Aku terus memohon kepada semua perusahaan sampai menunggu ayahku kembali. Will juga membantuku untuk terus memohon kepada semua orang. Mereka memang melakukannya walau aku perlu memohon dan membuang rasa malu ku. Aku tidak apa!
Lagipula kenapa?
Malam ini sangat penting untuk kami!
Aku tidak akan takut untuk seperti ini!
Aku juga tidak akan malu!
"Nona Serry! Ini waktunya kau maju!" Will datang padaku.
Kenapa ayah dan ibu belum kembali juga? Aku menghembuskan napas dan berjalan pelan menuju ke atas panggung. Aku sudah mengulur waktu sebanyak mungkin ayah! Tapi sepertinya aku harus naik ke atas panggung dan mengatakan keadaan sebenarnya jika aku tidak memiliki apapun untuk dipresentasikan. Aku mengambil mic dan menatap semua orang yang tengah menunggu.
"Selamat malam semua! Maaf membuat kalian menunggu terlalu lama. Kami dari perusahaan rintisan baru, nama saya Serry Richardson dan pemilik perusahaan Cashel Livingston. Kami dari Perusahaan WAS. We Are Strong, We Are Smart, and We Are Sexy!"
Aku tersenyum dan menatap ke arah kamera.
"Bisa kalian lihat saat ini, saya sendirian! Tapi tidak terjadi apa-apa kalian tenang saja! Kami hanya mengalami sedikit kendala. Ada beberapa hal yang terjadi malam ini dan sangat berhubungan dengan robot kami. Karena ada satu dan lain hal. Saya menyampaikan bahwa kami..."
"Serry! Serry!" Suara ayah menggema di seluruh ruangan.
Ayah dan ibu membawa banyak robot menggunakan dua kotak besar. Apa yang mereka bawa?
"Ayah bawa semua mainan juga robot di kamarmu! Lakukan sesuatu dengan ini, jangan pikirkan kalah atau menang! Lakukan saja yang terbaik!" Ayah mengeluarkan seluruh robot ke atas meja.
"Kami mendukungmu Serry!" Ibu menepuk pundakku.
Ayah... Ibu...
Aku mengangguk dan menyalakan semua robot untuk terus menyala. Tidak apa-apa. Malam ini aku akan mempresentasikan perusahaan kami! Kalah atau menang, itu bukan jadi masalah lagi.
"Baiklah! Saya akan menunjukkan keajaiban kepada kalian semua. Semua benda di tempat ini adalah hasil buatan kami khususnya Cashel yang sangat menyukai robot untuk anak-anak. Dia membuatnya bersama ketiga anak kembar lainnnya. Mereka membuat semua ini untuk semua anak. Bisa lampunya di matikan?" Pintaku.
Lampu mati dengan cahaya yang hanya keluar dari dalam robot. Cahaya yang memantulkan cahaya lainnya. Robot mereka sangat ajaib. Akan ada banyak bentuk aneh yang keluar. Dari binatang, bintang, hati, ikan, apapun itu. Semuanya keluar dan memancarkan cahaya sangat terang.
"Ketika saya sulit untuk tidur di malam hari karena bermimpi buruk dan mengingat semua hal yang terjadi kepada saya. Baik tentang pekerjaan saya yang hancur, keluarga saya, hidup saya, dan kisah cinta pertama saya yang menyakitkan. Saya akan pergi untuk melihat semua ini. Semua robot ini membuat saya tidak merasa takut lagi untuk menghadapi kenyataan yang ada. Seperti sebuah mimpi manis pada akhirnya. Seseorang seperti memeluk dan menenangkan saya. Seperti seseorang dalam masalah seperti saya, ketika mereka jatuh. Hanya pelukan yang mereka butuhkan untuk bangkit kembali. Dorongan dan dukungan agar mereka bisa berdiri lagi untuk menata masa depan. Mereka hanya butuh dikuatkan untuk terus merasa hidup di dunia. Robot ini membuat saya kembali hidup untuk terus berjuang dan membuat robot lainnya! Tolong hidupkan lagi!" Pintaku terus tersenyum.
Lampu menyala seketika. Aku mengambil satu robot dan menyalakannya. Robot terbang pelan dan naik ke atas dengan remote control.
"Ini adalah robot buatan saya. Robot ini memiliki cara kerja seperti drone. Dia akan terbang seperti seekor burung. Robot ini digunakan untuk merekam dan memfoto apapun yang dia lihat. Dia akan bisa berkamuflase dengan berbagai benda disekitarnya terutama di atas pohon. Robot ini bergerak secara bebas dan akan terlihat seperti seekor burung sungguhan. Juga robot ini bisa memperlihatkan hasilnya seperti proyektor tentu saja dengan bantuan remote control. Ini dia hasil dari berbagai macam hal yang dia rekam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Robotic In Love ( END )
RomanceAku mencintaimu! Sangat mencintaimu! Tidak bisakah kau melihatku sekali saja? Tapi seberapa keras aku mengatakannya dan menunjukkannya padamu, kau tetap berpaling dariku. Sampai aku pergi kau tetap tidak melihatku. Lalu untuk apa kita bertemu lagi...