Kilas XXIV: "Sebuah Alibi"

71 16 0
                                    

"Dibandingkan bertarung, bukannya lebih baik kalian mendengarkan penjelasan dari Tuan Alvaro dulu?"

"Penjelasan?"

Morey yang memang pada dasarnya tidak mengikuti percakapan sebelumnya pun, seketika menatap pada Reona penuh ekspresi kebingungan.

"Iya, penjelasan," balas Reona sambil menunjuk pada Jourel. "Penjelasan dari Tuan Alvaro yang ini, karena sudah mengawasimu selama dua jam penuh, Senior Morey."

Bersamaan dengan Morey yang menoleh pada Jourel, yang menyiratkan bila ia pun menyetujui usul Reona karena kini rasa penasaran turut mendominasi benaknya. Secara diam-diam Hazelle hanya bisa memandang pada Jourel sedikit was-was, karena kali ini ia tidak bisa lagi membantu Jourel untuk mengelak dari pertanyaan yang ada.

Sebab, semenjak Hazelle membuntuti tindak-tanduk mencurigakan Jourel dari awal hingga akhirnya terpergok oleh Jeane seperti tadi. Ia memang sengaja sebatas menunggui Jourel di dalam Vimana miliknya yang terparkir di dalam danau. Lantaran berpikir bila Jourel sengaja menyamar dan menyelinap ke Kerajaan Lemuria, hanya untuk melihat-lihat situasi pasca penyerangan di Fraksi Xander. Ataupun ingin mencari tahu tentang Fraksi Soule yang menjadi topik utama dari perundingan mereka waktu lalu.

Dengan pemikiran semacam itu.

Mana Hazelle sangka, kalau Jourel justru malah menggunakan seluruh waktunya untuk mengawasi gerak-gerik Morey kan?

Mana terkesan seniat itu pula.

"Sebenarnya..."

Seakan berhasil menyadarkan Hazelle dari jebakan pikiran penuh rasa was-wasnya barusan. Suara dari Jourel yang mulai terdengar itu pun, tampaknya sangat mampu menarik perhatian keempat Dreamis yang ada untuk terpusat sepenuhnya pada Jourel.

"Nona Kaysen dan uhm... No-Nona Xander?" ucap Jourel lagi seraya menatap pada Reona dan Jeane secara bergantian. "A-Aku hanya tidak bisa menampung rasa penasaranku pada Tuan Nerro..." lanjutnya sambil mengalihkan pandangannya pada Morey. "...karena 'Kak' Hazent suka sekali menceritakan tentangnya hampir setiap hari."

Huh...?

Hampir setiap hari?

Bukannya baru sekali saja Hazelle menceritakan tentang Morey pada Jourel?

Berbeda dengan ekspresi Hazelle yang kini tampak terbengong-bengong akan ucapannya barusan. Jourel sendiri yang akhirnya menemukan alibi yang tepat untuk menjawab pertanyaan Jeane dan Reona pun, sekuat tenaga berusaha menahan tawanya di dalam hati. Sebab setelah ini, "kakaknya" itu pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal, karena secara tidak langsung telah memberikan label padanya seolah-olah dirinya merupakan "adik" yang nakal di hadapan para Dreamis melalui perkataannya sebelum ini.

Yah, sekalian mengisengi Hazelle bukanlah ide yang buruk, kan?

"Gara-gara itu," ucap Jourel melanjutkan alibinya. "Aku yang penasaran pada orang yang selalu diceritakan oleh 'Kak' Hazent dengan mata berbinar-binar pun, memutuskan untuk mencari tahu."

"Oh begitu? Lalu?"

Tak seperti Reona dan Serene yang terlihat begitu antusias mendengarkan bualan Jourel tersebut. Hazelle sendiri sumpah mulai merasa panas-dingin, saat menyadari bila "adiknya" itu tampaknya memiliki niat terselubung yang bisa saja mempermalukan dirinya.

"Karena kebetulan jalur yang kami lalui untuk mengantar pesanan kali ini dekat dengan wilayah Kerajaan Lemuria," bual Jourel dengan lancarnya. "Jadi aku memanfaatkan kesempatan itu untuk mampir ke sini, sampai akhirnya aku benar-benar berhasil menemukan Tuan Nerro."

"Kalau niatmu memang ingin bertemu dengan Senior Morey, kenapa kau malah mengawasinya seperti tadi?"

Tak sama halnya dengan Reona dan Serene yang tampak percaya begitu saja dengan ucapan Jourel tersebut. Jeane bahkan sampai bertanya pada Jourel penuh selidik karena masih merasa curiga.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang