Kilas LXXIII: "Sebuah Informasi"

44 12 2
                                    

"Ini..."

"..."

"Buku ini..."

"..."

"Bagaimana bisa ada padamu...?"

"Bukan padaku."

Belum habis rasa keterkejutan Cherlyn. Ia harus kembali dibuat kaget ketika secara mendadak Buku Sakral Lemuria di tangannya menghilang dalam sekejab.

"Itu hanya salinan dalam bentuk proyeksi hologram," ucap Hazelle menjelaskan.

"Proyeksi hologram?" tanya Cherlyn kebingungan.

"Secara mudahnya, anggap saja seperti Neo Hallucikinesis milik Fraksi Pierro."

"Oh..."

Bukan tanpa alasan mengapa Cherlyn lantas menanggapi penjelasan Hazelle dengan singkat.

Sebab...

Cherlyn lumayan terguncang dengan kata-kata Hazelle tersebut, lantaran itu membuatnya teringat pada kondisi Jasver.

Tapi sekali lagi, karena apa yang baru saja Hazelle tunjukan padanya sangatlah penting. Cherlyn berusaha mengendalikan susunan emosinya yang kacau balau, demi mengorek informasi lebih dalam lagi dari Hazelle perihal Buku Sakral tersebut.

"Kalau begitu aku akan menganggap yang tadi palsu," putus Cherlyn berusaha berkepala dingin. "Lalu dimana yang asli?"

Hazelle tersenyum tipis.

"Aku anggap pertanyaan dari Yang Mulia itu sebagai persetujuan untuk berdiskusi denganku."

"..."

"..."

"..."

Jika diperbolehkan jujur, sebenarnya Cherlyn masih skeptis untuk menyetujui tawaran diskusi dari Hazelle. Karena sejak awal pasca Cherlyn terbangun dari hibernasi spiritualnya* untuk sekadar memulihkan kondisi tubuhnya. Ia berencana langsung menyerang siapapun orang yang ia temui pertama kali, demi menggaransi informansi tentang kondisi Jeane usai penyerangan, yang dapat dipastikan baik-baik saja tanpa kekurangan apapun. Maupun para Dreamis lainnya yang tak akan disentuh lebih jauh oleh Atlantis, dengan pengorbanannya untuk menyerahkan diri seperti ini.

Tapi lebih dari itu.

Selain reaksi dari sosok yang Cherlyn serang pertama kali; Hazelle, tampak tak memiliki niat sedikitpun untuk menghindari serangannya ataupun balas menyerangnya. Informasi tentang Buku Sakral yang diutarakan tepat di depan matanya itu. Mau tak mau membuat Cherlyn harus pintar-pintar membaca situasi dan bertindak dengan tepat. Mengingat skala prioritas macam apa yang dimiliki Buku Sakral tersebut bagi Kerajaan Lemuria.

Maka dari itu.

Walau dengan kewaspadaan yang sama sekali tidak menurun. Cherlyn pada akhirnya menurut ketika Hazelle mempersilakan dirinya untuk duduk di sebuah sofa beludru yang berhadapan langsung dengan Putri Atlantis itu, berbekal sebuah meja kaca bundar yang memisahkan keduanya.

Oh, tidak.

Atau mungkin, ketiganya.

Karena sosok laki-laki yang sempat berdiri di belakang Cherlyn barusan, turut diminta Hazelle untuk ikut duduk bersama keduanya.

Kini, berbekal retina mata Cherlyn yang sedikit membiaskan keterkejutan, di kala mendapati gelang berukir rumit milik Hazelle secara mendadak terbang dengan sendirinya ke tengah-tengah meja. Hazelle sendiri hanya terkekeh dalam diam melihat semua itu, sebelum melanjutkan niatnya untuk kembali memunculkan proyeksi hologram dari Buku Sakral Lemuria, agar Putri Lemuria tersebut mampu melihat detail salinan itu lebih terperinci.

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang