How can i love the heartbreak

141 15 3
                                    

Wendy termenung di bis yang sedang membawanya pergi, selama balik ke kota ini, Wendy gak punya kendaraan lagi karena mobil semata wayangnya udah dia jual buat modal untuk dia kabur dari Korea waktu itu. Harta benda yang tersisa di sini cuma apart kecil yang memang lebih sulit di jual cepat, orang-orang di jaman sekarang lebih sulit buat punya hunian daripada kendaraan.

Alasan dia berani balik setelah memantapkan hati, karena dia ingin kembali pada wanitanya. Wendy sadar kalau tindakan pengecutnya tempo dulu gak bakal ngerubah hidupnya ke arah yang lebih baik, dia ngerasa bersalah karena udah ninggalin semua orang gitu aja karena di tinggal nikah sama selingkuhan sendiri.

Persoalan butik yang dia bangun 70% pakai uang tabungannya udah dia ikhlasin gitu aja sedari awal, tepatnya kemarin malam waktu dia gak sengaja ketemu Irene buat ngobrol panjang. Mereka sepakat buat pindah tangan kepemilikan sepenuhnya ke Irene dengan catatan seluruh penghasilan Wendy di butik itu buat biaya sekolah Lilly sampai dia lulus nanti.

Meski awalnya sempat berdebat panjang, tentu nya Irene rada gak terima anaknya di biayain orang lain, meskipun Wendy bukan orang asing di hidupnya. Dengan mufakat yang panjang akhirnya keduanya setuju, dan sampai kapan pun Irene gak boleh jual butik itu.

Dua orang dewasa itu sepakat untuk menyudahi semuanya dan berteman saja meski keduanya tapi masing-masing dari mereka masih punya sedikit rasa, tentunya itu memberatkan sisi Irene yang masih terlalu sayang. Tapi mau gak mau, suka gak suka memang harus begitu adanya.

Irene udah punya anak, gak mudah bagi nya untuk membuka lembaran baru sebagai orang tua pendamping putrinya apalagi semenjak kejadian memilukan perihal Mingyu, Irene masih trauma.

Begitu juga dengan Wendy yang masih punya status 'pacaran'  dengan Taeyeon meskipun hubungan mereka abu-abu, akhir-akhir ini perempuan yang lebih tua terlihat sedikit menjauhinya.

Meski sedih, tetapi Wendy optimis untuk mendeklarkan hubungannya lagi, tentunya dengan status yang lebih serius.

Sesuai saran dari Irene, untuk pergi kerumah Taeyeon sebagai permintaan maaf secara terbuka, karena memang selama dua kali pertemuan mereka terakhir kali, tak berjalan baik. Wendy agak sakit hati waktu tau Jessica mulai mendekati kekasihnya.

Pengecut, Wendy memang masih bersahabat sama sikap itu.

Walau hari ini rasa takut akan penolakan itu ia coba buang gitu aja.

Dua puluh menit menempuh perjalanan dengan bis, akhirnya kedua kaki mungil itu sampai di depan pagar rumah besar yang dia kenal dengan amat baik.

"Mau ketemu siapa non?" Tanya salah satu security yang bertugas, Wendy sedikit kaget karena sekarang di balik pagar tinggi menjulang itu ada satu pos security yang berdiri, bahkan dia bisa lihat tiga orang berseragam bak militer itu sedang menatapnya waspada.

"Ibu Taeyeon nya ada? Saya dari kantor mau nganter beberapa file" ucapnya setengah berbohong.

Sementara salah satu security itu menatapnya dari atas sampai bawah, mencoba melihat adakah tanda-tanda mencurigakan.

"Boleh lihat file nya?"

Mampus, Wendy terlalu tolol ambil alasan karena sekarang dia cuma bawa dua kantung belanjaan di tangannya.

Keringat dingin mulai menetes di dahinya, keahlian berbohong layaknya dahulu mendadak hilang gitu aja, mereka sekarang agak berdebat panjang karena Wendy masih ngotot pengen masuk, toh dia udah jauh-jauh kesini.

Syukurnya satu mobil berhasil berhenti di depan pagar, bikin perhatian mereka tertuju kesana. Dua security lainnya bergegas untuk membuka kan pagar, sementara salah satu kaca di kursi penumpang berhasil terbuka.

Hard PlaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang