Valcke Opera House |
Penyanyi sopran wanita berambut panjang berwarna golden-brown itu tampak sangat riang menyanyikan sebuah lagu Tornami a Vagheggiar karya dari Georg Friedrich Händel. Suara yang khas, merdu, unik, dengan nada tinggi membuat semua orang yang menonton terpukau.
Selesai pertunjukan itu para penonton bertepuk tangan memuji penyanyi sopran itu, wanita berambut golden-brown pun membungkuk kepada para penonton yang menandakan bahwa pertunjukkan telah usai.
Grisha Mariela Vanna. Ia adalah penyanyi sopran bersuara emas itu, setelah keluar dari panggung beberapa orang memuji nya, Grisha pun membalas nya dengan senyuman ramah dan ucapan terima kasih.
"Grisha! Kau sangat luar biasa!" puji salah satu wanita yang tampaknya rekan kerja nya.
"Terima kasih, Teresa. Semangat!" Grisha pun tersenyum lebar. Pujian seperti ini sudah sering Grisha dengar, ini karena hasil usaha nya. Semenjak yatim piatu Grisha belajar cara hidup yang lebih baik, karena hal ini lah sekarang dirinya menjadi sosok yang mandiri bahkan terkadang ambisius.
Grisha masuk ke ruangan pakaian ganti, dan disana ia terkejut lantaran seorang bangsawan tengah berdiri di hadapannya di dampingi oleh lima pelayan di belakang nya. Grisha masih dengan ekspresi terkejut pun menyapa bangsawan wanita itu dengan melakukan curtsy. "Your Highness..."
"Aku menikmati pertunjukan mu, Grisha." puji wanita bangsawan itu yang tak lain adalah Valenca.
"Aku merasa begitu terhormat, Your Highness. Terima kasih karena telah menikmati pertunjukan ku." Grisha menunduk sopan karena ia bicara dengan seorang putri sekaligus calon ratu di masa depan.
"Tinggalkan kami berdua, tunggu lah diluar." titah Valenca kepada pelayan nya.
"Yes, Your Highness." lima pelayan itu meninggalkan ruangan, tinggalah Valenca dan Grisha di ruangan itu.
"Menjadi seorang putri memang sedikit merepotkan, aku yakin beberapa orang tidak akan sanggup diikuti terus-terusan seperti itu. Beruntung nya aku sudah biasa dengan tata cara kebangsawanan seperti ini semenjak kecil." Valenca melakukan satir sambil tersenyum elegan kepada Grisha.
Satir adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran ke seseorang atau terhadap sesuatu. Sehingga, bisa dikatakan bahwa secara khusus satir berperan sebagai majas. [KBBI]
"Your Highness, aku tahu kau kemari bukan untuk menyaksikan penampilan ku melainkan ingin memamerkan bahwa kau adalah istri dari Kyros yang sah, benar bukan? Sudah kukatakan beberapa kali padamu bahwa aku tidak peduli dengan itu, karena pada dasarnya kami saling mencintai." terbuka lah topeng yang selama ini orang-orang anggap Grisha adalah wanita baik dan lemah lembut, sebenarnya ia adalah seseorang yang sangat tidak tahu diri.
Valenca bersedekap lalu menengadahkan kepala nya, terpancar lah aura bangsawan yang sangat kuat. "Kau ingin menggantikan posisi ku? Kau tidak ingin menjadi selir lalu menjadi ratu bukan? Sayang sekali, rakyat tidak akan merestui mu. Mungkin saja jika kalian menikah nanti, itu tidak akan bahagia. Sebab aku akan memberikan kutukan untuk kalian. Maafkan ucapanku Lady Grisha---ups, salah. Miss Grisha."
Grisha sangat geram dengan wanita di depannya itu, ia sangat ingin menampar nya namun apalah daya status sosial mereka jelas sangat berbeda. "Tidak penting, lagipula Kyros mencintai ku. Kekuatan cinta mengalahkan segala nya Your Highness. Yang terpenting adalah Kyros berada di sisi ku itu sudah cukup. Akan ku buktikan bahwa diriku bisa menjadi Ratu." Grisha tersenyum getir.
"Seorang Ratu mendapatkan pengakuannya sendiri dari rakyat, bukan mengklaim dirinya sendiri. Lagipula Kyros tidak ingin berpisah dengan ku padahal aku lah yang menawarkan perpisahan lebih dahulu. Jadi---bagaimana Miss Grisha?" Valenca tersenyum angkuh, anak dari Aether dan Isaura itu tidak lah seperti yang terlihat, perlakuan ini khusus untuk Grisha saja.
"Tidak mungkin calon Ratu di masa depan begitu bodoh, tentu dia tidak ingin bercerai denganmu lantaran pernikahan kalian adalah pernikahan politik bukan?" Grisha tertawa puas bahkan sampai mengeluarkan air mata.
"Justru karena itu, jika dia menikah denganmu bukankah Kerajaan Valcke akan runtuh karena telah memiliki Ratu yang tamak akan harta. Seperti yang ksatria di rumah ku bilang, seseorang yang pengecut membutuhkan banyak validasi. Dan kau adalah contohnya, Miss Grisha." Valenca meredam tawa nya, ia harus bisa bersikap elegan.
Grisha pun terdiam, sekarang ia tampak seperti banteng yang akan menyeruduk siapa saja yang memakai warna merah.
"Jangan tatap aku seperti itu, aku tidak salah bukan? Kalau begitu aku permisi Miss Grisha. Adukan saja perlakuanku kepada kekasihmu itu, aku tidak akan takut. Karena bagaimana pun Kyros tidak akan berpisah denganku." suara Valenca kali ini penuh dengan tekanan dan intonasi, lalu ia keluar dari ruang ganti pakaian itu.
Setelah Valenca pergi, Grisha mengamuk. Ia mengobrak-abrik pakaian yang telah disusun rapi lalu melemparkan vas bunga ke arah cermin. Disana Grisha berteriak sembari memjambak rambut nya, emosi nya sudah melampaui batas. Ini karena Valenca. "Wanita sombong! Ratu masa depan apanya? Keparat!"
Di dalam kereta kuda menuju kastil, Valenca terkekeh sendiri membayangkan betapa seru nya jika melihat Grisha mengamuk. "Dia berbahaya ketika dia terluka. Dia dapat dengan mudah menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya, tetapi dia tidak melakukannya. Sebaliknya, dia menghancurkan dirinya sendiri. Dia adalah secangkir kopi hitam yang kuat di dunia yang mabuk dengan anggur murahan dari cinta yang dangkal."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share! ❤️
Timpuk Grisha?
@naura_z_k
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES (COMPLETE)
Romance[Sequel of "ECCEDENTESIAST"] GIEDENSERA #1 Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...