Kilas LXI: "Sebuah Keinginan"

46 11 2
                                    

"Morey?"

Tak butuh waktu lebih lama bagi Morey untuk tersadar dari jebakan pemikirannya, tepat setelah mendengar suara Hazelle kembali memanggilnya dengan nada curiga.

"Ah! Uh..." balas Morey cepat meski dengan kosa kata yang tidak terlalu jelas. "I-Itu... aku hanya penasaran apa tugas mengantar pesananmu berjalan baik-baik saja?"

Jelas.

Jelas sekali Morey berusaha sedang mengalihkan topik pembicaraan.

Hal yang tentu saja sangat disadari oleh Hazelle. Walau pada akhirnya ia lebih memilih untuk tak segera membalas ucapan Morey tersebut. Lantaran menimbang-nimbang apakah perlu berterus terang, untuk menuduh Morey sedang berusaha menghindar dari pertanyaannya. Atau menuruti saja alur pembicaraan yang terkesan ingin segera diubah oleh Morey dengan paksa.

Entahlah.

Meski Hazelle sangat penasaran dengan apa yang sedang mengganggu pemikiran sahabatnya itu. Namun ia juga paham ada batas yang tidak bisa semena-mena ia langgar hanya karena mereka memiliki hubungan dekat.

Yah.

Mungkin saja, Hazelle hanya perlu bersabar, sampai pada akhirnya Morey siap menceritakan apapun itu yang sedang mengganggu kepalanya.

"Oh? Pesanannya sudah kuantar tanpa kendala sama sekali kok," ucap Hazelle berakhir menurut saja pada alur pembicaran yang diarahkan oleh Morey. "Kalau tidak, mana mungkin aku bisa menemui di sini kan?"

"Benar juga," balas Morey sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Setelahnya.

Langkah kaki mereka yang berjalan saling berdampingan pun seakan menjadi saksi. Betapa keheningan adalah latar sangat nyata bagi keterdiaman Morey dan Hazelle, yang entah mengapa terselimuti sedikit hawa kecanggungan.

Entahlah.

Atau mungkin karena Morey merasa sedikit bersalah, kala menemukan segaris ekspresi kekecewaan bercampur sedih di wajah Hazelle, yang sepertinya menyadari keinginannya untuk tidak membicarakan apa yang sedang ia lamunkan tadi.

Ugh.

Tapi ya, mau bagaimana lagi?

Morey tidak mungkin mengatakannya secara jujur kan?

Atau mungkin, tidak sekarang?

"Wah!"

Baru ketika langkah kaki mereka sampai juga di salah satu stan yang menjual beraneka ragan manisan buah. Di saat itulah Morey sedikit terkejut, kala merasakan Hazelle tampak sangat bersemangat dalam menarik tangannya, untuk segera menghampiri warna-warni manisan yang tersuguhkan di hadapan mereka seperti sekarang.

 Di saat itulah Morey sedikit terkejut, kala merasakan Hazelle tampak sangat bersemangat dalam menarik tangannya, untuk segera menghampiri warna-warni manisan yang tersuguhkan di hadapan mereka seperti sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini!"

Tak hanya itu, Hazelle bahkan terlihat antusias saat menunjuk ke salah satu jenis manisan berdominasi warna hijau.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang