[Sequel of "ECCEDENTESIAST"]
GIEDENSERA #1
Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...
Hello! Aku ada yang baru🙌 ini bergenre SliceofLife, Romance, Drama yaa. Jadi story ini adalah story kehidupan biasa dan bukan fantasy. Sekali-kali pengen nulis yang genre ini, semoga cocok!🍁🌷
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kyros yang sedang menggunakan baju zirah besi tampak terlihat gagah dan berwibawa, ditambah tinggi badan yang membuat tubuhnya terasa cocok jika dipadukan dengan otot-otot atletis nya. Kyros sedang berlatih pedang di halaman belakang kastil bersama Sir Harwin Travers yang juga sahabatnya.
"Kau sudah lama tidak berlatih pedang, Your Highness. Lihatlah kemampuan mu menurun. Apakah karena dua wanita itu?" Harwin terkekeh.
"Diam kau. Kau bersama Sylvan akan ikut denganku ke Eryx, ini perintah ku padamu."
Sylvan yang sedang menyaksikan itu pun mengangguk.
"Baik, Your Highness. Karena kesetiaanku pada Kerajaan Valcke aku akan mengikuti perintahmu. Tunggu---aku pernah mendengar bahwa wanita di Eryx sangat cantik, aku akan mencari wanita untuk kujadikan seorang istri." Harwin tersenyum sendiri membayangkan ia dan wanita impiannya berjalan di altar.
Kyros melirik sinis, "Tcih, istriku lebih cantik daripada wanita yang ada di Eryx. Dia melebihi berlian yang sangat berharga."
"Kuakui Princess Valenca memang sangat cantik, tapi dia sudah menjadi milik mu. Sudahlah lebih baik kita berlatih pedang saja Your Highness, andai King Valor mengerahkan anak buah nya untuk menyakiti mu, kau bisa melindungi diri sendiri."
"Baiklah."
Akhirnya Kyros dan Sir Harwin melanjutkan latihan mereka, sedangkan Sylvan mencuri pandang kepada Hera, pelayan kastil yang sedang mengintip dirinya.
Sylvan mengedipkan satu matanya dari jauh sana, kemudian Hera terkekeh dan melanjutkan pekerjaannya.
Kyros yang tidak fokus pun memilih menyudahi latihan itu. "Jangan ikuti aku." titah Kyros kepada Sylvan dan Sir Harwin lalu dirinya pergi kembali ke dalam kastil. Putra Mahkota itu nampaknya ingin sendiri lantaran sang istri, Valenca telah pergi ke istana untuk tinggal disana. Entah mengapa Kyros merasa kesepian.
