Tiga;
Seumur hidup, Wendy gak pernah ngerasain namanya jadi orang ketiga, apalagi ngerasain posisi hampir tersingkir sama orang ketiga dalam sejarah hubungannya, amit-amit.
Sebenernya sih, bukan kebetulan perasaan gak suka ini tumbuh. Semua berawal sejak ia memutuskan untuk pindah dari kediaman sang kekasih dan memilih untuk tinggal sendiri, sejak ada nya kelonggaran dari kedekatan yang terjalin seiring waktu itu, bikin posisinya jadi tergantikan sama sosok yang baru.
Semua perasaan diatas, hanyalah bentuk dari validasi kecemburuan Wendy terhadap Jessica Jung, sang sekretaris baru yang juga merangkap sebagai personal asisten Boss nya.
Gimana enggak, beberapa kerjaan yang sebelumnya jadi tugas Wendy buat nemenin Taeyeon keluar kota dan keluar negeri untuk urusan perjalanan bisnis, sekarang udah jadi tugas utama Jessica, bohong banget kalau dia gak cemburu soal waktu sang kekasih yang lebih banyak habis dengan gadis itu dari pada dirinya.
Buktinya sekarang juga begitu, rencananya malam ini jadi agenda mereka buat datang ke acara nikahan anaknya Jonathan, malah jadi kayak acara keluarga pergi bertiga.
Emang sih, Wendy bersikukuh buat gak siap di kenalin sebagai pasangan sah dari sang CEO, tapi bukan berarti dia setuju buat kondangan bertiga, mana semobil lagi. Paket lengkap deh!
"Kamu sudah kabari William, kan? Jangan sampai tender ini lepas, Jess. Saya percaya sama kamu" Ucap Taeyeon pada sosok wanita berambut blonde yang duduk di seat depan, yang hanya di balas seadanya oleh wanita itu, sesekali mereka bertukar informasi seputar pekerjaan yang entah kenapa bikin mood Wendy makin anjlok.
"Kamu nanti juga jangan lupa kenalan sama beberapa kolega Jonathan, lumayan kan buat nambah-nambah relasi kita.." Bla.. bla.. bla.. Taeyeon ngomong panjang kali lebar, sedikit excited bahas beberapa orang penting dalam dunia bisnis yang bakalan hadir di acara ini. Maklum lah, pesta pernikahan anak konglo sering jadi ajang pertemuan tak resmi antar pembisnis bahkan penjabat negara.
Wendy masih diam dalam duduknya, pandangannya dari tadi menelusuri jalanan yang cukup ramai sama lalu lalang kendaraan di balik jendela, gak sadar kalau yang di ajak ngomong barusan ya diri sendiri.
"Kamu dengerin saya, gak sih?" sebuah tepukan lembut pada pundaknya, berhasil bikin fokusnya kembali pada kenyataan, kini dia menoleh pada Taeyeon yang menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Oh kamu ngomong sama aku?" tanya nya polos, sementara Taeyeon hanya menaikan kedua alisnya sebagai jawaban,
"Nevermind" katanya.
Keadaan di dalam mobil ini kembali senyap, gak ada juga yang berani ambil suara takut bikin mood yang lebih tua jadi makin parah. Soalnya dia kalau marah suka kayak singa kelaparan.
Oh iya, mereka masih sepakat untuk menyembunyikan hubungan meskipun di depan Jessica langsung, lebih tepatnya ini ide Wendy untuk tetap berusaha bersikap biasa di depan semua staff, kecuali Rose dan Seulgi yang sudah tau.
Mobil keluaran eropa itu pun sampai pada hotel berbintang, tepat pada acara yang di selenggarakan.
Ketiganya jalan beriringan, tepatnya Taeyeon yang berdiri selangkah kedepan dengan dua wanita cantik yang mengiringi, ketiga nya tampil dengan gaun desaigner yang bikin penampilan jadi makin elegan.
Khususnya Wendy, dia datang dengan mengenankan gaun berwarna hitam yang membaluti lekukan tubuhnya dengan sempurna, bikin beberapa perhatian tertuju padanya, apalagi dengan model rambut pendek itu bikin kesan yang seksi karena mengekspos seluruh leher telanjangnya.
"Hai, kalian datang juga" Jonathan memberi sambutan hangat, dengan memeluk ketiga nya bergantian, di ikutin dengan istrinya yang melakukan hal yang sama. Mereka mengobrol singkat, sesekali bercanda lepas karena memang mau menikmati suasana pesta.