Selesai melewati hari yang panjang, wanita berambut pendek sebahu itu merebahkan tubuh mungil nya di sebuah kasur berukuran queen size miliknya. Tubuhnya terasa sangat lelah, apalagi beberapa waktu lalu ia sempat melakukan kegiatan seksual dengan atasannya sendiri, sudah gila!
Wendy cukup menyesali aksinya barusan, meskipun jauh di hati kecil nya ia juga menikmati, namun disisi lain ia merasa bersalah. Entah pada siapa, pacar juga sudah tak punya. Tapi tetap aja, Wendy jadi murung malam ini, kepikiran sama rasa bersalah nya sama sang masa lalu yang akan mengisi seisi malamnya hingga besok pagi.
Yap, tiap malam sebelum tidur bakal jadi agenda wajib bagi wanita itu untuk menangis, di temani dengan sebotol wine yang sudah ia beli dari jauh-jauh hari, tak lupa dengan segunung playlist galau yang sudah dia rangkum cuma-cuma untuk menemani kegalauan nya. Agak lebay sih, tapi memang Wendy sesedih itu di tinggalkan sang kekasih yang kini tak tau kemana wujudnya.
Bicara soal masa lalu, Wendy jadi makin sedih. Tangisan yang awalnya cuma air mata tanpa suara, sekarang sudah berubah jadi isakan yang lama-lama makin kuat. Ia mengutuk keras pada kasur yang sekarang terasa semakin lebar dan luas untuk dia tempati sendiri. Bahkan aroma khas dari sang kekasih hati masih saja tercium jelas meski sudah tak di tinggali berbulan-bulan lama nya.
Besok ia akan berencana untuk beli kasur baru, tentunya dengan ukuran lebih kecil yang hanya cukup untuk diri nya sendiri.
Kadang, wanita itu bertanya-tanya, sejahat apa dia hingga harus di tinggalkan? sepedih apa luka yang telah dia berikan hingga tak ada kata maaf yang bisa di ucapkan? Wendy tak pernah benci wanitanya meski sudah di campakan, Wendy juga masih sangat cinta hingga tak ingin ada orang lain yang menggantikannya. Tapi satu hal yang bikin Wendy benci, kenapa gak pernah ada penjelasan yang jelas untuk perpisahan mereka?
...
Tiga bulan waktu berlalu sejak kejadian malam itu, kehidupan kembali berjalan seperti biasanya. Wendy tetap hidup dan bekerja setiap hari, bahkan masih menyisihkan waktu luang nya untuk sekedar minum-minum hingga tengah malam, meskipun kali ini gak cari wanita lain untuk pelarian. Karena, tentu saja sang atasan kini menjadi Friend with Benefit nya. Mungkin lebih cocok di sebut, Kolega with Benefit kali ya?
Mereka berjanji bakal terus profesional di kantor, Wendy bakal tetap manggil atasannya itu Ibu Kim sementara kalau di luar kantor dia bakal panggil wanita yang lebih tua itu dengan sebutan kak Tae, biar lebih akrab. Kalo Taeyeon sendiri sih lebih pengen di panggil sayang, soalnya Wendy suka bikin dia gemes sendiri. Apalagi kalo udah mode di ranjang, Duh!
Bicara soal benefit, Wendy beneran dapet hal itu kok dari atasannya. Minggu ini adalah minggu pertama untuk promosi kariernya, rencananya Wendy bakal di angkat untuk jadi kepala divisi yang baru, menggantikan sang Ibu Kim yang akan naik tahta ke posisi CEO. Tampaknya sih, Taeyeon pengen deket-deket terus ke Wendy, biar sering ketemu, karena tektok an kerja mereka bakal lebih lancar seiring dengan jenjang jabatan yang gak terlalu jomplang. Toh karyawan lain gak bakal curiga kalau antar bos mereka sering pulang pergi bareng.
Seperti pagi ini, pikiran Wendy yang udah mulai kacau. Pasalnya, pagi-pagi si CEO cabul udah minta dia buat keruangan, apalagi kalau gak minta jatah. Berhubung area kantor juga belum terlalu ramai, dan posisi ruangan juga agak kedap suara, bikin mereka berdua leluasa ngeluarin suara desahan kenikmatan. Jujur yaa, setiap ngelakuin aktivitas ini Wendy menikmati kok, apalagi Taeyeon juga mainnya jago, imbang lah mereka. Cuma ya kadang, atasan nya ini gak kenal waktu aja. Yakali di kerjaan juga dia harus melayani kemauannya, apalagi ini masih itungan terlalu pagi buat aktivitas fisik yang berat bikin keringatan, Wendy gak suka make up nya jadi berantakan.
Setelah seselai urusan dari ruangan Taeyeon, Wendy buru-buru jalan setengah berlari kearah toilet. Untungnya suasana di dalam gak banyak orang, cuma ada satu dan dua bilik yang terisi. Ia menghidupkan keran, dan mulai membasuh muka nya. Gak lupa cuci kedua tangannya biar hygiene :)
Lagi asik-asiknya cuci muka, eh ada sebuah suara yang di kenal. Jujur, Wendy kaget banget karena gak mengharapkan ketemu orang ini pagi-pagi.
"Tumben banget lo pagi-pagi gini udah nyampe, biasa juga ngaret" ucap Seulgi yang baru keluar dari salah satu bilik yang terisi tadi, dan Seulgi sama kagetnya lihat sohibnya yang agak berantakan pagi-pagi."Lagi pengen aja, itung-itung memperbaiki citra gue"
"Oh karena lagi promosi jabatan ya?" asumsi Seulgi gak salah sih, tapi gak bener juga.
"Yeah whatever. Lo bawa pouch make up ga?" tanya nya sambil mengelap wajah dengan lembaran tissue.
"Ada nih, bentar.." Seulgi merogoh isi tas nya, lalu memberikan sebuah pouch merah muda miliknya, Wendy menerima nya dengan senang hati.
"Thanks, buddy!"
Mereka berdua kini fokus dengan riasan diri masing-masing. Sesekali, Wanita berambut panjang itu mencuri pandang ke arah temen nya yang sedang mengoleskan lipstik ke bibirnya.
"Kemarin Roje ngomong, doi ketemu lo sama kak Tae di parkiran mall"
Oh shit.. Wendy gak nyangka bakal denger pertanyaan ini dari Seulgi, soalnya perjanjian diawal emang gaada yang boleh tau soal hubungan gelap keduanya.
"Oh, itu.. gue nemenin dia ketemu client di sana" Jujur penyataan barusan bikin Wendy keliatan makin mencurigakan, si Seulgi aja sampai nyipitin mata mencoba mencerna.
"Waw, agak aneh sih client doi" balasnya acuh tak acuh
"Yeah, lo tau lah sifat manusia gak bisa di tebak. Mereka minta makan di resto jepang yang enak, dan kak Tae minta rekomendasi gue, yauda sekalian aja gue temenin" Puji Tuhan, jawaban Wendy cukup masuk di akal, sementara Seulgi hanya mengendikan bahunya cuek.
Dia pun berpamitan untuk balik ke meja kerjanya deluan. Sepeninggalan Seulgi, akhirnya Wendy bisa bernafas lega. Karena sejujurnya pada saat itu, mereka bukan pergi untuk menemui client, tetapi untuk melakukan hubungan seks di dalam mobil, sesuai permintaan Taeyeon yang ingin mencoba andrenalin di parkiran mall. Untung gak ketauan satpam ya. Susah sih kalau setan di biarin berkeliaran kayak gini.
Lagi-lagi Wendy mengutuki diri nya pagi ini, sepertinya ia tampak tak siap dengan segala permintaan aneh dari wanita lebih itu kedepannya.
To be continued..