"RADENN!!"
"Apa sih pak ngikutin saya Mulu!"
"KESINI KAMU!! UDAH TELAT SEKOLAH KABUR DARI HUKUMAN SEKARANG KAMU BERANTEM SAMA TEMEN KAMU!!"
"Masalah anak muda pak," RADEN, siswa yang bisa di bilang badboy sekolah, penampilannya yang sangat samburawut bahkan sangat melanggar aturan sekolah, baju yang di keluarkan, sepatu yang harusnya berwarna hitam tapi dia malah memakai sepatu putih, kadang merah, hijau, bahkan pernah memakai sepatu yang warna warni, rambut yang menutupi alis meskipun seperti oppa korea tapi itu sangat melanggar aturan di sekolah ini, dan ciri khas dari seorang Raden yaitu dia sering menggunakan ikat kepala dan lengan baju yang di gulung. Dia termasuk siswa yang di takuti semua siswa siswi di sekolah, bahkan guru pun banyak yang takut kepada nya karena dulu Raden pernah memukuli salah seorang guru yang berani melecehkan siswi nya sampai guru itu kritis dan akhirnya meninggal dunia, ya itulah penyebabnya dia sangat di takuti oleh semua murid di sekolah ini, bukannya di apresiasi dia malah di jauhi aneh bukan?. Terkecuali dengan guru BK ini.
"Cepat ikut bapak keruang BK."
"Males ah dia Cepu," ucap Raden santai.
"Cepu Cepu cepat itu orang tua siswa sudah menunggu di ruangan bapak," guru BK itu langsung menjewer telinga Raden.
"Aduh pak pak lepas sakit," Raden memegang tangan guru BK itu dan meminta melepaskannya meskipun rasanya sangat sia-sia sekali.
Saat sudah sampai di ruang BK Raden langsung di suruh berdiri di pinggir meja karena kursi yang di sediakan sudah di duduki oleh pemuda yang di dampingi kedua orang tuanya.
Brakk
Satu gebrakan keras membuat Naufal dan guru BK terlonjak kaget.
"Panggil orang tua mu sekarang juga!" Ucap seorang pria paruh baya.
"Ogah," ucap santai Raden.
Bughh
"Kurang ajar kamu sama saya hah?!" Pria itu memukul keras wajah Raden sampai dia terjatuh ke bawah, ah ternyata pria tua ini tenaganya sangat besar juga sampai membuat sudut bibir Raden mengeluarkan darah.
"Anak lo yang kurang ajar!! Makannya kalo punya anak tuh didik yang bener!"
"APA KAMU BILANG HAH?! BOCAH INGUSAN MAU SOK-SOK AN NASEHATIN YANG TUA, DASAR ANAK MUDA GAK PUNYA ETIKA!"
"JAGA UCAPAN LO! GUE NGEHORMATIN ORANG YANG NGEHORMATIN GUE JUGA!"
"HORMAT KATA MU?! Seperti apa hormat ITU HAH!"
Bughh
"Bajingan, tua bau tanah lo!"
"STOP!"
"Raden sudah jaga sikap sama emosi kamu!" Ucap guru BK itu menarik tangan Raden untuk mundur.
"Maaf pak, saya mewa--"
"Gak usah bapak minta maaf sama dia! Yang salah dia bukan bapak," ucap Raden.
"Ta--"
"SAYA BILANG JANGAN YA JANGAN! DIA YANG HARUSNYA MINTA MAAF!"
"Ra--"
"Sudah lah kalo lo mau bawa masalah ini ke jalur hukum silahkan, gue gak takut, dan bapak jangan pernah bilang maaf ke orang kaya dia," ucap Raden, setelah itu pergi ke luar ruangan dengan emosi yang masih membara. Di tambah lagi dengan tatapan benci dari teman-teman sekolahnya sungguh kalo bisa Raden ingin memakan mereka semua.
Tapi sayangnya itu tidak mungkin terjadi, Raden bukan monster bahkan dia juga tidak ingin kejadian dulu terulang lagi cukup satu orang saja, tapi kalo jadi psikopat bisa jadi suatu saat nanti Raden melakukan itu.
Lebih baik sekarang Raden pulang saja dari pada dia membuat masalah lagi di sekolah, kalo kalian nanya kenapa Raden milih pulang saja dari pada kumpul sama teman-teman nya itu karena Raden tidak punya teman sama sekali, entah kenapa mereka seolah menjauhi Raden begitu saja, padahal pas awal masuk mereka tidak punya masalah apa-apa tapi pas sebulan sekolah mereka seolah menjauhi Raden begitu saja, jika ada pemilihan kelompok pun Raden selalu di sisihkan bahkan mereka dengan tega nya mengeluarkan Raden dan menyuruh Raden untuk mengerjakan sendiri, Raden sih tidak masalah soalnya otak dia berjalan dan pernah mendapatkan juara umum di sekolah ini, tapi karena siswa-siswi menolak karena Raden itu termasuk siswa yang bandel dan nakal jadi sampai sekarang Raden tidak pernah mendapatkan juara umum lagi meskipun hasil ulangan Raden itu bagus sekali dan bahkan bisa di bilang sempurna.
Setelah sampai di kosan nya, Raden langsung mandi, mengganti baju lalu pergi lagi menggunakan motor sport nya, Raden membeli motor ini dari uang hasil kerjanya meskipun pernah nunggak bayar kosan demi membeli motor ini sih, tapi tak apa sampai sekarang Raden masih bisa bertahan di kosan itu.
__________"Bang, ada pelanggan yang belum pesen?"
"Eh kuncrit, bukannya lo sekolah ya? Tuh liat ini masih jam berapa kuncrit?!"
"Biasa lah bang, gue sengaja masuk lebih awal takutnya gue besok masuk penjara," ucap Raden kepada teman sepekerjaannya hanya Fito yang dekat dengan Raden, kebetulan juga Fito itu yang punya cafe ini.
"Astaghfirullah kuncrit! Lo bikin masalah apa lagi sampe mau di masukin penjara?! Heh lo masih sekolah kalo lo di penjara entar sekolah lo gimana? Masa depan lo gimana?" Ucap Fito.
"Ya mau gimana lagi bang udah terlanjur, gue juga ngelakuin itu buat ngebela gue sendiri, gue sadar gue miskin, hidup luntang-lantung gak jelas, sebatang kara, tapi kalo dia bahas keluarga gue, gue gak terima bang, dia bilang gue anak di luar nikah makannya gue di buang."
"Meskipun itu kenyataan," lanjut Raden dengan nada yang sangat rendah.
"Kuncrit, gue tau lo pasti sedih, tapi, tapi, TAPI KENAPA LO GAK LANGSUNG BUNUH DIA AJA SIH!!" Ucap Fito dengan menaikan nada suaranya di akhir ucapannya.
"Gue butuh simulasi dulu bang, gimana kalo bahan simulasi gue itu lo bang, kalo gue berhasil ngirim lo ke atas sana berarti gue juga bisa ngirim dia ke sana," ucap Raden sambil melihat ke atas.
"Gak waras lo! Abang sendiri mau di jadiin simulasi, sadar sadar woy sebelum nenek gayung mandiin lo!" Ucap Fito.
"Dah lah bang gue laper, kemaren lupa bawa jatah gue jadi sekarang jadi Double ya kan?"
"Terserah lo deh crit, mau makan sampai lo kaya hamil sembilan bulan juga boleh," ucap Fito.
"Okhey haturthanks."
Raden berjalan santai ke dapur untuk mengambil jatah makan nya, saat masuk ke dapur tidak ada hal aneh, tapi saat Raden akan mencuci tangannya dulu, Raden merasakan ada orang lain di ruangan ini padahal di ruangan ini hanya dirinya sendiri saja tidak ada yang lain. Raden awalnya cuek aja mungkin hanya perasaanya aja.
Tapi saat Raden akan mengambil air minum, tiba-tiba Raden melihat ada seseorang di balik lemari tempat air itu. Dengan hati-hati dan pelan Raden mendekat, untuk melihat siapa di sana, bisa saja itu penjahat jadi Raden harus berhati-hati.
Trang!!
Satu pukulan panci berhasil melayang ke kepala Raden membuat dia kelimpungan memegangi kepalanya yang lumayan sakit.
Brukk
Dan akhirnya Raden pun terjatuh pingsan karena kepalanya merasa sakit sekali.
"Yes yes yes rasain tuh duda jel-----"
"HEH ANJIR DIA SIAP?!"
"Anjir, anjir gawat gue gak gak gak gue gak bunuh dia, woy bangun dong," wanita itu berjongkok di samping Raden dan menggoyangkan badan Raden supaya dia bangun.
"Woy lo siapa sih gue minta maaf, gue kira dia."
"RADEN!!"
____________________________________
Aku kembaliiiiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
Teen Fiction❌NOT BxB❌ ❌NOT BL❌ Mereka itu HEBAT sekali, mereka bisa menyelamatkan ratusan bahkan ribuan nyawa orang lain. Tapi mereka belum tentu bisa menyelamatkan ku. Gak bisa bikin Deskripsi ges yok baja aja |Jangan lupa VOTE dan KOMEN ya kawan|