3

3.8K 150 3
                                    

"RADEN!"

"TURUN KAMU!"

"MAGER," Balas Raden dari atas pohon, yah seperti biasanya, hari ini Raden ketahuan bolos di atas pohon jambu keramat, ya keramat karena konon katanya dulu itu pernah ada salah satu siswa dari sekolah nya yang gantung diri di pohon ini, dan warga sekitar juga sering melihat penampakan-penampakan yang sangat mengerikan seperti suara tangis, tawa, dan sosok yang menyerupai korban dengan menggunakan baju SMA tapi muka nya berlumuran darah.

Jadi sebab itulah para siswa-siswi di sana tidak berani untuk mendekati pohon jambu itu, jika mereka berani mendekati nya maka mereka akan kesurupan tujuh hari tujuh malam. Dan sialnya pohon keramat itu berada di parkiran sekolahnya.

Tapi sepertinya mitos itu tidak berlaku untuk Raden, dia bahkan setiap hari nangkring di sana sambil memakan buah jambu biji merah, bahkan tali tambang yang masih menggantung di pohon jambu Alisa bekas mengganti diri pun sering Arik mainkan seperti menendang-nendang nya, di jadikan ayunan dan sebagainya.

Setan be like: kagak ada harga dirinya gue sama nih anak

"Entar kamu ke kesurupan bapak gak tanggung jawab ya!"

"Yang ada bapa yang bakalan kesurupan, noh liat ke belakang hantunya udah pegangin pundak bapak dari tadi!" Ucap Raden membuat guru itu ketakutan dan pergi.

"Hahahaha guru payah, masa sama hantu aja takut!"

"Eh, btw rasanya bunuh diri gimana sih?"

"Emang di terima di atas?"

"Ah gue mikirin apaan sih."

"eh pren lo jangan masuk ke badan gue ya, awas aja kalo masuk gue bakalan tebang nih rumah lo," ucap Raden, setelah itu dia kembali menikmati buah jambu yang ada di pohon itu.

"Aaaaaaaa!"

"Woy woy pulang cepet pulang!"

"Woy gue takut anjing!

"Tungguin gue babi!"

"Setan, iblis, jahanam!"

Suara teriakan ketakutan begitu ricuh di dalam sekolah, bahkan sudah ada banyak yang keluar dari sekolah sambil berlari.

"Ah elah, lagi enak-enak makan jambu juga," Raden memutuskan untuk turun dari pohon jambu itu, dia menghadang satu siswa yang sedang berlari ketakutan.

"Apa apa woy?!"

"Itu, itu pak Udin kesurupan anjir!" Ucap orang itu sambil menunjuk ke dalam kelas.

"Hah?! Hahaha anjir hahahaha sumpah demi apa ucapan gue di kabulin sama setan hahahaha," Raden tertawa memegangi perutnya yang terasa kerak karena tertawa.

"Lo kenapa? Lo kesurupan juga?"

"Sembarangan aja kalo ngomong," ucap Raden sambil menjitak kepala orang itu.

Kini semua siswa siswi sudah berada di luar semuanya, untung saja parkiran sekolahnya ini sangat luas sekali jadi meskipun semuanya keluar mereka tidak perlu berdesakan satu sama lain.

"Aha gue punya ide yang bikin gue di puji sama satu sekolahan dan di sayang sama guru-guru."

Raden berlari ke arah gerbang, di sana dia tidak menemukan satpam penjaga gerbang, tapi Raden mendapatkan kunci gerbangnya.

Dia dengan cepat membuka gerbang sekolahannya dan berteriak.

"WOY PULANG!"

semua siswa dan siswi melihat ke arah Raden yang berteriak sangat keras sekali. Ngeleg beberapa menit karena mereka sedang ketakutan malah Arik yang berteriak seperti itu.

RADEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang