"Hah..."
"Apa ini? Kau membuat apa? Apakah ini disebut robot berguna? Bahkan benda ini sangat buruk untuk dianggap robot! Dimana isi otakmu Serry? Semua orang bekerja membuat penemuannya tapi kau? Lihat! Ini apa?" JR mengambil robot setengah jadi milikku dan memperlihatkannya kepada semua orang di tempat ini.
Apa tujuannya? Aku bahkan belum menyelesaikannya tapi dia sudah berkomentar ini dan itu. Aku tahu dia pembuat robot terbaik di LK tapi apakah dia harus seperti ini? Wajahku begitu memanas saat orang-orang sibuk melihat hasil karyaku dan berbisik-bisik. Aku hanya bisa diam saja mendengar suara mereka. Bukankah aku baru dua hari disini? Aku masih beradaptasi! JR melemparkan robotku kembali ke wajahku. Rasa perih langsung menyerang daguku.
Darah?
Daguku berdarah?
Aku lupa! Ini robot untuk mengiris sayuran! Aku menggeram marah dan berlari memegangi daguku menuju unit kesehatan. Aku butuh pertolongan! Daguku berdarah dan sakit!
"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Camden mencengkram lenganku.
"Berdarah! Sakit!" Aku menahan tangis menunjukkan banyak darah dari daguku.
"Ya ampun! Ayo, aku akan membawamu!" Camden menarik tanganku pergi.
Kenapa JR harus melemparkan robot itu padaku? Apakah dia ingin balas dendam karena aku merebut roti dan menginjak sepatu mahalnya? Aku menutup mata saat dokter mengusap daguku dengan kapas. Ini perih! Sungguh perih!
"Hiskkk..." Aku menangis sejadi-jadinya saat sesuatu menyentuh daguku. Apa yang dokter ini lakukan?
"Tahanlah! Lukanya tidak terlalu dalam tapi lukanya cukup panjang sampai banyak darah yang keluar. Apakah ini luka benda tajam? Mungkin pisau atau silet."
Camden menatapku penuh selidik.
"Itu... Aku membuat robot pengiris sayuran dan aku tidak sengaja membuat alatnya rusak dan mengenai daguku. Ini salahku tidak memakai pelindung. Pak, saya benar-benar meminta maaf! Saya membuat keributan! Maaf!" Aku menatap Camden merasa bersalah.
Ini baru dua hari!
Dua hari dan aku sudah membuat seluruh tempat merasa digemparkan dengan darah dariku. Ini sangat parah!
"Tidak apa-apa! Berhati-hatilah kedepannya Serry! Kau harus memakai alat pelindung jika membuat benda berbahaya itu!"
"Iya!"
"Beristirahatlah dan kembalilah bekerja jika kau merasa lebih baik. Kau juga pasti merasa terkejut!"
Aku tersenyum hambar, bahkan aku tidak bisa mengatakan keadaan sebenarnya pada Camden. Bagaimana jika dia tahu bahwa JR yang melemparkan robot itu padaku? Pasti JR akan mendapatkan peringatan keras dari perusahaan. Aku memegangi daguku yang terdapat kapas tebal. Apakah ini akan meninggalkan luka? Aku harus segera membeli salep untuk menghilangkan bekasnya.
Kenapa aku harus mendapatkan hal seperti ini?
🎮🎮🎮
Aku kembali dan melihat semua orang yang sibuk bekerja lagi seakan tidak terjadi apapun tadi. Mungkin bagi mereka itu bukanlah kesalahan dalam bekerja. Aku mengambil robot setengah jadi yang telah melukaiku dan meneruskannya lagi. Aku ingin menunjukkan hasil ini kepada Camden. Itu saja!
Mataku menangkap sosok JR yang tengah menatapku. Lain kali dia harus melemparkannya ke dadaku agar aku mati saja!
Mungkin itu yang dia inginkan!
🎮🎮🎮
"Pfttt... Apa ini?" Tanya Fay menunjuk daguku.
"Jika aku katakan kau pasti akan membicarakannya kepada semua orang! Aku terluka saat membuat robot!" Kataku mengusap daguku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Robotic In Love ( END )
RomanceAku mencintaimu! Sangat mencintaimu! Tidak bisakah kau melihatku sekali saja? Tapi seberapa keras aku mengatakannya dan menunjukkannya padamu, kau tetap berpaling dariku. Sampai aku pergi kau tetap tidak melihatku. Lalu untuk apa kita bertemu lagi...