Kilas XL: "Sebuah Kekhawatiran"

75 14 1
                                    

"Senior Morey kenapa sih? Tidak enak badan?"

Masih dalam penyamarannya sebagai pribumi pada umumnya. Berbekal kedua tangan yang bertumpu pada sisi ranjang, Putri Cherlyn sengaja berdiri dengan paha bagian depannya yang bersandar pada dipan penuh ekspresi keheranan. Usai mendapati sosok Morey masih saja meringkuk di ranjang, yang tentunya tersedia di kabin kamarnya sendiri.

 Usai mendapati sosok Morey masih saja meringkuk di ranjang, yang tentunya tersedia di kabin kamarnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan tanpa alasan.

Sebab.

Sebenarnya Cherlyn sendiri cukup peka. Tentang perubahan kondisi Morey yang lumayan siginifikan, yang entah mengapa lebih banyak berdiam dengan kepala tertunduk, berbekal telapak tangan yang tiada henti menutupi wajahnya sendiri yang terlihat memerah hebat.

Awalnya.

Cherlyn pikir mungkin kondisi Morey tersebut disebabkan oleh cuaca siang hari yang lumayan terik, di tambah lagi mereka harus mengantri kurang lebih selama tiga jam hanya untuk memasuki pelabuhan saking banyaknya orang yang ingin berlayar. Sehingga membuat hawa dari kereta kuda mereka menjadi panas, yangmana itu berdampak pada kondisi fisik Sang Senior, yang ia ketahui memang tak begitu tahan terhadap hawa panas tersebut.

Harusnya seperti itu.

Jika saja praduga Cherlyn tak langsung terbantahkan oleh sebuah fakta. Berupa wajah Morey yang masih memerah sempurna, bahkan setelah keempatnya dinyatakan lolos pemeriksaan oleh pihak pelabuhan, untuk menaiki kapal mewah yang sebenarnya dikhususkan bagi orang penting yang dimaksud oleh Sang Kusir waktu lalu.

Lebih dari itu.

Di kala kapal mewah yang mereka tumpangi ini pun telah memulai pelayarannya untuk mengarungi samudera seperti saat ini. Semburat oranye keunguan di langit luas yang mampu Cherlyn tangkap dari jendela kabin kamar Morey, seakan menjadi saksi dari kondisi Sang Senior yang tampaknya tak akan kunjung kembali menjadi normal dengan cepat. Terbukti dari sosok Morey yang sama sekali tidak memiliki tanda-tanda untuk segera keluar dari selehai selimut tipis, yang kini tengah mengurung tubuhnya bagaikan kepompong tersebut.

Sungguh sebuah kondisi dari Morey yang berhasil membuat Serene menjadi semakin khawatir. Meski semua itu tak menghalanginya untuk segera membalas pertanyaan dari Cherlyn barusan.

"Sepertinya begitu, Putri—"

"Ssh! Lynn, Serene! Panggil aku Lynn!"

Secepat Cherlyn memotong ucapan Serene yang nyaris memanggilnya dengan embel-embel kebesarannya itu. Secepat itu pula ia kembali berkata.

"Dinding memang bisu. Tapi siapapun di baliknya punya kesempatan untuk mencuri dengar segalanya," peringat Cherlyn penuh kiasan. "Berbahaya sekali kalau kau memanggilku 'sesopan' itu kan?"

Sebagai balasan, Serene sendiri hanya bisa meringis canggung, yang menandakan bila ucapan Sang Putri dari Kerajaan Lemuria itu, memang sangat masuk akal untuk situasi mereka saat ini.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang