50 : HOPE

5.3K 257 1
                                    

Valenca memasuki ruangan Kyros dengan perasaan yang berkecamuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valenca memasuki ruangan Kyros dengan perasaan yang berkecamuk. Melangkah secara perlahan karena langkah kaki nya tak kuasa melihat seorang Kyros penuh dengan luka.

"Your Highness..." orang-orang yang ada di ruangan itu memberikan hormat kepada Valenca.

Dilihat nya sang suami, Kyros berbaring diatas ranjang dengan perban yang hampir menutupi dada nya dan lengan sebelah kiri. Hanya ada hembusan nafas yang tampak lemah disana.

"Apakah bisa hanya aku yang bersama nya disini?" ucap Valenca sedikit tersenyum karena bagaimana pun ia seorang putri yang harus bersikap ramah.

"Yes, Your Highness!" kompak bersamaan, para dokter dan orang-orang lainnya pun meninggalkan ruangan. Lalu tersisa Kyros dan Valenca.

Valenca duduk di ranjang yang juga ditempati oleh Kyros. Valenca menyentuh lembut wajah Kyros yang tampak seperti orang mati itu.

Seperti nya hampir seluruh tubuh Kyros terkena sayatan-sayatan kecil kecuali wajah yang hanya terdapat luka kecil di sebelah alis kanan nya. Valenca sangat sedih melihatnya, membayangkan dirinya berada di kejadian berdarah itu pun tidak bisa. "Kyros..."

Satu tangan Valenca memegang kalung pemberian Kyros. "Takdir mungkin tak menyatukan kita, namun tak ada yang menyuruhku untuk berhenti mencintaimu. Aku kalah Kyros, aku kalah---kenyataannya perasaanku padamu tidak pernah pudar sedikit pun." Valenca menyatukan dahi nya pada dahi Kyros hingga bulir-bulir air mata Valenca menetes di pipi Kyros.

Setelah itu Valenca mengusap air mata yang jatuh di pipi Kyros. "Aku berdoa untuk hari-hari yang lebih cerah dan pemulihan yang cepat. Aku berharap doaku segera terkabul. Bertahanlah dan cepatlah sembuh. Hari-hari cerah akan segera tiba, Kyros. Lalu entah mengapa aku bisa merasakan sakitmu. Jadilah perisai yang kuat di masa-masa sulit dan jadilah matahari yang tersenyum di saat-saat indah..." Valenca mengusap pipi Kyros lembut kembali.

Valenca melihat perban-perban yang ada di tubuh Kyros untuk menutupi luka nya, entah mengapa membayangkan nya sendiri rasanya nyeri.

Tiba-tiba Sir Harwin datang dengan posisi dipapah oleh seorang dokter wanita yang berasal dari Eryx setelah mengobati luka kaki nya, sebelum itu ksatria Valcke itu mengetuk pintu sembari membungkuk kan badan perlahan memberi hormat kepada Valenca. "Your Highness..."

"Duduk lah, kaki mu terluka." titah Valenca.

"Baiklah, terima kasih Your Highness." Sir Harwin pun duduk dibantu oleh dokter Eryx itu di kursi yang tak jauh dari sana.

"Your Highness, perkenalkan aku adalah Isla Josiah yang juga bekerja sebagai dokter di Eryx." dokter yang berasal dari Eryx itu membungkuk hormat.

"Terima kasih, karena telah membantu suami ku Miss Josiah." Valenca tersenyum getir.

"Dengan senang hati, Your Highness..." dokter Eryx itu sedikit menjauh dari orang-orang Valcke dan berdiri di dekat sudut pintu. Ini karena sebenarnya Sir Harwin belum selesai melakukan pengobatan, maka dari itu dirinya harus memperhatikan kaki ksatria Valcke itu.

Valenca juga melihat sayatan-sayatan pedang yang mengenai Sir Harwin dan luka di kaki nya. "Bolehkah aku bertanya tentang ini? Jika tidak, kau bisa mengatakannya nanti setelah siap dan lebih kuat." Valenca tidak akan memaksa, sudah pasti tragedi itu membuat trauma.

Sir Harwin terdiam sejenak sebelum akhirnya mengambil nafas agar ia bisa berbicara dengan lancar menetralisir kegugupannya, "Hari itu adalah hari dimana sebuah sejarah akan ditulis, bagaimana King Valor II tewas dan apa itu tragedi berdarah yang berkaitan dengan kerajaan Valcke dan kerajaan Eryx --- lalu munculah sebuah tanda tanya mengapa wanita bisa terlibat dalam hal berbahaya seperti itu?" Sir Harwin akan selalu mengingat Grisha, dalang dibalik semua ini.

Valenca seketika memikirkan di masa depan nanti mungkin saja Kyros tidak akan dipandang oleh keturunan nya sebagai seseorang yang memiliki citra bersih dikarenakan mempunyai sisi gelap yaitu sebagai kekasih dari 'Grisha' wanita dibalik dalang "THE BLOODY TRAGEDY OF ERYX AND VALCKE" mungkin saja itu sebuah hukuman untuk Kyros.

Setiap manusia memang tidak ada yang sempurna. Membuat kesalahan lebih baik daripada memalsukan kesempurnaan karena tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Sir Harwin mulai menceritakan semua nya sampai dimana cerita tersebut berhenti kala Kyros menyerang mendiang King Valor II terlebih dahulu dikarenakan Kyros menjaga nama baik sang istri.

"Aku akan membunuhmu, lalu setelah itu aku akan menculik istri mu untuk kujadikan seorang pelacur. Siapa namanya? Ya benar, Princess Valenca!" King Valor II terkekeh membayangkan perbuatan menjijikan antara dirinya dengan istri dari Kyros yaitu Valenca.

Kyros menonjok King Valor II hingga sudut bibirnya terluka akibat tonjokan darinya. --- CHAPTER 47

Valenca membulatkan mata terkejut hingga bibir nya terbuka, ia benar-benar tidak percaya hal itu. Kyros berada di antara hidup dan mati itu karena dirinya. Valenca membengkap mulut nya sendiri dengan tangan nya.

Sir Harwin melanjutkan cerita itu sampai akhir dan ia terdiam kembali dengan tatapan kosong.

Valenca menoleh ke arah Kyros yang terbaring diatas ranjang itu. Menatap tidak percaya.

"Rasa cinta nya Prince Kyros kepadamu sangat besar Your Highness dan bukan sekedar gurauan. Cinta sejati tak pernah mati. Itu hidup dalam diri orang-orang yang memercayainya. Ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai, kita harus belajar untuk tidak hidup tanpa mereka, tetapi untuk hidup dengan cinta yang mereka tinggalkan. Dia tidak akan pernah pudar..."

Dari sudut pintu sana, Isla Josiah---dokter wanita yang berasal dari Eryx seketika terpukau setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Sir Harwin.

Sementara itu Valenca menggengam tangan Kyros sembari berdoa agar suami nya itu bisa sadar.

Sir Harwin bisa melihat ketulusan yang ada pada Valenca, doa-doa serta harapan untuk suami nya itu. Rasanya lega melihat itu, akam tetapi begitu pikirannya beralih ke Sylvan entah mengapa semuanya gelap. Tidak akan ada kebahagiaan lagi di kisah cinta antara mendiang Sylvan dan Hera.

Tak lama dari pembicaraan itu, Sir Harwin dan Isla meninggalkan ruangan.

Bahkan sampai hari-hari berikutnya pun Valenca tetap menjaga Kyros kecuali ada kepentingan mendesak seperti pertemuan antara parlemen atau rapat. Valenca tidak tenang sebelum Kyros sadar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Next?

50🤩

Jangan lupa vote + komen + share! ❤️

@naura_z_k

RETROUVAILLES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang