Bayi mungil itu telah memasuki 3 bulan. Perkembangan Aeros tampak baik, sudah mulai mampu mengekspresikan perasaannya. Mulai dari tertawa, sedih, dan ekspresi lainnya. Sungguh menggemaskan, pewaris takhta dikemudian hari ini.
Kyros dan Nicholas sedang berbicara menikmati ketenangan berdua di balkon yang menghadap ke pemandangan luar Valeria. Kedua nya memakai jas hitam.
"Tidak pernah ku bayangkan rasanya kehilangan sosok keluarga yang begitu ku sayangi untuk kesekian kali nya. kematiannya yang tiba-tiba membuatku sangat terkejut, aku tidak bisa berpikir jernih selama berhari-hari." Nicholas merasa sangat sedih, ia bersedekap tangan lalu sesekali menghela nafas kasar.
Kyros menoleh ke arah sang ayah yang tampak begitu sangat sedih. Kyros memeluk sang ayah, seorang putra yang telah tumbuh dewasa masih membutuhkan pelukan untuk saling menguatkan.
Musim dingin telah memasuki wilayah Kerajaan Valcke dan sekitar nya. Salju mulai menuruni bumi, semua orang tengah mempersiapkan beberapa pakaian hangat, coklat panas, dan kayu bakar. Tak hanya itu, beberapa anak-anak pun mulai membuat boneka salju. Kebahagiaan pun tampak terpancar dengan suasana yang menggembirakan.
Tetapi suasana itu sangat berbeda untuk keluarga kerajaan, mereka diharuskan mengenakan pakaian hitam selama beberapa hari untuk menghormati arwah yang telah pergi. Untuk sementara, pada tahun ini Kerajaan Valcke tidak mengadakan festival tahun baru.
Tentu saja suasana duka ini tampak sangat mendalam, hanya ada air mata dan keikhlasan. Kadang ada saatnya kita harus melepaskan dan mengikhlaskan, karena ada sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Semua orang pernah kehilangan sesuatu yang berharga. Kehilangan kesempatan, kemungkinan, dan perasaan yang tak akan pernah kembali lagi. Itulah bagian yang membuat kita benar-benar hidup.
Setiap akhir sebuah cerita, akan selalu menciptakan awal cerita baru, begitu juga dengan perpisahan.
Tiada henti sebuah buket bunga dari rakyat diletakkan di depan pintu gerbang Kerajaan Valcke untuk menghormati mendiang yang terhormat. Jasa-jasa nya akan selalu di kenang, dan doa-doa diucapkan dengan penuh ketulusan.
Ditambah dingin nya musim dingin membuat suasana hati membeku lalu seolah tidak bisa mencair.
Charlotte berjalan di koridor dengan gaun hitam nya untuk memasuki ruangan tempat anak-anak nya berkumpul. Ya, suasana duka mungkin adalah hari dimana semua sanak keluarga berkumpul, terdengar menyakitkan namun ini kenyataannya.
Frederick mengambil cuti dari militer nya. Anak bungsu itu tengah berbicara bersama saudari perempuannya di depan api unggun.
"Aku terkejut mendengar ini, sungguh. Aku menyesal tidak menghabiskan waktu lebih banyak bersama nya." Frederick menatap api yang berkobar di hadapannya.
"Jika melepaskan adalah pilihan, maka cinta mengajarkan kita arti bertahan dan merelakan. Aku mengingat kenangan bersama nya dan merasakan bahwa raga nya masih berada disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES (COMPLETE)
Romance[Sequel of "ECCEDENTESIAST"] GIEDENSERA #1 Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...