Kilas LXXII: "Sebuah Tuduhan"

37 13 0
                                    

Nyaris tiga hari telah berlalu pasca penyerangan Jeane El Xander di Kerajaan Atlantis.

Selama itu pula, Pangeran Jourel lumayan disibukan dengan berbagai macam tanggung jawab, berupa pemulihan segala macam bidang teknologi maupun persenjataan Atlantis, yang mengalami kerusakan cukup parah akibat amukan Jeane.

Akan tetapi, karena Jourel justru menganggap semua ini merupakan karma baginya; buah dari asap licik ciptaannya yang membuat nyawa Jeane nyaris melayang di tangan Heironn. Jadi tanpa berberat hati sama sekali Pangeran Jourel mengawasi pemulihan Pangkalan Militer Selatan Atlantis, sesuai dengan titah yang dihibahkan oleh Yang Mulia Raja Johniels kepadanya.

Dengan demikian, fokus Jourel yang terpusat sepenuhnya pada tugasnya itu. Justru membuatnya tak memiliki kesempatan bertemu dengan Putri Hazelle, hingga dirinya juga tidak mengetahui bagaimana kondisi dari "kakaknya" tersebut.

Namun walau dalam kondisi semacam itu. Satu hal yang Jourel sadari secara pasti, bila kondisi psikis Hazelle tidak mungkin tidak baik-baik saja.

Putri Atlantis itu pasti mengalami syok berat. Terlebih saat mengetahui bila penyekapan Sang Dreamis Pertama Lemuria; Cherlyn El Owenn, ternyata sudah direncanakan oleh Putra Mahkota Heironn secara matang. Bahkan sejak keempat Dreamis itu meninggalkan Kerajaan Lemuria, yang entah bagaimana caranya pula Heironn mampu menggiring keempatnya untuk menaiki kapal megah yang sama dengan mereka.

Dengan fakta semacam ini, sungguh Jourel curiga bila alasan Putra Mahkota Heironn mengusulkan ide pada Yang Mulia Raja Johniels, untuk memberikan perjalan terbaik layaknya Putri Kerajaan dalam negeri dongeng bagi Putri Hazelle. Tidak lain tidak bukan agar Heironn tidak perlu merasa repot untuk mengawasi dua pihak sekaligus dalam sekali jalan.

Iya, dua pihak.

Putri Hazelle dan Pangeran Jourel sendiri dengan lliburan mereka di Kerajaan Sumer.

Maupun keempat Dreamis berisikan Morey, Cherlyn, Jasver dan Serene, yang ternyata baru Jourel ketahui bila mereka sedang menjalankan tugas untuk mencari bunga legenda.

Entah apa itu bunga legenda yang dimaksud, hingga kini Jourel belum sempat mengorek informasinya lebih dalam.

Tapi yang jelas, bunga legenda yang dimaksud itu pastilah Nucifera, yang sekaligus Jourel bawa kabur saat menyelamatkan Jeane.

Karenanya, tiba-tiba saja Jourel justru jadi memikirkan Jeane secara mendalam.

Sungguh.

Sang Dreamis Kedua Lemuria itu... bagaimana kabarnya saat ini?

Apa dia baik-baik saja?

Apa luka-lukanya bisa disembuhkan secara total oleh Reona El Kaysen?

Tak hanya itu.

Apa Kerajaan Lemuria juga akan terima-terima saja dengan tindakan Kerajaan Atlantis, yang menyekap Yang Mulia Putri Kerajaan mereka seperti ini?

Entahlah.

Selain tidak mau berspekulasi terlalu jauh. Jourel lebih memilih untuk membicarakannya dengan Hazelle secara langsung, dengan memanfaatkan waktu istirahat yang akhirnya bisa ia ambil, setelah siang dan malam terus lembur-lemburan mempercepat pemulihan Pangkalan Militer Selatan Atlantis, sesuai dengan tenggat waktu yang Raja Johniels patenkan kepadanya.

Maka dari itu.

Bukan hal yang mengherankan ketika Jourel melakukan kunjungan secara mendadak langsung di kamar peristirahatan Hazelle. Demi mengefisiensi waktu yang bisa saja terbuang banyak jika Jourel harus mengabari atau meminta izin dari Hazelle terlebih dahulu.

Tanpa menyadari.

Bila keputusan Jourel itu justru membuat jantungnya nyaris melompat keluar dari rongga dadanya, usai mendapati situasi macam apa yang kini sedang dihadapi oleh Hazelle.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang