"Selamat pagi anak-anak, hari ini kalian olahraga bersama saya karena pak Ikmal masih ada keperluan bersama kepala sekolah."
"BAIK PAK!!" Ucap mereka serempak.
"Materi kali ini yaitu beep tes. Tapi sebelum itu bapak minta sama kalian untuk melakukan joging terlebih dahulu. Kalian joging dari sini, keluar gerbang, masuk ke pemukiman setelah itu kembali lagi ke sini. Siap?!"
"Jauh banget pak!"
"Kata siapa jauh? Cuma keliling dari sini ke pemukiman terus balik lagi ke sini."
"Nggak, nggak jauh, cepat sebelum jam olahraga abis."
Para murid, lebih tepatnya kelas Raden hanya pasrah saja mengikuti perintah guru olahraga.
Satu persatu murid mulai keluar dari area sekolah, di pimpin oleh ketua kelas mereka, sedangkan Raden, dia berada di barisan paling belakang mengikuti mereka semua.
Setengah jalan mereka berlari, siswi yang kecapean hanya berjalan saja bahkan ada yang berhenti untuk istirahat, sedangkan para siswa terus berlari, karena menurut mereka itu tidak ada apa-apa nya, apalagi joging seperti ini, lomba lari pun mereka siap.
Di barisan belakang para cowok, ada Raden yang masih setia berlari meskipun dia sangat merasa haus, keringat yang bercucuran membasahi tubuhnya. Nafasnya pun ngos ngosan. Raden terus memaksakan dirinya untuk berlari mengikuti rombongan para cowok hingga akhirnya sampai di depan pintu gerbang sekolah Raden berhenti sejenak untuk menetralkan nafasnya.
Namun sepertinya Raden sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit yang menyiksanya itu. Raden terduduk dengan kepala yang menunduk. Tidak ada yang menolongnya karena Raden berada di barisan paling belakang, para cewek pun hanya menatapnya jijik, dan tidak mau menolong Raden padahal mereka tau Raden tengah kesakitan.
Puk
Seseorang menepuk pundak Raden dari samping, tapi Raden tidak mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang itu.
"Lo gak papa?"
Raden hanya menggelengkan kepalanya. Orang itu pun mengulurkan tangan untuk membantu Raden berdiri, baru saja Raden mengangkat kepalanya untuk melihat siapa itu dan ingin mengucapkan terimakasih, kegelapan sudah menguasai tubuh Raden, dan berujung pingsan.
"Eh si anjir malah pingsan," pekik orang itu kaget.
"Eh bangun dong, masa gue gendong Lo sih!" Ilham, ya orang itu adalah Ilham yang kebetulan melihat Raden yang terduduk.
Karena panik, Ilham tidak memikirkan apapun lagi, dia langsung menggendong tubuh Raden untuk di bawa ke UKS.
Sesampainya di UKS ternyata semua kasur sudah di isi oleh teman sekelas Raden yang sampai duluan ke sekolah, ada sekitar lima orang yang ada di dalam UKS ini dan mereka semua terkejut karena Ilham mendobrak pintu UKS.
"Eh eh minggir dong, ada orang pingsan nih!" Ucap Ilham menyuruh mereka untuk pindah posisi.
"Enak aja, gue yang duluan di sini," ucap orang itu.
"BUTA MATA LO HAH?! LO GAK LIAT, GUE BAWA ORANG PINGSAN ANJING!"
"KO LO NYOLOT SIH! LAGIAN NGAPAIN LO BANTUIN DIA! GAK SAYANG SAMA NYAWA LO HAH?! LO MAU DI CELAKAIN SAMA DIA! LO MAU MATI DI TANGAN DIA HAH?! UDAH BAGUS KITA JAUHIN PAS DI KELAS ITU BIAR DIA GAK NGELUNJAK TAU GAK!"
Brugg
Ilham menendang orang itu ke belakang, dan alhasil orang itupun terjungkal dari kasur, setelah itu Ilham menidurkan tubuh Raden di atas kasur UKS.
Bughh
"APA MAKSUD LO ANJING!"
"BACOT LO ANJING!"
Dan berakhirlah mereka semua berkelahi, menyerang Ilham tanpa henti. Meskipun Ilham kewalahan dan berakhir dialah yang di keroyok oleh mereka, ya bayangkan saja bagaimana satu banding lima sekaligus.
Bughh
Bughh
Bughh
"Sialan Lo!" Mereka semua terlihat sangat marah sekali ketika dia serang dari belakang.
"Raden," lirih Ilham.
"Keluar Lo!" Pintah Raden kepada Ilham, tapi anak itu tidak mendengarkannya dan memilih untuk ikut membantu Raden melawan mereka semua.
Dua banding lima lumayan lah apalagi dengan keahlian Raden di bidang seni bela diri yang tidak bisa di remehkan.
BRAK
"APA APAAN KALIAN INI! BERHENTII!"
Ke lima siswa itu terdiam di tempatnya termasuk Ilham dan Raden."Kenapa lagi kalian ini hah?! Kamu juga Raden! Tiap hari bikin ulah Mulu!"
"Bukan salah kita pak Ikmal, kita cum---" ucapan Ilham terpotong ketika Raden mencubit pantatnya.
"Baris di hadapan saya sekarang juga!" Ucap pak Ikmal.
"Kenapa kalian berantem hah?!"
Semuanya diam tak bersuara, mereka hanya menundukkan kepalanya.
"Kalo di tanya itu JAWAB!"
"Gini pak, tadi kan mereka olahraga terus saya liat si Raden---" ucapan Ilham terpotong lagi karena ulah Raden yang terus mencubit pantat Ilham bahkan yang sekarang lebih parah karena Raden mencubitnya lalu di putarkan.
"Kenapa kamu Raden?" Tanya pak Ikmal.
"Gak papa pak."
"Hah, sudah kembali saja ke kelas kalian masing-masing, cepat!" Ucap pak Ikmal.
Tapi sepertinya tidak untuk Raden, karena pak Ikmal menahan tangan Raden untuk ikut keluar, bahkan setelah mereka semua keluar pun pak Ikmal tidak melepaskan tangan Raden, malahan pak Ikmal menarik tangan Raden untuk mengikutinya menutup pintu, setelah itu dia kembali lagi ke tempat tadi.
"Tunggu di sini," ucap pak Ikmal.
"Katanya suruh ke kelas masing-masing, kok saya nggak?" Protes Raden.
"Tunggu di sini karena ada yang ingin bertemu dengan kamu!" Pak Ikmal menunjuk dada Raden.
"Siapa? Presiden? Wakil presiden?"
Tok
Tok
Tok"Dia sudah datang, diam kamu di tempat."
Raden yang penasaran siapa orang yang ingin bertemu dengan Raden? Kenapa dia ingin bertemu dengan nya? Apakah dia meminta pertanggung jawaban? Tapi kan Raden tidak pernah menghamili anak orang.
"SESAJEN! WAH WAH WAH SESAT NIH SESAT!" Teriak Raden histeris.
"Kucing nakal, saya tidak akan melepaskanmu kali ini," ucap Seiji dengan senyuman liciknya.
Raden di buat panik dan kalang kabut sekarang, dia harus melakukan apa? Tidak ada celah untuk kabur selain pintu.
"Hah gue sundul Lo!"
Raden mengambil ancang-ancang untuk kabur dengan cara yang ekstrim sekali. Dan baru kali ini dia melakukannya, semoga saja Raden berhasil.
____________________________________
![](https://img.wattpad.com/cover/343263828-288-k749376.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
Teen Fiction❌NOT BxB❌ ❌NOT BL❌ Mereka itu HEBAT sekali, mereka bisa menyelamatkan ratusan bahkan ribuan nyawa orang lain. Tapi mereka belum tentu bisa menyelamatkan ku. Gak bisa bikin Deskripsi ges yok baja aja |Jangan lupa VOTE dan KOMEN ya kawan|