19 : SWEETHEART

8K 386 3
                                    

Grisha menunggu Kyros di kamar nya sampai bosan, berkali-kali ia mendengus nafas kasar karena menahan kesal sebab pujaan hati nya tidak datang menemui nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grisha menunggu Kyros di kamar nya sampai bosan, berkali-kali ia mendengus nafas kasar karena menahan kesal sebab pujaan hati nya tidak datang menemui nya. Padahal dulu ketika Kyros baru saja menikah dengan Valenca, di malam pertama nya Kyros malah datang ke Grisha menikmati waktu bersama dengan canda dan tawa namun sekarang---semua nya telah berubah.

"Keparat, apakah Kyros sudah mulai jatuh cinta dengan wanita sombong itu?" Grisha berkacak pinggang sambil menahan emosi yang meluap-luap. "Apa Kyros tidak peduli pada anak yang sedang ku kandung?"

Grisha melihat ke arah cermin dan disana terdapat dirinya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Menatap diri disana cukup lama, seketika semua pikirannya menjadi satu. "Tidak, aku akan menganggap ini adalah anak Kyros. Dia akan mewariskan gelar dan status sosial nya akan sangat tinggi. Kulakukan apa saja agar keturunanku memiliki darah biru." Grisha ingin menangis, kedua bola mata nya memerah.

Seketika ia mengingat malam ketika sedang berpesta bersama teman-temannya, disana Grisha yang setres karena Kyros memiliki kesibukan dan jarang menemui nya sedang asik meluapkan kebahagiaannya. Dan tanpa sengaja sesuatu menimpanya, kemudian pria yang sebenarnya ayah sesungguhnya dari anak Grisha adalah sebuah pemilik bar di kota kumuh tempat para orang-orang berkualitas rendah pergi kesana. "Ya Tuhan! Tidak! Aku akan menganggap ini anak Kyros. Tidak ada yang tahu, cukup aku saja." Grisha seketika panik, ia pun duduk di atas ranjang sambil menetralisir kegugupannya.

Bukan rahasia lagi jika semua terbongkar dirinya akan di penggal karena membuat pernyataan palsu terlebih kepada calon Raja di masa depan.

Grisha memutuskan keluar dari kamar nya lalu berkeliling kastil mencari keberadaan Kyros. Ia tidak peduli dengan pikiran orang-orang yang melihat nya.

Sampai lah ia di sebuah lorong yang sedang dijaga para ksatria dan tentu saja ada para tangan kanan yang tak lain Brooks bersama Sylvan. Sudah pasti lorong ini menuju kamar Kyros dan Valenca.

Sir Harwin melotot kepada Sylvan dan Brooks untuk mengisyaratkan sesuatu, yaitu mengusirnya.

"Maaf, apa yang sedang kau lakukan disini?" Sylvan bertanya tidak suka.

"Tak bisakah aku menemui---" ucapan Grisha terpotong.

"Tidak, pergi lah karena His Royal Highness dan Her Royal Highness sedang menikmati waktu berdua, kau tidak perlu datang kemari." timpal Brooks yang geram.

Grisha yang mendengar itu sakit hati, benar dugaannya bahwa Kyros sedang menikmati waktu berdua bersama Valenca. Grisha yang sejak tadi emosi pun berjalan dengan langkah cepat menuju kamar nya, dan disana ia berteriak kesetanan meluapkan seluruh amarah nya. "Bajingan!"

Sebuah ide gila muncul. Grisha berniat pergi ke Valcke Palace untuk mengadukan semua yang terjadi kepada pemimpin tertinggi Valcke Kingdom yang tak lain "King Nicholas II" sudah pasti semua akan beres. Terlebih ia akan membuat dongeng tentang kehamilannya, "Tunggu saja Kyros. Aku akan membuat mu kembali menjadi milik ku." Grisha melempar bantal yang berada di ranjang nya asal.

RETROUVAILLES (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang