Kilas LXXX: "Sebuah Ketakutan"

49 11 0
                                    

Betapa Morey tahu bila hal ini tak mungkin terelakan. Tapi Morey benar-benar tak menyangka Hazelle akan membahas tentang penyamarannya sendiri secepat itu.

Meski pertanyaan tersebut sebatas menanyakan sejak kapan tepatnya Morey mengetahui penyamaran Hazelle.

Tapi, sungguh.

Bagi Morey, pembahasan tentang masalah ini tidak sesederhana itu.

Sebab, sungguh.

Ini bukan sekadar tentang Morey, yang balas membohongi Hazelle dengan berpura-pura tidak mengetahui penyamarannya.

Ini bukan sekadar tentang Morey yang cemas Hazelle akan marah padanya, karena melakukan semua itu selama tiga tahun penuh.

Ini bukan sekadar tentang Morey yang khawatir Hazelle akan membencinya, lantaran kebohongan itu menimbulkan kesan begitu kuat tentang Morey yang seolah-olah sengaja mempermainkan Hazelle sejak lama.

Lebih dari itu.

Lebih dari segala reaksi Hazelle yang mungkin saja pecah begitu hebatnya setelah mendengar jawabannya.

Morey justru ketakutan.

Morey sangat takut, lantaran tidak mengerti mengapa semesta masih saja berhasil menuntun dirinya untuk membicarakan perihal ini, melalui sebuah tanya yang terlontar dari bibir Hazelle seperti barusan.

Sungguh.

Sejak kapan Morey mengetahui penyamaran Hazelle?

Apabila Morey menjawabnya secara jujur sejak tiga tahun yang lalu, apakah pembahasan tentang penyamaran Hazelle akan berhenti sampai di situ?

Di saat Morey benar-benar tidak ingin membicarakannya, karena hal itu sangat berhubungan dengan apa yang menjadi ketakutan terdalam di hatinya, yang berusaha mati-matian ia pendam selama ini?

Sungguh.

Tidak bisa kah Morey memilih terus-menurus bungkam tentang hal ini?

"Morey?"

Seakan permohonan Morey ditolak mentah-mentah oleh alam semesta. Suara Hazelle kembali terdengar memanggil namanya, disertai rangkaian kalimat tanya lain yang terlontar setelahnya.

"Kenapa diam saja?" tanya Hazelle seraya mengernyitkan keningnya. "Aku sedang bertanya padamu."

"..."

Morey tetap bungkam.

Dan anehnya, keterbungkaman Morey itu kini disertai ekspresi wajahnya yang terlihat tidak nyaman. Hingga berhasil membuat Hazelle yang telah menunggu-nunggu balasan dari Morey mengernyitkan kening keheranan.

Betapa tidak?

Baru disadari Hazelle, di tengah keterbungkaman Morey di hadapannya saat ini, tersirat ekspresi ketakutan yang begitu hebat di wajahnya.

Akan tetapi, kenapa?

Ini tidak seperti Hazelle berniat membantai Morey saat itu juga. Jadi untuk apa Morey setakut itu?

Atau jangan-jangan... Morey takut menjawab pertanyaannya secara jujur untuk alasan tertentu. Sehingga sahabatnya itu sedang mempersiapkan jawaban palsu untuk membohonginya?

Jika memang seperti itu kenyataannya, maka Hazelle tidak akan membiarkannya begitu saja. Terbukti dari dirinya yang segera mengatakan.

"Morey, jika kau masih saja diam karena tidak mau menjawab pertanyaanku secara jujur. Aku tidak bisa berjanji lagi untuk bertemu denganmu setiap ming—"

"Tidak! Zent! Tidak! Ini tidak seperti aku ingin membohongimu!" balas Morey dengan panik seketika.

"Lalu?"

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang