Kilas CI: "Sebuah Kehangatan"

67 11 8
                                    

Sekiranya ada belasan menit berlalu bagi Morey dan Hazelle untuk berguling riang di atas ranjang nan empuk itu. Hingga pada satu titik mereka terhenti di tengah-tengah, oleh karena manik berbeda warna mereka yang saling bertatapan dalam jarak yang lumayan dekat, berkat pelukan mereka yang tak ada tanda-tanda merenggang satu senti pun.

Dengan demikian, baik Morey dan Hazelle terkekeh geli seketika.

Masih tanpa suara.

Karena di detik berikutnya, Hazelle tak lagi berucap pada Morey melalui pergerakan bisu dari bibir ranumnya. Melainkan jemarinya yang merambat perlahan menuju dada bidang Morey, untuk menuliskan sesuatu di sana dengan jari telunjuknya.

"Kau sangat beruntung."

Bagi Morey, tulisan pesan Hazelle barusan terlalu mengandung banyak kemungkinan maksud. Sehingga Morey memutuskan untuk balas melakukan hal yang sama pada Hazelle, dengan turut menuliskan apa yang ingin ia katakan di punggung tangan Hazelle yang masih mendarat di dadanya.

"Tentang?"

Tak lantas menuliskan jawabannya di dada bidang Morey. Hazelle justru sedikit menolehkan wajahnya ke samping, dengan senyum manis yang menghiasi bibirnya. Meski demikian, pada akhirnya Hazelle tak lupa menjelaskan maksudnya pada Morey.

"Karena memiliki orang tua yang penyayang seperti Nyonya Agung Nerro."

Seketika Morey mengernyitkan keningnya, di sela-sela jemari telunjuknya yang kembali menulis balasan di punggung tangan Hazelle.

"Kenapa tiba-tiba...?"

Sekali lagi Hazelle tersenyum, meski kali ini senyum itu tertuju sepenuhnya pada Morey.

"Dari cara Ibumu menyediakan kamar senyaman ini untuk tawanan sepertiku," tulis Hazelle memberikan balasan. "Nyonya Agung Nerro pasti orang yang sangat baik hati."

Baru setelah memahami maksud Hazelle. Seketika Morey segera mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar dengan penerangan redup itu. Hanya untuk mendapati bila suasana kamar ini memang terkesan hangat, nyaman dan tenang. Oleh karena beberapa lilin di sudut sebagai pencahayaannya, selimut tebal nan lembut yang merengkuh tubuh keduanya, maupun jendela besar di samping ranjang yang terhiasi bermacam bunga minimalis nan cantik.

 Oleh karena beberapa lilin di sudut sebagai pencahayaannya, selimut tebal nan lembut yang merengkuh tubuh keduanya, maupun jendela besar di samping ranjang yang terhiasi bermacam bunga minimalis nan cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh.

Bahkan gara-gara itu, Morey jadi merasa kalau kamar ini lebih baik dari kamarnya sendiri yang terkesan dingin dan kaku, saking rapinya ia membereskan segala sesuatunya.

"Kau benar."

Pada akhirnya, seraya membalas senyuman Hazelle dengan tak kalah manisnya, Morey lantas memberikan persetujuannya pada maksud Hazelle barusan.

"Tapi kalau boleh jujur..." tulis Morey kembali di punggung tangan Hazelle, diiringi kening keduanya yang beradu dalam sunyi. "...aku merasa lebih beruntung lagi karena kau bersamaku di sini sekarang."

Soul: Atlantis & LemuriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang