[Sequel of "ECCEDENTESIAST"]
GIEDENSERA #1
Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️ THIS PART OF THE STORY MAY MAKE YOU ANGRY
Selesai sudah agenda hari ini, pasangan suami istri itu kembali saling diam. Rasanya sangat lelah berpura-pura selama berjam-jam ditambah harus terpaksa tersenyum dengan ramah padahal suasana hati sedang kacau-kacau nya. Ini lah bentuk profesional sebagai anggota kerajaan.
Selesai membersihkan diri, makan malam, dan aktivitas lainnya, Valenca memutuskan untuk tidur di ruangan lain, baru saja membuka pintu Kyros menahannya.
Brooks dan Sylvan yang juga ikut serta dalam agenda tuan dan nyonya mereka pun sudah beristirahat duluan, rasa lelah nya sama saja karena mereka adalah tangan kanan nya.
"Tidur di kamar." titah Kyros yang sedang emosi, kesal, dan lelah.
"Tidak." tolak Valenca mentah-mentah.
"Valenca---jangan buat aku marah." Kyros mulai melototkan mata nya karena ia geram sekali dengan Valenca, andai Valenca adalah sebuah kertad mungkin Kyros akan mengoyaknya.
Tanpa menjawab karena rasa lelah Valenca bergegas menuju kamar nya bersama Kyros.
Sebenarnya Kyros lelah tetapi ia masih memiliki stamina yang kuat, berbanding terbalik dengan Valenca yang sudah tepar karena kelelahan. Kyros pun memutuskan bersandar kepada kepala ranjang lalu memperhatikan Valenca yang sudah tidur itu. "Apa dia sakit? Wajah nya tampak pucat." Kyros memilih mencubit pipi Valenca.
Dan benar, Valenca sudah berada di rasa lelah terdalam nya karena ia memilih tidur saja tanpa menghiraukan Kyros.
Kyros melihat cincin yang ada di jari manis nya, seketika malam saat di gudang itu membuat nya tertawa sendiri. Kyros akan melakukan apa saja agar dirinya tidak akan pernah berpisah dengan Valenca. Sejujurnya, ia sudah mulai merasakan hati nya mulai luluh kepada Valenca---rasanya aneh, sangat aneh. "Aku memiliki seribu alasan untuk bertahan denganmu. Namun kau memiliki seribu satu alasan untuk meninggalkanku---tidak apa, itu wajar karena aku terlalu banyak menyakiti mu." Kyros bermonolog kemudian memberi kecupan manis di bahu istri nya itu.
Kyros mengurungkan niat nya untuk tidur karena ia harus menemui Grisha. Kyros lantas bangkit, memakai jas nya sendiri lalu meninggalkan ruangan.
Valenca membuka mata nya, entah mengapa ia ingin mengikuti Kyros, hasil dirinya mengendap-endap.
Kyros tanpa menghiraukan para pelayan yang menunduk hormat, fokus berjalan ke kamar Grisha. Akan tetapi begitu memasuki kamar Grisha, penampakannya tidak ada. Kyros pun bergegas mencari kembali dan akhirnya ia bertemu kekasih nya di lorong sedang melihat lukisan leluhurnya.
"Grisha..." sapa Kyros.
"Darimana saja kau baru menemui ku? Kau tidak lihat aku sedang hamil? Ini darah daging mu sendiri Kyros. Maaf karena aku pergi ke Valcke Palace, percayalah padaku---aku melakukan itu karena aku mencintai buah hati kita." Grisha terisak sambil memegangi perut nya.
