Kilas CIX: "Sebuah Kondisi"

50 11 4
                                    

"Hanya perasaanku saja, atau justru kau yang terlihat bersemangat dengan kondisi Atlantis dan Lemuria saat ini?"

Siang hari di Danau Lemuria kali ini memang terhiasi langit berawan. Seakan-akan bendungan air tengah dipersiapkan untuk dihujankan pada Bumi melalui rintik-rintiknya di kemudian waktu.

Selama itulah.

Pesawat piringan Vimana milik Pangeran Jourel yang telah beralih fungsi menjadi peristirahatan pribadinya, tampak memperoleh tamu berupa sosok menawan Putri Hazelle khas dengan mahkota minimalis indah miliknya, berbalutkan megahnya gaun kerajaan yang melilit sempurna tubuh semampainya.

"Dibandingkan aku, justru sikapmu yang tampak tenang seperti inilah yang membuatku sedikit takut."

"Huh?"

Tak lagi mengintip keindahan pemandangan mekaran bunga lotus dari jendela kaca di sampingnya. Saat ini manik hazel Hazelle telah sepenuhnya terarah pada Jourel dengan kernyitan heran di kening.

"Takut kenapa?" lanjut Hazelle kembali bertanya.

Tak lantas menjawab. Jourel yang tadinya terlihat sibuk membereskan meja kerjanya, seketika terhenti hanya untuk berjalan menghampiri Hazelle di serambi Vimana miliknya, kemudian mendudukan diri di kursi yang berseberangan dengan "kakak"nya itu.

"Putri Hazelle El Allerick. Kekasihmu, Morey El Nerro pingsan kemarin," ucap Jourel dengan nada sangat serius. "Kau tidak khawatir padanya? Atau rasa cintamu pada Si Nerro itu sudah hilang?"

"A-Apa sih?!"

Bukannya membalas dengan lugas, Hazelle justru sedikit membentak Jourel dengan wajah merona merah; malu bercampur senang tak terbantahkan saat mendengar Jourel "menuduh" Morey sebagai kekasihnya.

Meski... yah.

Yah...

Belum ada peresmian yang terucap antara keduanya.

Tapi yah.

Yah, "tuduhan" Jourel pada hubungan mereka boleh juga lah ya?

"Serius. Aku bahkan melihatmu sempat tersenyum saat menyaksikan Si Nerro itu pingsan secara tiba-tiba," balas Jourel terlihat ngotot. "Sungguh ekspresimu kemarin benar-benar mirip psikopa—argh!"

"Berhenti berbicara sembarangan!" hardik Hazelle setelah menyentil keras pipi Jourel dengan jari lentiknya.

"Ish... sakit tahu!" protes Jourel sambil mengelusi pipinya.

"Salahmu sendiri berbicara yang tidak-tidak!" balas Hazelle tidak mau kalah.

"Apanya yang tidak-tidak?! Jelas-jelas reaksimu kemarin benar-benar aneh, tahu!" ucap Jourel ngotot. "Atau jangan-jangan kalian berdua memang sedang merencanakan sesuatu?!"

Tak lagi merasa iritasi seperti sebelumnya. Kali ini Hazelle justru membalas tuduhan Jourel tersebut dengan senyum sangat manis.

"Menurutmu?" ucap Hazelle dengan nada terkesan main-main.

Seketika Jourel memutar kedua bola matanya bosan.

"Ck, apapun rencana kalian itu. Pokoknya jangan sampai menimbulkan bahaya seperti kemarin-kemarin!" wanti-wanti Jourel.

Hazelle sendiri hanya membalas ucapan Jourel itu dengan tawa renyah nan singkat. Karena setelahnya percakapan di antara kedua saudara tersebut terhiasi keheningan sejenak.

"Tapi kalau boleh jujur..." ucap Jourel kembali memulai percakapan. "Aku lumayan terkesan dengan kemampuan berdiplomasi kekasihmu itu."

Lagi-lagi Hazelle hanya membalasnya dengan senyuman.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang