Sylvan sudah terbujur kaku di kotak peti yang terbuat dari kayu dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya di penuhi oleh darah. Seketika Sir Harwin merasa sangat menyesal, jika bukan karena nya, mungkin saja Sylvan masih bisa selamat. Sir Harwin menangis didepan Sylvan yang sudah tiada itu.
"Maaf, aku baru mengetahuinya setelah dia tewas mengenaskan." ucap Sir Desmond sembari menundukkan kepala.
Sir Harwin masih fokus menatap mayat Sylvan yang terbujur kaku, ia tidak menyangka semua ini akan terjadi. Terlebih kepada Sylvan yang sebentar lagi akan bahagia karena dirinya berjanji akan melamar sang kekasih, dan Sir Harwin akan menjadi saksi bersama Prince Kyros. Sungguh miris, melihat kematian rekan yang selama ini selalu menghabiskan waktu bersama.
"Siapa yang melakukan ini? Beri tahu aku, Sir." Sir Harwin ingin membalas dendam kematian sahabat nya itu.
"Pergi lah ke gazebo dekat taman, disana ada tiga orang yang terlibat. Dua orang yang mengunci pergerakan rekan mu, dan satu nya yang memukuli nya."
Sir Harwin dengan langkah tertatih-tatih berangkat menuju keberadaan orang-orang tersebut. Tidak peduli wajah yang sudah dipenuhi darah.
Sir Desmond tidak habis pikir, bagaimana bisa tragedi berdarah ini terjadi. Ini salah satu alasan mengapa dirinya memilih bersumpah setia kepada saudara King Valor II yaitu Prince Rolmud, pewaris takhta selanjutnya, dikarenakan ia mencintai sebuah keadilan. Benar apa yang dikatakan Kyros bahwa King Valor II adalah Raja terburuk yang pernah ada.
Dengan alasan baik, Sir Desmond akan mengirimkan surat kepada Kerajaan Valcke dan menceritakan apa yang terjadi disini.
Sesampai disana, Sir Harwin bisa melihat tiga orang berbaju ziarah yang sedang minum-minum. Sir Harwin pun mendekat.
Diketahui nama tiga orang tersebut adalah Michael, Frans, dan Jace.
"Siapa orang itu?" tanya salah satu diantara tiga orang tersebut yang bernama Jace.
"Biarkan saja, lebih baik kita mabuk-mabukan saja!" kata Michael berseru.
Frans pun bertepuk tangan.
Sir Harwin bersiap dengan pedang nya, saat jarak mereka tinggal beberapa meter, Sir Harwin menebas salah satu orang hingga leher nya memuncratkan darah segar. Diketahui orang yang wafat seketika itu bernama Frans.
"Apa kau gila?!" Jace langsung bangkit karena terkejut begitu pun dengan Michael.
Jace dan Michael mabuk hingga mereka tidak bisa fokus.
"Siapa kau? Kenapa kau membunuh rekan kami!" Michael takut.
"Kenapa kau membunuh rekan ku? Apa salahnya? Mengapa manusia tidak bersalah itu di eksekusi!" Sir Harwin berteriak, teriakan penuh amarah.
Michael dan Jace langsung bersujud pada Sir Harwin.
"Maaf! Kami hanya menjalankan titah saja! Kami melakukan sesuatu permintaan King Valor II, tuan!" Michael bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES (COMPLETE)
Romance[Sequel of "ECCEDENTESIAST"] GIEDENSERA #1 Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...