari tadi Ketua Theone yang nyaris tak berucap apapun, pada akhirnya memecah keheningan yang ada. Sehingga semua orang yang menghadiri pertemuan itu termasuk Putra Mahkota Louise sendiri, tak memiliki alasan untuk tidak mendengarkan pendapat dari Sang Pemimpin dari Fraksi Nerro tersebut.

"Tentu saja, Ketua Theone," balas Putra Mahkota Louise penuh rasa hormat. "Aku akan sangat senang mendengarkan tanggapan dari Ketua Theone tentang ideku ini."

Setelah melempar senyum tipis sebagai rasa hormatnya pada balasan Putra Mahkota Louise yang tak kalah sopan terhadapnya. Pandangan Ketua Theone lantas menyebar sebagai isyarat agar semua orang mendengarkan secara seksama apa yang ingin ia katakan.

"Ide Putra Mahkota Louise untuk menculik Putri Atlantis ini, tidak diragukan lagi memang merupakan cara terbaik dari yang terbaik."

Ada ekspresi tersanjung yang terukir sekilas di wajah Putra Mahkota Louise ketika mendengar pujian Ketua Theone.

"Akan tetapi aku pikir dengan ide sebaik itu. Pastinya memiliki harga sepadan yang harus kita bayar."

Namun semua itu tak berlangsung lama, oleh karena Putra Mahkota Louise yang seketika menjadi sangat serius, demi mendengarkan baik-baik beberapa poin-poin terlewatkan dari idenya yang sepertinya telah ditemukan oleh Ketua Theone.

"Bagaimana pun, jika deskripsi Putra Mahkota Louise mengenai Putri Atlantis ini benar adanya seperti itu. Jika Raja dan Putra Mahkota Atlantis memiliki obsesi untuk menjaga Putri Hazelle dengan cara sekeji itu. Ada sedikit ketakutan yang bisa terbayang olehku. Tentang resiko terburuk yang harus kita hadapi bila kita benar-benar menculik Putri Atlantis ini."

Di tengah jeda yang sengaja Ketua Theone ambil setelah berucap lumayan panjang. Morey tak bisa menyembunyikan ekspresi penuh rasa terima kasihnya pada ibunya tersebut. Ketika menyadari bila ucapan dari Pemimpin Fraksi Nerro itu justru telah membantunya untuk menyelamatkan Hazelle dari rencana penculikan.

"Bukan berarti aku menganggap Putri Cherlyn tidak seberharga Putri Hazelle."

Tak butuh waktu lama bagi Ketua Theone untuk melanjutkan ucapannya, demi mengusir kemungkinan dari orang lain yang akan menyalahpahami maksudnya.

"Hanya saja aku rasa, kita juga harus memikirkan konsekuensi paling buruk yang bisa saja terjadi pada Lemuria, jika kita memprovokasi pihak Atlantis melebihi batas."

Benar.

Benar sekali.

Morey sangat setuju, karena sedikit-banyak ia bisa membayangkan reaksi kemurkaan hebat yang akan mendera Kerajaan Atlantis. Sehingga gambaran dari kehancuran Kerajaan Lemuria akibat gempuran teknologi mengerikan Atlantis dalam sekejap, bukan tak mungkin benar-benar terjadi jika Lemuria bersikeras mencuri "harta karun" mereka.

"Sebagai bagian dari Fraksi Lemuria yang memiliki kekuatan supernatural, kita mungkin bisa bertahan. Tapi apakah rakyat biasa Lemuria bisa melakukannya?" ucap Ketua Theone menjabarkan poin penting lainnya. "Apapun yang terjadi, keselamatan rakyat Lemuria tetap yang utama. Ada baiknya kita meminimalisir resiko dari setiap keputusan yang akan kita ambil.

"..."

Keheningan yang lagi-lagi menghiasi ruang pertemuan tersebut, dipenuhi dengan ekspresi semua orang yang terlihat memikirkan ucapan Ketua Theone secara sungguh-sungguh. Tak terkecuali Putra Mahkota Louise, yang merasa bila pemikiran Ketua Theone memang patut untuk dipertimbangkan.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang