"Kak.."
Sebuah suara berhasil mengalihkan fokus Taeyeon dari pekerjaannya, padahal dia udah berjam-jam gak keluar dari ruangannya sejak tadi, dari pagi ini bahkan sampai hari menjelang sore begini dirinya gak kunjung makan.
Taeyeon mengisayaratkan dengan tatapan mata untuk Wendy segera duduk di sofa ruangan itu, dia lagi agak malas berbicara karena sejujurnya kerjaan masih numpuk depan mata.
Wendy yang sadar sama keadaan yang mulai beda atmosfernya, kini cuma ikutin perintah itu terpaksa, dia duduk di sofa sembari meletakan beberapa kantung belanjaan yang berisi makanan, karena tadi dapet kabar dari Jessica, kalau pacarnya itu belum makan.
Pacar? Entah kata-kata itu masih berlaku sampai sekarang atau enggak.
"Hai, long time no see" ucap Taeyeon akhirnya, setelah dia meletakan beberapa dokumen di meja secara acak, kini dia duduk di depan Wendy persis, tepat di sofa sebrang.
"Hai.. kamu gimana kabarnya?"
Wendy agak kikuk, menghadapi wanita yang pernah dia cintai dalam kurun beberapa waktu bikin dia jadi bingung sendiri, terlalu banyak rasa bersalah yang bikin dia gak bisa berkata-kata.
"Baik, kayak yang kamu lihat. Btw itu rambut udah panjang lagi aja?" tanya Taeyeon yang terkesan basa-basi, tapi sejujurnya dia juga pangling melihat perubahan wanita yang udah menghilang selama beberapa tahun.
Yap, tiga tahun lamanya.
Setelah berusaha mati-matian move on, malah wanita yang sempat dia cari keberadaannya itu malah muncul sendiri tepat di hadapannya, dengan keadaan yang terlihat baik-baik aja.
Satu sisi dia bersyukur, akhirnya dia bisa lihat sosok Wendy dalam keadaan hidup dan sehat kayak sekarang, sepertinya Tuhan mendengar seluruh doa nya tiap malam dalam keadaan bersimpuh sambil menangis memohon pertolongan. Jessica benar, Tuhan memang selalu baik buat hidupnya.
Wendy tersenyum tipis sembari menyerahkan kantung-kantung belanjaan tadi. Taeyeon menerimanya meski agak kaget, ia melihat ada banyak makanan dan beberapa cemilan yang bisa di sebut sebagai oleh-oleh.
"Sorry kalau gak seberapa, aku denger kamu belum makan seharian ini makananya aku bawain makanan sekalian. Semoga selera kamu belum berubah ya?"
Dahi wanita yang lebih tua menggerut kala melihat satu pack berisikan sushi langganan nya, ia sedikit tersenyum kecut menerima makanan yang sempat menjadi favorite meski beberapa bulan ini coba dia hindari karena tiap suapan pasti keinget Wendy.
Dan sekarang, wanita yang sempat lama menghilang tanpa kabar itu kini ada di hadapannya begitu saja dengan santainya memberikannya sushi yang sempat ia hindari.
Menarik;
"Terima kasih, aku bakal makan nanti" ucapnya halus,
Wendy menggeleng, ia gak terima kalau harus wanita di depannya ini menunda makan lagi, hari udah terlalu cepat berlalu untuk membiarkan lambung itu kosong tanpa isi.
Meskipun Wendy gak tau kalau dia terlalu naif, jelas Taeyeon punya maksud kenapa dia menghindari waktu untuk makan sushi itu sekarang,
"Makan sekarang ya? Please, demi kesehatan kamu?" Wendy membuka pack makanan itu satu persatu, sembari mengambil sumpit untuk menyuapkan salah satu sushi ke mulut yang lebih tua yang sejak tadi masih terkatup rapat.
Taeyeon tertegun, mulutnya terlalu kaku untuk menerima suapan itu meski dia rindu sama momen ini.
Mau gak mau dia buka mulut juga, manik mata bak anak anjing di depannya terlalu gemas untuk di tolak, kan?