Waktu terus berputar. Hari-hari berganti dan saat ini memasuki usia kandungan Valenca yang menginjak usia lima bulan dan tidak ada tanda-tanda Kyros sadar dari tidur nya. Kondisi Kyros masih sama yaitu seperti hidup dan mati, tak henti-henti nya setiap doa diucapkan di ruangan itu. Doa tulus dari orang-orang terkasih.
Valenca duduk di kursi tepat di sebelah ranjang Kyros sembari membersihkan atau mengelap tubuh suami nya itu. Valenca sengaja melakukannya sendiri, dan menyuruh pelayan melakukan tugas lain. Sampailah dimana Valenca mengusap bagian kepala dengan kain lap. "God..." Valenca mengelap secara perlahan dan lembut mulai dari dahi sampai leher.
"Valenca?" suara yang datang secara tiba-tiba, yang tak lain adalah ibu dari Kyros yaitu Queen Charlotte.
"Mother?" sapa Valenca sembari tersenyum lalu menundukkan kepala hormat.
"Kau butuh bantuan?" tanya Charlotte yang melangkah mendekat ke arah putra dan menantu nya itu.
"Tidak perlu ibu, ini sudah selesai." Valenca memeras kain lap tersebut lalu memberikan nya kepada pelayan untuk ditaruh di tempat lain beserta wadah nya.
Charlotte tersenyum haru melihat menantu nya itu.
Kemudian Charlotte duduk di ranjang tepat di sebelah Kyros, sebagai seorang ibu tentu saja sangat menyakitkan. Terlebih beberapa hari yang lalu putri nya, Quintessa kembali ke rumah suami nya setelah menjenguk saudara nya itu. Sedangkan anak bungsu nya, Frederick masih ada di militer.
Charlotte menggengam tangan putra sulung nya itu---Valenca yang melihat pun bisa memahami bagaimana perasaan seorang ibu.
"Lakukan yang terbaik bagi keluargamu, maka kebahagiaan itu menjadi milikmu. Tanpa rasa sakit kita tidak akan pernah belajar menjadi kuat, tanpa rasa kecewa kita tidak akan pernah belajar menjadi dewasa. Tanpa kehilangan, kita tidak akan pernah belajar arti ikhlas. Seorang ibu akan berjuang membahagiakan anaknya, sekalipun dia harus mengorbankan kebahagiaannya." Charlotte mengatakannya dengan lembut namun raut wajah nya bisa dilihat betapa ia sangat mengkhawatirkan Kyros.
Valenca mengusap perut nya, ia membayangkan bagaimana jika dirinya menjadi orang tua. Sembari memikirkan, dirinya ikut berdoa semoga ia dapat menjadi orang tua yang baik sama seperti orang tua nya. Baik orang tua sendiri atau pun pihak dari suami nya itu, kedua nya terbaik lalu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kyros sudah kurang lebih lima bulan tergeletak diatas ranjang, bahkan luka tusukan itu perlahan membaik hanya saja yang memiliki luka tersebut belum kunjung sadar.
Valenca menatap Kyros dengan penuh harapan kembali lalu memikirkan nasib lainnya yang terlibat dalan tragedi berdarah waktu itu.
Sylvan sudah di makamkan di pemakaman kerajaan Valcke, sebagai seseorang yang setia kepada kerajaan Valcke. Tak hanya itu, mendiang Sylvan juga mendapat penghormatan terakhir nya dengan layak --- Hera, kekasih nya pun memutuskan menjadi biarawati. Ia tidak akan menikah atau pun memiliki keturunan, fokus nya meninggalkan kehidupan duniawi dan memfokuskan hidupnya untuk kehidupan agama. Dan Hera sekarang telah meninggalkan pekerjaan nya sebagai pelayan, dan bersumpah setia kepada sebuah tempat ibadah di sebuah tempat di pinggiran Valcke.
Kondisi Sir Harwin pun membaik, berbeda dengan kehidupan Hera yang kehilangan cinta sejati nya. Ksatria Valcke itu mulai menjalin hubungan bersama Isla Josiah, dokter kerajaan Eryx yang juga mengobati dirinya dan Kyros pada saat tragedi berdarah itu. Singkat nya, Sir Harwin terkena cinta lokasi.
Sementara itu keputusan perdamaian pun ditolak oleh Nicholas sampai dua keturunan berikutnya atau sampai cicit dari Nicholas lahir, jika sampai saat itu Eryx tak kunjung membaik maka benar-benar tidak ada kata perdamaian. Terkesan aneh, karena bagaimana pun cucu Nicholas saja belum lahir---tapi ini semua soal waktu. Raja baru mereka, King Rolmud I pun memahami karena tragedi ini bukanlah sebuah tragedi biasa.
Dan matahari mulai terbenam, lalu tanpa disadari bulan mulai menunjukkan penampakan nya. Royal Family seperti biasa sedang makan malam.
Dapat diketahui bahwa makan malam ini adalah makan malam terakhir Vasilio bersama keluarga kerajaan sebab Aether mengirimkan sebuah surat bahwa Valenca telah membuat kepercayaan sang ayah kembali. Maka dari itu Vasilio akan kembali ke Riverstock. Dan Vasilio akan kembali ke Riverstock bersama keluarga, karena keluarga Rivallion telah diperjalanan menuju Valeria mengunjungi Kyros.
"Nikmati makan malam terakhir mu bersama kami Your Grace." sesungguhnya Nicholas berpikir, meja makan ini akan berubah menjadi sepi.
"Terima kasih, Your Majesty." jawab Vasilio sembari menundukkan kepala hormat.
Valenca sudah mulai melahap makanannya sama seperti dulu sebelum kehamilan, akhir-akhir ini dirinya memutuskan untuk tidak terlalu setres dan mempercayai semua nya kepada Tuhan. Karena hal positif ini lah, Valenca berharap bayi nya tumbuh dengan sehat.
*****
Aether dan Isaura berada di dalam kereta kuda menuju ibu kota Valcke, yaitu Valeria. Perjalanan mereka tidak terlalu jauh lagi.
"Sudah lima bulan lamanya Kyros hanya terbaring diatas ranjang, sungguh kasihan melihat nya. Sejujurnya sampai sekarang aku terkejut, lantaran Kyros terluka karena melindungi harga diri putri kita, Valenca." Isaura merasa perasaannya berkecamuk.
Aether menghela nafas, "Isaura, kau masih ingat perkataan ku kepada nya? Jika ingin menerima permintaan maaf ku maka butuh sebuah pengorbanan. Dan soal kutukan---" Aether terdiam. Sebagai ayah, tentu ia masih merasa sakit hati atas perbuatan Kyros kepada putri bungsu nya itu.
Isaura bersedekap lalu menoleh ke arah luar jendela sembari memikirkan sesuatu, entah mengapa hati nya gelisah.
"Wanita itu, bukankah dia memiliki akhir yang sangat tragis?" Aether tiba-tiba teringat surat yang dikirim putra kedua nya itu, Vasilio. Yang menjelaskan semua nasib orang-orang yang terlibat dalam tragedi berdarah tersebut.
Isaura mengangguk, "Kita tidak pernah tahu apa yang dialaminya dahulu, kudengar dia memiliki masalalu yang tragis dan hidup sendiri. Maka dari itu ia tidak akan merelakan Kyros bersama siapapun. Akan tetapi dia tetap bersalah---manusia adalah makhluk yang tak pernah puas. Bila kau mengejar keinginan tanpa tahu apa yang kau butuhkan, berarti hidupmu kehilangan tujuan. Bahwa balas dendam hanya akan menutup banyak pintu. Menghilangkan banyak kesempatan, mengukungnya untuk satu tujuan yang pada akhirnya hanya menghasilkan kepuasan semu."
Aether mengangguk paham.
Vissarion dan Vaemon tidak ikut pergi ke Valeria, lantaran dua bersaudara ini sudah terlebih dahulu menjenguk.
Aether dan Isaura pun duduk dengan tenang menunggu kereta kuda sampai di tujuan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share! ❤️
Akhir-akhir ini sibuk, tapi aku usahain untuk terus update yhaa!🤩
@naura_z_k
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES (COMPLETE)
Romance[Sequel of "ECCEDENTESIAST"] GIEDENSERA #1 Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...