12 : WEIRD

7.7K 392 4
                                    

Kyros baru ingat perintah sang ayah yang mengharuskan nya pergi ke rapat parlemen dikarenakan akhir-akhir ini terjadi inflasi ekonomi yang membuat harga pangan di Kerajaan Valcke naik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyros baru ingat perintah sang ayah yang mengharuskan nya pergi ke rapat parlemen dikarenakan akhir-akhir ini terjadi inflasi ekonomi yang membuat harga pangan di Kerajaan Valcke naik. Sebagai calon penerus Raja tentu saja, Kyros harus hadir disana.

Setelah Vissarion pergi, Kyros dan Valenca tidak berbicara satu sama lain. Sebenarnya Kyros sudah memulai pembicaraan akan tetapi Valenca menganggap dirinya seolah tidak ada, sudah cukup semua beban yang ada di pikirannya sekarang ditambah Valenca. Jika seperti ini Kyros akan pergi ke rumah Grisha, namun ia memilih menetap di kastil.

Kyros masuk ke kamar dan disana ada Valenca yang sedang memandang pemandangan lewat balkon, sedang merenung tentu nya. Kyros pun berjalan menghampiri Valenca.

"My Princess..." sapa Kyros yang langsung memeluk Valenca dari belakang sambil menciumi bau harum rambut istri nya itu.

"Jangan sentuh aku, aku benci padamu." Valenca akhirnya bersuara. Ia sangat kesal dengan tindakan Kyros sekarang, Valenca pun langsung melepaskan diri dari pelukan Kyros.

"Aku akan pergi ke Valcke Palace untuk rapat bersama parlemen. Ingat, tidak ada rahasia didalam pernikahan kita bukan? Kau tidak ingin memberi ku sebuah ciuman karena aku akan pergi?" Kyros menggoda Valenca, ia akan mengambil kembali jiwa istrinya itu agar tetap berada di kurungannya dan tak akan lepas.

"Sudah kubilang aku benci padamu." Valenca lalu membuang muka.

Kyros lalu mencengkram kedua lengan Valenca dengan tangan nya lalu menghadapkan Valenca ke hadapannya, alhasil mata mereka bertemu. Disana rahang Kyros menegang dengan kedua sorot mata yang tajam.

"Kau menyakitiku." Valenca meringis sedikit.

"Aku tidak suka kau bilang benci padaku. Katakan lah lagi bahwa kau mencintai ku Valenca!"

"Kenapa kau terobsesi dengan kata 'aku mencintaimu' Kyros? Sebegitukah kau takut kehilanganku karena aku ingin berpisah denganmu? Pergilah ke Grisha, aku tahu kau ingin menemui nya. Dia haus kasih sayangmu---she is the queen in your heart." Valenca menurunkan tangan Kyros dari lengan nya perlahan lalu menunduk rendah.

"Aku tidak paham denganmu Valenca, dulu kau sering melarangku bertemu dengan Grisha. Namun sekarang?"

"Dulu adalah dulu, sekarang adalah sekarang. Sudah kubilang bukan bahwa aku mati rasa kepadamu, kau bebas. Lakukan apa yang kau mau karena aku hanyalah istri bayanganmu."

Kyros memegang pergelangan tangan Valenca agar istri nya itu tidak pergi, "Come with me to the palace, now." Kyros meminta Valenca untuk ikut.

Valenca menggeleng, menandakan ia menolak. "Tidak, aku akan berada di kastil."

"Come with me, it is the order of your crown prince and husband, Your Highness." titah Kyros secara resmi.

Valenca menghela nafas kasar, "Jika aku ikut denganmu, aku akan bilang kepada King Nicholas II bahwa aku akan berpisah denganmu." ancam Valenca pada Kyros.

Kyros memilih mengalah, ia melepaskan tangan nya dari pergelangan Valenca lalu memberi kecupan manis di pipi istri nya itu. "Aku pergi." Kyros kemudian bersiap-siap untuk pergi ke istana.

Sikap Kyros tidak jelas, ini lah yang membuat Valenca sebagai istri nya bingung. Ia sangat semena-mena terhadapnya, akan tetapi terkadang Kyros bisa melakukan hal manis. Valenca akhirnya memilih tidak memikirkan Kyros.

*****

Kyros berada di kereta kuda menuju istana, bersedekap sambil menyilangkan kaki dan merenung melihat jari manis yang terdapat cincin pernikahan antara dirinya dan Valenca. Siapapun ingin menjadi istri dari Kyros, terlebih sekarang dirinya memakai setelan jas berwarna navy yang pas di tubuh dan membuat nya tampak gagah dibalut celana hitam yang membentuk kaki jenjang nya dan sepatu boots. Sorot mata tajam itu sesekali menengok ke arah luar.

Tiba-tiba kereta kuda berhenti dan hampir membuat Kyros terperosok ke depan. "Sial, ada apa!" teriak Kyros dari dalam, sangat mengesalkan.

"Maaf Your Highness!" sang kusir ketakutan karena telah membuat Kyros tidak nyaman.

Kyros pun membuka pintu dan terkejut, ternyata yang memberhentikan perjalanannya adalah Grisha. Kondisi Grisha tampak sangat mengkhawatirkan, ia sangat acak-acakan.

"Kyros..." lirih Grisha seperti memohon agar Kyros bicara pada nya.

Pengawal Kyros ingin mengusir Grisha namun Kyros menghadang nya, "Aku akan berbicara padanya." kata Kyros tenang.

Kyros dan Grisha menepi sedikit jauh dari rombongan --- Kyros tampak tak nyaman dengan kehadiran Grisha. Grisha melebarkan senyumannya, ia seperti melihat masa depan di hadapannya. Lantas penyanyi sopran itu memeluk Kyros dengan sangat erat.

"Kyros, aku merindukanmu."

Kyros menepuk-nepuk pundak Grisha yang sedang memeluk nya itu kemudian melerai pelukan mereka. "Ada perihal apa kau ingin menemui ku Grisha?"

"Ada sesuatu yang sangat penting yang harus kuberitahu padamu. Kau ingat bukan bahwa pertemuan terakhir kita, kau dan aku tidur bersama." Grisha tidak melanjutkan perkataannya, tiba-tiba ia menangis.

Kyros mengeryitkan alis nya, kebingungan. Ia akan mendengarkan Grisha berbicara sampai selesai. Entah mengapa perasaannya tidak enak.

"Akhir-akhir ini aku merasa perut ku mual Kyros, lalu aku pergi ke tabib dan mereka mengatakan jika aku terus-terusan seperti ini maka aku mengandung. Aku mengandung anak mu Kyros." di sela-sela tangisannya, Grisha tersenyum lebar lalu menuntun tangan Kyros ke perut nya. "Aku sangat berharap kita akan menjadi pasangan yang paling romantis."

Kyros diam, seketika jantung nya memompa dengan sangat kencang dan denyut nadi nya melemah. Kyros langsung menjauhkan tangan nya dari perut Grisha. "Kau serius?" bukannya Kyros brengsek atau tidak ingin bertanggungjawab, hanya saja bukankah itu terlalu cepat?

"Aku sangat serius---kau harus menemui aku setiap hari untuk melihat perkembangan janin yang ada di dalam perutku. Jika empat minggu sudah berlalu dan aku menunjukkan tanda-tanda lebih, maka kau akan resmi menjadi seorang ayah Your Highness."

Seketika pikiran yang sudah tersusun rapi di dalam otak Kyros menjadi kacau. Sudah pasti ia akan dibunuh oleh ayahnya sendiri dan tentu saja Valenca lah yang ada di pikirannya saat ini. "Kita bicarakan nanti, aku akan menemui mu dirumah ketika aku sudah selesai dengan semua ini." ucap Kyros.

Grisha mengangguk, "Sampai jumpa Your Highness." Grisha mengelus rahang Kyros lalu memberikan kecupan manis di pipi putra mahkota itu kemudian berjalan meninggalkan Kyros seorang diri.

Kyros mengepalkan kedua tangan nya lalu memijit pelipis nya, "God Save the Prince." Kyros mengganti lirik lagu kebangsaan Kerajaan Valcke karena ceroboh oleh kesalahannya sendiri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Next?

Jangan lupa vote + komen + share! ❤️

@naura_z_k

RETROUVAILLES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang