[Sequel of "ECCEDENTESIAST"]
GIEDENSERA #1
Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan harinya --- Maester Richard, dokter kerajaan Valcke sedang memperhatikan kondisi sang Putra Mahkota. Dan disana ada Nicholas, Charlotte, dan Valenca yang menunggu kondisi terbaru dari Kyros.
Ekspresi tampak tidak yakin, itu lah yang ada pada wajah Maester Richard saat ini. Maester Richard seperti orang yang takut untuk membicarakannya, "Your Majesty, aku ingin mengatakan ini tetapi aku tidak yakin." Maester Richard menghela nafas.
Charlotte dan Valenca menoleh secara bersamaan, Charlotte lalu menggengam tangan menantu nya itu.
"Ada apa?" tanya Nicholas dengan perasaan takut.
"Seharusnya jika His Royal Highness, Prince Kyros membaik---maka kurang dari empat minggu pemulihan dapat terjadi secara bertahap. Tetapi kenyataannya, sampai saat ini Prince Kyros belum kunjung membaik, Your Majesty. Kondisi seperti ini sangat mengancam nyawa nya, kemungkinan besar jika sadar pun otak akan kehilangan beberapa fungsi nya, bisa jadi Prince Kyros akan kehilangan setengah ingatannya. Sungguh ajaib bahwa ia bertahan sampai lima bulan walaupun tidak ada perubahan."
Nicholas membeku di tempat, melihat anak sulung nya seperti ini membuat hati nya sakit. Charlotte pun sama hal nya.
Valenca terdiam namun sorot mata mengatakan seolah ia mengharapkan sebuah cahaya. Tangan kiri nya digenggam oleh Charlotte sementara tangan kanan nya mengelus lembut perut yang di dalam nya terdapat sebuah janin anak dari dirinya dan Kyros. "Di mana pun kau berada, Tuhan menyertaimu. Tuhan memiliki waktu yang sempurna; tidak pernah lebih awal, tidak pernah terlambat. Dibutuhkan sedikit kesabaran dan banyak keyakinan, tetapi itu sepadan dengan menunggunya." lirih Valenca di dalam hati, bola mata nya berkaca-kaca namun tidak menangis.
"Dia akan selalu tersiksa seperti ini Your Majesty, antara hidup dan mati." Maester Richard menundukkan kepala.
"Aku tahu putra ku akan pulih kembali, bagaimana pun sampai sekarang ia tetap bertahan. Tidak boleh ada kata 'menyerah' dia adalah putra ku yang berharga, sama seperti anak-anak ku yang lain." Nicholas menegaskan bahwa ia percaya Kyros akan tersadar dari bangun nya.
Charlotte melerai genggaman tangan nya lalu berjalan mendekati sang putra dan melayangkan sebuah kecupan hangat di dahi putra sulung nya itu.
Dan beberapa menit kemudian, tinggalah Valenca sendiri di kamar itu bersama Kyros.
Valenca duduk di sebelah Kyros sambil memperhatikan wajah Kyros. "Sampai kapan kau akan seperti ini? Kau harus melihat bahwa aku berada disini saat aku mengharapkan sebuah perpisahan dari mu." Valenca menyentuh lembut rahang Kyros.
"Sungguh kau tidak bosan? Mendengar mu seperti ini karena melindungi harga diriku membuktikan bahwa kau memang tulus kepadaku Kyros. Namun luka hati ku akan selamanya ada, walaupun sekalipun aku memaafkan mu." Valenca menggengam tangan Kyros. "Kumohon sadarlah..."
Sementara itu dari luar istana, Vasilio berdiri tegak menunggu kedua orang tua tiba. Dan sampai lah kedua orang tua nya itu di istana kembali.
Vasilio pun sumringah lalu memutuskan membuka pintu kereta kuda sendiri dan menyuruh pengawal berdiri di belakang nya saja. Kedua pasangan suami istri itu tertawa kecil melihat tingkah putra kedua nya itu.
