Dipanggil lah Sir Harwin untuk mengunjungi istana terkait sanksi atas kejadian tersebut, tentu saja undangan ini adalah undangan pribadi yang langsung dikirim oleh Kyros. Tak hanya itu, Hera --- kekasih mendiang Sylvan pun turut hadir bersama dengan Sir Harwin. Tetapi beda nya, pakaian yang ia kenakan tak lagi baju pelayan berwarna hitam putih yang menandakan dirinya adalah salah satu orang yang bekerja dan setia pada istana, dan sekarang Hera telah menjadi salah satu orang religius yang mengabdikan dirinya kepada Tuhan. --- singkat nya, warna tetap sama akan tetapi tujuan nya sudah berbeda.
Rasa cinta nya sudah ia habiskan bersama mendiang sang kekasih, dan kali ini kesempatan cinta nya beralih kepada Tuhan. Itu lah prinsip yang digunakan oleh Hera saat ini, namun begitu cincin pemberian Sylvan tersemat di jari manis sebelah kanan Hera.
Sir Harwin dan Hera saat ini tepat berada di hadapan Putra Mahkota bersama istri nya itu, namun sebelum itu kedua nya memberi salam penghormatan terlebih dahulu, "Selamat siang, Your Highness Prince Kyros dan Princess Valenca."
Suasana seketika berubah menjadi sendu, entah mengapa. Tatapan Kyros seolah runtuh. Akan tetapi Valenca yang memahami itu setia berada di samping nya.
Kyros duduk di kursi kebesarannya sementara Valenca berdiri di sebelah nya, saat ini mereka tampak seperti pasangan yang menerima satu sama lain akan namun bukan soal ini.
Valenca menatap Hera dari atas sampai bawah, rasanya ia tak menyangka pelayan pribadi yang bisa dikatakan sahabat dalam kastil bangkit dari keterpurukan setelah kehilangan orang yang di cintai nya.
Sementara itu dari sudut pandang Hera, dirinya sangat bahagia melihat perkembangan hubungan Valenca dan Kyros, tak hanya itu --- perut bulat Valenca pun membuat Hera gemas.
Kyros dirundungi rasa bersalah besar, ia mengingat ucapan terakhir Sylvan bahwa tangan kanan nya itu akan pergi melamar sang kekasih setelah misi ke Eryx. Bagaimana bisa karena dirinya seseorang berhenti membuat mimpi nya?
Sir Harwin tahu apa yang dirasakan oleh Kyros, ia mengepalkan kedua tangan nya.
Hera berjalan melangkah lebih dekat dengan Kyros dan Valenca, sebelum itu ia melakukan sebuah gerakan curtsy. "Perpisahaan memang tak akan pernah mudah karena sifat dasar manusia ingin memiliki bukan melepaskan. Sebelumnya aku tidak sempat mengatakan ini, dan sekarang aku harus mengatakannya karena mungkin aku akan jarang bertemu dengan Your Highness atau mungkin tidak akan pernah lagi. Terima kasih karena memperlakukan ku layaknya manusia padahal aku hanyalah seorang pelayan di kastil Giedensera. Bekerja dengan kalian benar-benar membuat ku bahagia, kalian adalah yang terbaik. Waktu akan terus berlalu meski dunia tak mengizinkan itu, tapi Tuhan punya rencananya sendiri. Jangan terlalu meratapi sebuah kata pisah karena sebabnya akan ada sapaan yang datang dan akan lebih indah." kata Hera sembari menunduk hormat.
"Hera, aku turut berduka cita dan maaf karena diriku, kau kehilangan cinta sejati mu." Kyros memohon maaf kepada Hera, tidak peduli gelar atau pun status sosial, permintaan maaf wajib untuk digunakan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES (COMPLETE)
Romance[Sequel of "ECCEDENTESIAST"] GIEDENSERA #1 Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...