[Sequel of "ECCEDENTESIAST"]
GIEDENSERA #1
Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️THIS PAGE IS A LITTLE RUDE AND MAY EMOTION YOU
Setelah menenangkan Grisha dan membawa nya ke kamar yang jauh dari peradaban kastil, Kyros segera melangkahkan kaki dengan cepat menemui Valenca. Memberi titah keseluruh pengawal, ksatria, dan pelayan untuk mencari keberadaan sang istri. Hasil nya tidak ada yang tahu, Kyros benar-benar emosi hingga melemparkan meja kecil yang berada di kamar nya ke sudut tembok. Beruntung meja itu terbuat dari kayu yang dikenal kuat dan kualitas nya tidak diragukan lagi.
Kyros benar-benar frustasi, tetapi ia tidak menyerah.
Sementara itu Valenca tengah menangis tersedu-sedu sambil memeluk lutut nya di sebuah ruangan yang penuh dengan benda kuno dan debu, tentu saja gudang kastil. Ia duduk diatas kursi berdebu. Valenca menyalakan lilin, sebagai tradisi dari Riverstock, Valenca ingin berdoa. Berdoa untuk menenangkan hati dan juga merindukan keluarga nya. Kali ini adalah tangisan paling menyakitkan yang ia dapatkan selama pernikahan Kyros, biasanya sesak kali ini lebih sesak lagi bahkan kedalaman palung mariana pun kalah. Memukul dada nya sendiri guna menetralisir kesedihan nya. "Kini aku sedang mencari cinta untuk kebahagiaan, apabila hanya kekecewaan yang aku dapatkan untuk apa aku bertahan? Semakin punggungku diterpa hujan, semakin bayangmu terngiang-ngiang, dan semakin dalam kau cabik hati ini secara diam-diam." Valenca bermonolog di tengah kesendiriannya.
Pikiran Valenca hanya satu yaitu kembali kepada keluarga nya, keluarga yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Berbanding terbalik dengan dunia pernikahannya.
Tiba-tiba pintu gudang terbuka dengan suara keras, Kyros dengan nafas terengah-engah berhasil menemukan Valenca yang sedang menangis tersedu-sedu.
Valenca membuang muka agar tidak melihat Kyros.
Kyros pun segera mengunci pintu gudang itu dari dalam agar seseorang tidak menganggu nya, ia menatap pilu Valenca. "Valenca, my sweetheart..." Kyros berjongkok menyeimbangi Valenca yang tengah di posisi duduk. "Look into my eyes, look at my face, feel my heartbeat." Kyros menaruh tangan kanan mungil Valenca ke dada nya.
Valenca segera menarik kembali tangan nya, sial nya tangisan itu tidak bisa berhenti.
"I'am sorry, My Princess." Kyros memeluk Valenca sembari wajahnya berada di leher sang istri.
"Kyros, let me go." mohon Valenca yang sudah tidak berdaya.
Entah setan apa yang merasuki, Kyros malah mengendus-enduskan nafas nya leher Valenca lalu memberi kecupan manis di rahang istrinya itu. Putra Mahkota yang sangat tidak bisa ditebak perlakuannya.
"Kyros, let me go. Please." Valenca harus menolak semua tentang Kyros, Kyros sudah membuat seluruh jiwa nya hancur berantakan.
"Sudah kukatakan kau tidak bisa lepas dariku karena aku akan melakukan apa saja. Kau sudah berada di dalam penjara, my sweetheart. Aku melepaskanmu? Tidak akan. Dan jangan harap itu semua terjadi, karena pada dasarnya kau adalah milikku. You are mine." Kyros menatap tajam Valenca untuk memperingatkannya.
