Kilas XXXV: "Sebuah Distraksi"

69 13 0
                                    

Dalam kondisi terduduk di sebuah kursi kayu bercat putih, tepatnya saat mentari semakin menyingsing untuk menghias langit biru nan luas di atas sana.

Entah mengapa manik hazel Hazelle sama sekali tidak bisa terfokus pada catatan yang sedang ia tulis, lantaran sel kelabu di otaknya sangat terdistraksi oleh suatu hal yang membuatnya begitu terusik hingga sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah mengapa manik hazel Hazelle sama sekali tidak bisa terfokus pada catatan yang sedang ia tulis, lantaran sel kelabu di otaknya sangat terdistraksi oleh suatu hal yang membuatnya begitu terusik hingga sekarang.

Bukan.

Bukan karena suasana di taman pribadinya saat ini yang terdengar lumayan ramai, akibat suara berbagai burung yang sedang berkicauan dengan bebas di angkasa, maupun nyanyian dari beberapa serangga yang menghuni rerumputan di sekitar kolam air mancur miliknya.

Melainkan diri Hazelle sendiri yang masih saja kepikiran, tentang mengapa ia bisa jatuh begitu lelap dalam tidurnya, tepatnya setelah dirinya mampu menidurkan Morey di perahu yang mereka tumpangi Sabtu lalu.

Sungguh.

Hazelle memang mempercayai karma.

Karma yang mungkin saja terjadi padanya, karena terus saja memaksa Morey untuk tertidur secara tidak langsung di pelukannya, dengan memanfaatkan gelang multifungsi peninggalan Sang Ibunda yang telah melekat padanya sejak lahir.

Tapi tetap saja.

Sedalam apapun dirinya terjerat pada rasa kantuknya. Baru pertama kali itulah Hazelle merasa kesadarannya benar-benar menghilang dalam tidurnya, hingga melanggar sumpah yang ia tanamkan dalam hatinya sendiri sejak dulu, untuk terus terjaga pada setiap detiknya di kala dirinya sedang bersama dengan Morey.

Meski ketika Hazelle terbangun penuh rasa kejut di sore harinya, ia menemukan sosok Morey masih terlelap sembari memeluknya.

Tapi tetap saja.

Segalanya begitu janggal.

Sejanggal kondisi Hazelle saat ini, yang masih saja tidak mempercayai bila dirinya mampu terlelap begitu pulas dalam kondisi tak memimpikan apapun.

Iya.

Berbeda halnya dengan Morey, yang bisa tidur terlelap jika tak memimpikan apapun. Di sepanjang hidupnya Hazelle hanya akan bisa tidur dengan lelap jika sedang bermimpi, walau ketika terbangun pun, ia tak mampu mengingat mimpinya tersebut.

Maka dari itu.

Kenapa bisa saat itu Hazelle jatuh terlelap tanpa bermimpi di pelukan Morey, kan?

"Sebenarnya aku sangat penasaran. 'Kakakku' ini sedang sengaja mengabaikanku atau bagaimana ceritanya?"

Tak hanya tersentak kecil, tautan jemari Hazelle pada pensil di genggamannya pun turut terlepas, saking terkejutnya ia dengan sebuah suara sangat tidak asing yang secara mendadak terdengar di telinganya. Walau demikian, reaksi keterkejutannya itu tak bertahan lama, terbukti dengan manik hazelnya yang langsung tertuju pada sang pemilik suara.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang