Kilas CX: "Sebuah Kebenaran"

42 11 0
                                    

Tak lantas menjawab pertanyaan Jourel. Hazelle justru terjebak pada kilas baliknya, berupa percakapan macam apa yang telah terjadi sebelumnya bersama Sang Ayahanda, usai rombongan Atlantis menyelesaikan proses pendirian selter di Danau Lemuria.

Hazelle ingat kala itu para pelayan pribadinya yang ternyata juga ikut diborong dalam penyerangan ke Lemuria, lantas dengan gesit melayani dirinya seperti biasanya. Termasuk menyediakan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk bebersih dan berbenah diri selayaknya kebiasaan para Putri Kerajaan pada umumnya.

Selama itulah.

Yang Mulia Raja Johniels yang tampaknya tak mau begitu saja mempercayai laporan dari teknologi plasma medis yang tersemat di gelang Hazelle, yang menyatakan bila Putri Atlantis itu dalam keadaan baik-baik saja. Secara tak terbantahkan langsung memerintahkan tim dokter ahli khusus kerajaan yang juga turut mereka boyong, untuk memeriksa kondisi Hazelle sampai detail-detail terkecil.

Bahkan gara-gara itu, Hazelle juga ingat dirinya tak mampu menahan diri untuk diam, dengan segala perilaku Raja Johniels yang baginya lumayan berlebihan itu lantas berkata.

"Ayahan—Yang Mulia Raja, Putrimu ini benar-benar baik-baik saja."

"..."

"Ini tidak seperti Kerajaan Lemuria seniat itu untuk menculikku," lanjut Hazelle sambil menggenggam tangan Johniels untuk menenangkannya. "Mereka memperlakukanku dengan baik. Bahkan Nyonya Agung Nerro juga menjamuku dengan kamar terbaiknya."

"..."

Hazelle juga ingat bahwa saat itu Johniels hanya menanggapi ucapannya dengan keterbungkaman. Hingga pada akhirnya para dokter ahli memberi laporan tentang masing-masing diagnosanya pada Sang Raja Atlantis tersebut, yangmana keseluruh hasilnya benar-benar menyatakan bahwa kondisi Hazelle sangatlah normal tanpa jenis luka apapun. Di saat itulah Hazelle mendengar suara Johniels berbicara padanya.

"Istirahatlah yang cukup. Ayah akan menemuimu lagi setelah makan malam nanti."

Bahkan tanpa menunggu balasan dari Hazelle. Johniels lantas pergi begitu saja dari Vimana megah yang telah menjadi kamar peristirahatan sementara Hazelle tersebut, tanpa mampu menyembunyikan ekspresi sendu yang masih saja terpatri jelas di wajahnya.

Gara-gara itulah.

Sempat terbesit rasa bersalah di benak Hazelle akan tindakan egoisnya kali ini yang ternyata membuat Sang Ayahanda begitu mencemaskannya. Sehingga membuat Hazelle tak begitu sedap kala menikmati makan malamnya bersama Jourel, yang tampak berseri-seri karena berkesempatan untuk "berkencan" dengan Jeane di siang harinya hingga petang.

Tapi beruntungnya.

Rasa tidak nyaman yang bersarang di benak Hazelle itu lenyap seketika, bertepatan dengan kunjungannya di beranda Vimana megah milik Sang Raja Atlantis itu di larut malam hari, yang ternyata justru disambut oleh Sang Ayahanda dengan senyum ramah di bibirnya.

"Kemarilah."

Tentu saja.

Tanpa ragu Hazelle langsung membenamkan tubuhnya dalam-dalam di pelukan Johniels yang telah menyambutnya dengan bentangan kedua tangannya yang hangat tersebut.

"Ayah..." panggil Hazelle seraya mengeratkan pelukannya. "Maafkan Hazelle karena sudah membuat Ayah khawatir..."

Dengan balasan dari kekehan gemasnya pada tingkah kekanakan Putri Hazelle yang menggunakan namanya sendiri untuk menyebut dirinya sendiri. Raja Johniels sedikit melonggarkan pelukannya ketika melayangkan kecupan sayang di kening putrinya itu.

"Tidak untuk kedua kalinya," balas Johniels seraya menyentil ringan kening Hazelle dengan jari telunjuknya. "Atau Lemuria akan benar-benar habis di tangan Ayah lain kali."

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang