Kilas CXI: "Sebuah Kemungkinan"

44 13 4
                                    

"..."

"..."

"..."

"Jadi dugaan kita sedikit meleset?"

Setelah menceritakan kilas balik tentang percakapannya dengan Sang Ayahanda barusan. Hazelle hanya bisa menghela napas di kala kepalanya terangguk ringan sebagai jawaban dari pertanyaan Jourel tersebut.

"Tidak ada yang salah dengan fakta kalau Ayahanda memang memiliki hubungan tertentu dengan mendiang Nyonya Agung Soule. Bahkan aku sangat yakin kalau itu hubungan asmara," balas Hazelle sambil melempar pandang ke arah jendela kaca di sampingnya untuk kesekian kali. "Tapi aku tidak menyangka kalau ide tentang jati diriku yang merupakan anak mereka berdua sepertinya meleset sangat jauh."

"..."

Tak lantas membalas, Jourel justru memainkan setangkai bunga yang terangkai di dalam sebuah vas di hadapannya dengan jemarinya; mencoba memikirkan lebih dalam mengenai realita macam apa yang sebenarnya melatari situasi mereka saat ini.

"Tidak mungkin juga kan kalau akulah anak mereka berdua?" canda Jourel sedikit sarkas.

Hazelle sama sekali tidak tertawa mendengar celetuk Jourel barusan. Karena keduanya bahkan sama-sama tahu betapa perilaku Sang Ayahanda kepada Jourel memang "lumayan" berbeda dibandingkan anak-anaknya yang lain. Walau bukan tergolong perilaku yang kejam bagai dianaktirikan dengan siksaan sekalipun. Tapi Hazelle rasa tidak perlu memperjelas maksudnya adalah pilihan yang lebih bijak.

Dengan demikian, Hazelle hanya membalas ucapan Jourel barusan dengan anggukan kepala singkat.

"Atau..." ucap Jourel dengan nada menggantung tiba-tiba, diiringi kedua matanya yang seketika terbelalak lebar. "Ayahanda sengaja membohongimu karena memang belum waktunya untukmu mengetahuinya?!"

"Eh...?!" balas Hazelle kali ini ikut terkejut.

"Benar!" ucap Jourel seketika menjadi bersemangat. "Bisa saja seperti itu, kan?!"

"Kenapa kau terlihat sangat yakin kalau Ayahanda hanya membohongiku?" tanya Hazelle sedikit skeptis.

"Putra Mahkota!" balas Jourel cepat.

Hazelle terdiam penuh keterkejutan untuk kesekian kali, ketika menyadari hal krusial lain yang ternyata sudah ia lewatkan berkat ucapan Jourel tersebut.

"Perilaku Putra Mahkota kemarin! Yang seolah-olah begitu membela mendiang Nyonya Agung Soule!" seru Jourel lagi. "Bukankah gara-gara itu kita jadi menebak-nebak, kalau mungkin saja Thea El Soule adalah mendiang Permaisuri Atlantis yang sesungguhnya?! Karena wajar bagi seorang anak untuk membela orang tuanya yang tidak diperlakukan dengan adil?!"

Benar.

Itulah hal krusial yang sempat Hazelle lewatkan.

Logikanya, untuk apa seorang Putra Mahkota Atlantis secara mati-matian membela seorang musuh seperti Mendiang Dreamis Ketujuh Lemuria, jika mereka tidak memiliki keterkaitan erat satu sama lain?

Dengan alasan semacam itulah. Makanya baik Hazelle maupun Jourel bisa sampai pada kesimpulan, tentang jati diri Heironn El Allerick sesungguhnya yang merupakan anak kandung dari Thea El Soule.

Dan karena Thea El Soule adalah Lemurian; musuh Atlantis. Johniels El Allerick yang kala itu berkemungkinan memiliki hubungan asmara terlarang dengannya, terpaksa menyembunyikan asal-usul kelahiran Heironn El Allerick dengan mendeklarasikannya sebagai Putra Mahkota Atlantis yang terlahir dari perut Permaisuri Atlantis kala itu; Yovette El Allerick.

Gara-gara praduga semacam itu.

Siapa pula yang tidak akan menduga kalau Hazelle El Allerick juga merupakan anak bungsu dari Thea El Soule dan Johniels El Allerick, kan?

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang