29 : DESTRUCTION

7.9K 399 10
                                    

Pembukaan dengan tarian dari Prince Kyros dan Princess Valenca sudah terlaksanakan, sebelum acara dimulai Uskup Agung memberikan sedikit doa untuk pasangan itu yang kemudian didengarkan dengan khusyuk oleh hadirin, namun tidak untuk yang sudah men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembukaan dengan tarian dari Prince Kyros dan Princess Valenca sudah terlaksanakan, sebelum acara dimulai Uskup Agung memberikan sedikit doa untuk pasangan itu yang kemudian didengarkan dengan khusyuk oleh hadirin, namun tidak untuk yang sudah mengetahui sesuatu yang terjadi.

"God save The Kingdom! Suatu kehormatan bagi saya dapat berdiri disini menyambut acara yang penuh kebahagiaan ini. Sebagai bentuk rasa syukur dengan adanya acara hari ini, izinkan saya untuk menyampaikan kata sambutan---" sambutan dan doa-doa pun berlanjut dari Uskup Agung.

Queen Dowager alias Queen Eleonor, janda King Arthur I yang berada di kursi khusus dengan tongkat di tangan kanan nya karena akhir-akhir ini kesehatannya menurun, merasa jika pesta ini tampak berbeda karena ia bisa melihat dari raut wajah keluarga nya yang tampak lesu, "Theo, kemarilah..." panggil Eleonor pada tangan kanan nya itu. Ibu suri itu berada di kursi khusus lantai dua.

"Yes, Your Highness..." Theo menjawab.

Ya, posisi Queen Dowager pada sistem kerajaan Valcke setara dengan Prince dan Princess, maka dari itu panggilan yang digunakan adalah 'Your Highness' sebab 'Your Majesty' hanya bisa digunakan oleh penguasa dan pendampingnya.

"Apa kau melihat sesuatu yang aneh pada anak cucu ku?" tanya Eleonor masih fokus menatap ke posisi dimana keluarga nya berada.

"Izin menjawab Your Highness, seperti nya tidak. Sebab aku melihat mereka tengah menikmati pesta ini dengan kebahagiaan."

"Baiklah, terima kasih pendapatmu." Eleonor menghela nafas. Ternyata hanya dirinya lah sendiri yang bisa menilai.

Sementara di sisi lain, Grisha menunggu momen yang tepat untuk menghancurkan pesta itu. Ini adalah momen balas dendam untuk nya, Grisha menatap dendam Raja dan Ratu itu. "Aku mengingat setiap kata-kata yang kalian katakan ketika aku meminta restu, aku tidak cocok untuk Kyros dari segala hal padahal waktu itu kami saling mencintai satu sama lain. Apakah ini waktu nya? Karena hal itulah, Kyros tidak lagi mencintai ku." Grisha mengepalkan kedua tangan nya, menahan amarah yang selama ini ia sembunyikan sendiri.

Grisha melirik ke arah lain, ternyata Eleonor. Penyanyi sopran itu berdecih merasa jijik kepada ibu suri itu, "Wanita tua itu... Karena dia, aku harus menjauh dari kekasih hati ku sendiri." Grisha bersedekap tangan kemudian fokus menatap Kyros dan Valenca di bawah sana.

Selesai pembukaan dari Uskup Agung, King Nicholas II bangkit dari kursi besar nya untuk memberikan sedikit pidato. Suasana tampak tenang, "Tidak ada. Lanjutkan saja pesta nya." Nicholas merasa acara ini harus dipercepat.

Seketika semua saling menatap heran karena baru kali ini Nicholas tidak memberikan pidato sedikit pun, Aether dan Isaura hanya bisa mengikuti alur saja.

Seorang ksatria yang mendapati Grisha berada disana pun menahan kesal karena betapa keras kepala nya Grisha, ia pun menghampiri Grisha. "Maaf nona, anda tidak diperbolehkan untuk datang kemari. Kami sudah berbaik hati tadi, jangan suruh kami untuk memaksa anda dengan keras." ksatria ini masih sopan.

RETROUVAILLES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang