Aether keluar dari ruangan tempat Kyros berada dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan. Duke of Riverstock itu pergi ke tempat dimana putri, istri, dan istri dari sahabatnya sedang bencengkrama. Dengan lengkah cepat Aether pergi kesana.
"Aether?" kata Isaura yang dahulu menyadari kedatangan suami nya itu.
"Kyros sudah sadar!" kata Aether dengan nada yang lumayan tinggi.
Charlotte, Isaura, dan Valenca langsung terdiam. Tanpa berkata-kata ketiga orang tersebut langsung pergi ke kamar Kyros. Sementara itu Aether langsung pergi bergegas memberitahu Nicholas.
Kyros di ruangan nya masih dalam posisi sama yaitu berbaring diatas ranjang. Datar, itu lah yang ada pada wajah Putra Mahkota Valcke tersebut.
Charlotte, Isaura, dan Valenca masuk ke dalam ruangan Kyros lalu terkejut sama seperti saat Aether mengetahui bahwa Kyros telah sadar. Kemudian sebuah tangisan bahagia merekah, tak lama dari situ---Nicholas, Albert, Vasilio dan Aether juga tiba.
Nicholas dan Charlotte berpelukan, sebagai orang tua tentu saja mereka sangat bahagia menantikan hal ini. Lima bulan lamanya mereka menunggu, itu bukanlah waktu yang cepat.
Maester Richard pun juga datang, ini adalah sebuah keajaiban. "Aku akan mengecek keadaan His Royal Highness, Prince Kyros. Your Majesty." Maester Richard melihat ekspresi Kyros yang datar dan tenang, mungkin saja bentuk emosional perlahan akan kembali.
"Ini adalah sebuah keajaiban Your Majesty!"
Valenca menangis terharu melihat ini.
Maester Richard langsung memberikan penanganan kecil sama seperti yang dilakukan Aether yaitu mengedipkan mata, mengerakan jari, dan lainnya. Dan hasilnya diluar dugaan, untuk orang yang tertidur cukup lama hasil nya sangat bagus. Hanya saja kerusakan pada otak.
"Aku akan mengecek seberapa rusak fungsi otak Prince Kyros, Your Majesty."
"Lakukan." Nicholas mengizinkan ia masih shock, air mata nya mengalir terus menerus.
"Prince Kyros, siapa kah ayah anda?" Maester Richard mulai memberikan pertanyaan.
Dengan gerakan bibir sedikit gagap Kyros akan menjawab. "Nicholas." suara nya masih lemas.
Nicholas lega, putra nya itu masih mengingat nya.
"Siapa kah ibu anda?"
"Charlotte."
Charlotte juga ikut bernafas lega.
"Siapakah saudara dan saudari anda?"
"Quintessa... Frederick..." Rasa sakit kepala Kyros muncul kembali, hingga membuat Kyros menahan sakit sedikit.
Aether dan Isaura merasa gugup, entah mengapa.
"Istri anda?"
Valenca mengharapkan sebuah jawaban bahwa Kyros masih mengingat dirinya.
Kyros terdiam, tidak menjawab sama sekali. Tiba-tiba Kyros meringis kesakitan. "Kepala ku sakit."
Semua orang di ruangan itu seketika menoleh kepada Valenca.
"Kyros..." Valenca berjalan mendekati Kyros agar suami nya itu bisa melihat wajah nya. "Ini aku, Valenca." tangisan bahagia itu seketika berubah menjadi kesedihan.
Aether yang seolah sudah tahu pun tidak bisa berkata apa-apa, sementara Isaura juga ikut menangis.
Kyros langsung memalingkan wajahnya.
Valenca terkejut dengan reaksi Kyros, Vasilio yang paham situasi pun langsung merangkul pundak Valenca.
"Tampaknya Prince Kyros harus istirahat terlebih dahulu dan harus memaksimalkan masa pemulihannya Your Majesty, Your Grace." Maester Richard menghela nafas sebentar.
Kesepakatan bersama, seluruh orang di ruangan itu kecuali Maester Richard pun pergi keluar meninggalkan Kyros untuk beristirahat. Beberapa dari mereka menyemangati Valenca dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja.
Valenca memutuskan untuk pergi ke ruang seni di istana. Menyurusi lorong secara perlahan-lahan, Valenca bisa melihat lukisan-lukisan bersejarah dahulu. Mulai dari pasangan suami istri Raja pertama Valcke, King Kyros the Conqueror sampai ayah mertua nya yakin King Nicholas II.
Dan berhenti lah Valenca pada satu titik, yaitu lukisan antara dirinya dengan Kyros. "Sejak dulu kau memang selalu melupakanku. Rasa ini sudah terbiasa Kyros." Valenca mengelus perut nya lembut dengan satu tangan nya.
"Perasaan yang datang kembali adalah perasaan yang tidak pernah pergi. Jatuh cinta dengan seseorang tidak selalu akan mudah. Kemarahan, air mata, dan tawa, itu adalah ketika kau ingin bersama . Saat itulah dirimu benar-benar mencintai orang lain." monolog Valenca dengan kedua bola mata fokus kepada lukisan.
Sementara itu Maester Richard baru saja keluar dari ruangan Kyros dan tinggalah ia sendiri. Kyros hanya bisa berbaring diatas ranjang lalu sesekali meringis kesakitan. Seluruh memori nya masih samar-samar namun perlahan kembali.
Mirisnya, Kyros belum mengetahui bahwa satu rekannya sudah tiada. Kyros menghela nafas. Ia hanya bisa menoleh lalu memperhatikan langit-langit kamar nya. "Valenca..." itu lah kata yang diucapkan Kyros sekarang, suara nya tampak lemas dan seolah tidak berdaya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share!❤️
@naura_z_k
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES (COMPLETE)
Romance[Sequel of "ECCEDENTESIAST"] GIEDENSERA #1 Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Pernikahan sukses bukan saat pasangan sempurna bersatu. Tapi saat...