54

1.3K 67 0
                                    


Tengah malam sekali Raden terbangun dari tidurnya karena jantungnya yang terasa tidak nyaman, dia sudah meminum obat yang di berikan Seiji lebih dari dosis yang Seiji sarankan tapi jantungnya itu tidak mau berhenti berulah.

Raden sudah melakukan banyak cara agar rasa sakitnya hilang, tapi nihil, rasa sakitnya itu malah bertambah berkali-kali lipat.

Di saat seperti inilah Raden sangat membutuhkan keluarganya, Raden sangat ingin sekali ketika dia sakit ada yang merawatnya meskipun Raden tau itu sangat merepotkan.

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu terdengar, ingin sekali rasanya marah karena ada tamu di tengah malam seperti ini.

Raden berusaha berjalan ke arah pintu, dia membuka pintu itu dan betapa terkejutnya Raden ketika melihat orang itu kembali lagi.

Raden menutup kembali pintu kosannya, tapi mereka malah mendobrak pintu kosan Raden, mereka menerobos masuk ke dalam dan memukuli Raden hingga Raden tidak berdaya lagi, dia sudah berusaha memberontak tapi sialnya jantungnya juga ikut memberontak jadilah Raden kalah di tangan mereka semua.

Kenapa mereka datang di saat penyakit Raden kambuh jadi Raden tidak bisa melarikan diri. Mereka menggusur tubuh Raden ke dalam mobil. Entah Raden mau di bawa ke mana Raden juga tidak tau karena sekarang mata Raden sudah di tutupi oleh kain.

Raden merasa ketakutan karena yang Raden tau mereka itu sangat kejam, tapi Raden tidak bisa berbuat apa-apa sekarang dia hanya berharap sebelum mereka melakukan sesuatu ada yang menolongnya.
___________

Di pagi hari Arik sudah marah-marah tidak jelas di sekolah karena tadi saat dia menjemput Raden, pintu kosan Raden sudah terbuka dan sedikit rusak, di dalam juga Arik tidak menemukan Raden sama sekali, dia hanya menemukan kamarnya yang sudah acak-acakan, dan juga ikat kepala yang selalu Raden gunakan setiap hari itu sudah di nodai oleh darah.

Arik mencari ke sekolah, tapi dia juga tidak menemukan Raden di sana, bertanya ke teman sekelasnya pun percuma karena mereka tidak dekat dengan Raden.

"MATI AJA LO SEMUA ANJING!" Teriak Arik. Guru-guru yang melihat dan mendengar itupun sontak kaget dengan sikap Arik hari ini.

Arik berjalan ke luar, dia mengambil motornya lebih baik dia menanyakan Raden kepada dokter Seiji siapa tau Raden bersamanya hari ini.

Tin
Tin
Tin

"Maaf den mau keman? Ini masih jam se----"

"BUKA ATAU GUE BUNUH LO!" Ancam Arik kepada satpam penjaga gerbang itu.

"CEPET BANGSAT!"

Mau tak mau satpam itupun membuka gerbang sekolahnya bahkan dia mendapatkan tendangan dari Arik, memang tidak tau terimakasih sekali si Arik ini sudah di buka kan malah menendangnya.

Arik mengendarai motornya dengan ugal-ugalan, dia sudah tidak sabar untuk menemui dokter Seiji. Setelah sampai di rumah sakit Arik langsung mencari keberadaan Seiji.

"Raden di mana?"

"Saya belum bertemu dengannya beberapa hari ini," jawab Seiji.

"Raden di culik," ucap Arik.

"APA?!"

"Gue udah cari kemana-mana tapi gak ada dok," ucap Arik, sepertinya Arik sangat khawatir dengan kondisi Raden saat ini.

"Kamu udah telpon si putra?"

Arik hanya menggeleng, dia mengambil hpnya dan menelpon putra, namun ternyata sama putra tidak mengetahui keberadaan Raden sekarang.

"Suruh anak-anak cari si Raden," ucap Arik.

"Sekarang kamu tenang, kita cari Raden sama-sama sampai ketemu."
_____________

"Sekarang terserah bunda mau gimanapun, tapi beberapa hari yang lalu aku ngobrol sama Raden dia bilang titip salam buat bunda, katanya Raden kangen kalian, Raden mau pulang."

"Pu---pulang?"

"Iya, Raden masih menunggu kalian menjemputnya, bahkan setiap hari Raden selalu menunggu kalian."

"Tapi bunda takut sama mas Affan Key."

"Bunda gak usah pikirin om Affan, itu hanya mitos bund, setiap anak yang lahir itu anugrah yang Tuhan titipkan kepada kalian, bukan kesialan."

"Hanya bunda yang di harapkan sama Raden Bun, hanya bunda yang sebagai ibu nya."

"Aku ibu yang tidak becus, aku gagal jadi seorang ibu, aku gagal," ucap Qila, setelah mendengar cerita tentang kehidupan Raden yang sangat menyedihkan itu Qila jadi luluh dan menyesali perbuatannya.

Keyala menceritakan semua yang pernah Raden alami dari awal dia di usir dari rumah, hidup sebatang kara, kesepian,  kehujanan, kepanasan, bahkan Raden sempat mendapatkan amukan dari orang-orang yang tidak Raden kenali karena Raden yang terlihat sangat menjijikan itu. Raden hampir depresi saat itu dia yang sering mencuri makanan orang lain, bahkan mencopet pun Raden pernah hingga di pukuli oleh warga di laporkan ke polisi. Hingga suatu hari umur Raden sudah memasuki sepuluh taun dia mulai merubah semuanya, dia bekerja untuk mendapatkan uang, sekolah, dan biaya lainnya.

Hal yang paling menyedihkan ketika dia di bully oleh teman-temannya karena tubuhnya yang sangat menjijikan mereka tidak mau dekat maupun berteman dengan Raden karena mereka menganggap Raden itu monster dengan tubuh yang kurus kerempeng seperti kekurangan gizi, bekas luka sayatan memanjang memenuhi tubuhnya.

Hingga suatu ketika Raden memutuskan untuk mentato seluruh tubuhnya yang memperlihatkan luka menyeramkan itu, kecuali di bagian wajah lebih tepatnya di bagian jidat yang terdapat banyak luka yang sangat menjijikan itu.

Setiap pergi ke sekolah Raden selalu mengenakan seragam panjang meskipun guru sudah melarang jika siswa laki-laki di wajibkan memakai seragam pendek, tapi Raden tidak peduli, demi menutupi tato nya Raden terus mengenakan seragam panjang.

RADEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang