[Sequel of "ECCEDENTESIAST"]
GIEDENSERA #1
Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎵Gilded Lily - Cults
Aether dan Valenca berada di gazebo dengan pemandangan yang indah karena bintang-bintang mulai bermunculan. Tidak hanya itu, semilir angin membuat suasana tampak nikmat ditambah keheningan malam.
"Father..." Valenca menggengam tangan sang ayah dan tetesan air mata masih mengalir disana.
"Kau baik-baik saja?" tanya Aether merasa khawatir dengan putri nya itu.
Valenca menggeleng, "Aku tidak baik-baik saja."
Aether memeluk putri nya kembali, "Akan selalu ada beberapa orang yang memiliki keberanian untuk mencintai apa yang tidak terikat dalam diri kita. Satu di antara laki-laki itu adalah ayah. Ketika kau mengatakan: “Ayah, aku membutuhkanmu!”. Apakah kau tidak sadar bahwa ayah selalu membutuhkanmu ribuan kali lebih banyak? Mempunyai anak perempuan membuatmu melihat sesuatu yang berbeda. Dia adalah gadis satu-satunya. Tidak ada yang lebih penting daripada melindunginya. Nak, kau adalah harta berharga untuk ayah. Sampai kapanpun selama ayah masih hidup, ayah akan menjagamu dengan sepenuh hati." Aether paham sudah pasti kehidupan pernikahan putri nya itu tidak baik-baik saja.
Seketika rasa penyesalan datang kepada Aether, sebagai ayah seharusnya ia tidak melepas putri satu-satu nya ke sembarang orang.
"Aku mencintai ayah..." Valenca lalu melerai pelukan mereka, perkataan sang ayah membuat hati nya tenang. "Aku ingin mengadu semua padamu ayah." pinta Valenca yang sudah tidak kuat lagi.
"Baiklah ceritakan." Aether membenarkan anak rambut Valenca.
Valenca mulai menceritakan semua nya pada Aether tentang Grisha dan hari-hari nya menjalani kehidupan pernikahan. Aether terkejut tidak percaya, rasanya sangat miris. Kehidupan pernikahan sang putri sangat berbanding terbalik dengan kehidupan pernikahannya bersama Isaura.
"Aku merasa sangat malu---tidak ada cinta, kasih sayang, atau kesetiaan seperti pernikahan ayah dan ibu." Valenca menunduk rendah menyembunyikan rasa malu nya.
"My daughter, tidak perlu merasa malu. Ayah akan selalu menjadi tempat pertama mu dikala kau merasa kesulitan terhadap apapun. Tak hanya ayah, ada ibu dan saudara-saudara mu. Keluarga kita saling mencintai bukan? Ayah selalu mempunyai 1001 alasan untuk tetap berjuang dan menepis setiap kesedihannya."
Aether mengusap air mata Valenca, "Ayah akan berbicara dengan Kyros. Jangan khawatir, tidak akan terjadi apapun. Temui ibu mu---kau pasti terkejut bukan mengapa kami datang lebih awal? Jawaban nya adalah karena kami sengaja untuk membuat mu terkejut." Aether tersenyum menyakinkan sang putri.
Valenca terkekeh kecil, "Baiklah, aku mencintai ayah!" Valenca mencium pipi sang ayah kemudian melangkahkan kaki untuk menemui sang ibu.
Sampai Valenca pergi, Aether masih berekspresi tenang. Namun ketika putri nya itu sudah hilang baru lah Aether menunjukkan wajah kemarahannya, "Bajingan itu!" Aether sangat geram sampai mengepalkan kedua tangan nya.
