4. Membencimu!

176 21 1
                                    

"Hiskkk..." Aku memakan roti dan menangis sejadi-jadinya.

Kenapa dia harus seperti itu? Aku merasa malu memunguti barang-barangku dan bergerak pergi seperti orang bodoh. Mereka juga disana tidak membantuku sama sekali. Aku menangis dan meminum susu coklat melihat orang-orang berlalu lalang melihatku. Hari ini aku tidak bisa lagi berpikir bahwa apa yang dikatakan Fay adalah benar. Disana banyak Delice lain yang menyebalkan!

"Hiskkk..."

Aku benci JR!

Tringgg... Tringgg...

Ayah? Ayah menelpon!? Bagaimana ini? Aku tidak bisa mengangkatnya saat kondisiku seperti ini.

"Hallo?"

"Serry! Ini nenek!"

Nenek?

"I-ya, nek?" Aku menutup mulutku yang ingin menangis mendengar suara nenek.

"Nenek mengirimkan makanan untukmu! Bekerjalah dengan penuh semangat! Nenek dan ayahmu akan selalu mendukungmu! Jangan lupa makan dan tidur dengan benar? Apa kau sudah makan?"

"Su-dah!"

"Ada apa dengan suaramu ini?"

"Itu, aku batuk! Nenek jangan khawatir!" Kataku memalingkan wajahku yang ingin terisak lagi.

"Jangan terlalu banyak meminum es! Kau ini masih saja! Pokoknya segera buka makanan nenek! Kau pasti lelah bekerja seharian, nenek akan matikan saja! Lain kali telepon nenek lagi!"

"Iya! Nenek dan ayah baik-baik saja di desa! Aku akan makan dan tidur dengan baik! Sampai jumpa lagi, nek! Titip salam untuk ayah!"

"Iya!"

Aku menatap handphoneku dan menunduk melihat roti dan susu. Uangku tidak sebanyak itu untuk membeli banyak makanan enak. Pekerjaanku sebagai orang kantoran tidak cukup membiayai hidupku, juga nenek dan ayah. Setelah ayah berhenti bekerja, kondisi mental ayah sangat buruk sampai dia pergi ke desa dan tinggal disana sampai saat ini. Aku yang mengurus segalanya sampai sekarang. Jadi aku sangat senang bisa menjadi seorang pembuat dan pengembang robot. Gajiku akan naik berkali-kali lipat dan aku bisa memberikan tempat tinggal yang baik untuk mereka di kota ini. Di desa juga kehidupan nenek dan ayah tidak begitu baik. Jadi aku ingin membuat hidup mereka lebih mudah di tempat ini. Aku tidak boleh menyerah!

Ini hanya JR!

Aku melakukannya untuk ayah dan nenek. Juga membuktikan kepada ibu! Bahwa aku juga bisa berhasil dengan caraku ini.

Tapi...

"Hiskkk... JR sialan! Kau benar-benar orang paling menyebalkan di dunia ini! Aku akan mengutukmu untuk tidak bisa tidur dengan nyenyak! Awas kau!" Aku mencoba melemparkan kotak susu ke tong sampah.

Tapi tanganku berhenti saat melihat seseorang tengah berdiri dan melihat ke arahku. Rambut putih dan mata hitamnya seakan membuktikan bahwa penglihatanku tidak salah!

"Wah! Kau penguntit!" JR tersenyum mengejek.

Ada masalah apa dalam hidupnya sebenarnya? Aku menggenggam kotak susu yang telah habis dan mengambil tas serta rotiku pergi. Tidak untuk berbicara dengannya lagi!

"Kau benar-benar penguntit rupanya Serry!" Suara JR berada di belakangku.

Kakiku terus berjalan dan berhenti di depan halte. JR juga, dia duduk dan memakan es krimnya. Kenapa dia disini? Bukankah rumahnya dekat tempat ini? Kaos putih dan celana pendek selututnya membuktikan bahwa dia tinggal di area ini. Untuk apa dia di halte? Mau mengejekku lagi?

Bis datang dan aku masuk tanpa minat berbicara dengan JR. Tapi apa yang selanjutnya terjadi adalah di luar ekspektasiku. JR mengikutiku dan duduk di belakangku. Lagi? Maksudku bukankah dia seperti seorang penguntit? Apakah dia membuntutiku?

Sudah! Dia tidak mungkin melakukannya! Aku menatap jendela dan menghembuskan napas lelah. Apakah aku harus melamar pekerjaan di perusahaan lain? Tapi sangat sulit masuk ke Perusahaan LK. Aku menjambak rambutku dan memikirkan apa yang terjadi sebulan kedepannya. Jika aku gagal, aku akan didepak dari tempat itu. Aku tidak mau bekerja dengan berkas dan dokumen lagi. Ataukah jika aku gagal aku harus melamar pekerjaan di tempat lain?

"Agrhtt..." Aku berteriak dan memukul kepalaku ke jendela.

Sudahlah! Aku akan bekerja keras sebulan ini dan jika gagal, aku akan kembali bekerja bersama Delice. Mungkin aku bisa naik jabatan dan gajiku juga naik! Begitu saja!

Aku turun dari bis dan berjalan tanpa minat. Aku masih sangat lapar! Roti ini tidak bekerja juga! Mie instan juga tidak baik untuk kesehatan. Aku memakan sisa roti terakhir dan menuju rumahku.

Hanya saja untuk apa JR terus mengikutiku?

"Cukup sudah! Apa tujuanmu? Kenapa kau mengikutiku?" Tanyaku menunjuk JR yang meminum susu coklat.

"Untuk apa? Aku menuju tempat tinggalku, ataukah kau yang diam-diam tahu rumahku dan mengikutiku?"

Apa yang dia katakan? Aku tersenyum dan berjalan ke arah JR. Bahkan tingginya masih sama seperti dulu, dia tidak lebih tinggi dariku. Aku menatap wajah JR yang selama dua tahun ini tidak terlihat olehku. Bukankah dia diterima di perusahaan yang besar di luar negeri bagaimana bisa dia bekerja di Perusahaan LK selama ini? Kenapa aku tidak tahu? Kenapa? Aku melihat kantung belanja JR yang berisi roti.

"Apakah kau gila? Aku tidak pergi dan tidak pernah melihat batang hidungmu sedikitpun! Bahkan selama dua tahun ini, aku juga tidak pernah satu bis denganmu? Kenapa? Kau sekarang ingin membuatku tertekan dengan segala apa yang kau katakan? Aku tahu kau membenciku tapi cukup? Aku ingin bekerja sebagai pembuat dan pengembang robot di LK. Jika kau benci aku maka benci aku di luar perusahaan! Bersikaplah profesional!" Aku merebut kantung belanja JR dan mengambil semua rotinya.

Awas saja dia dia mengikutiku! Dia bukan orang yang akan tinggal di tempat kumuh ini! Aku sudah tahu bahwa dia pasti telah menjadi orang kaya raya. Bahkan jam tangannya sekarang melebihi harga apartemen milik Fay! Aku menginjak kaki JR dan berlari sekuat tenaga menuju rumahku sendiri.

Besok!

Aku tidak akan membiarkannya lagi mengusikku disana! Tidak lagi!

Awas kau, JR!

Kau telah membuat seorang Serry marah besar! Kau salah memilih lawanmu!

🎮🎮🎮

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang