32. Kau Akan Kalah

113 14 1
                                    

Ini sulit!

Bagaimana bisa membuat robot yang menyenangkan tapi bukan robot untuk anak-anak? Aku membasuh wajahku dan melihat tampilan seseorang. Apa yang harus kami buat? Mereka hanya memberi kami waktu seminggu! Hanya seminggu!

Seorang datang dan berdiri di sebelahku. Dia melepaskan kacamatanya dan mencuci wajahnya dengan air. Etta mengusap tetesan air didagunya dan melihatku.

"Aku tidak menyangka kau akan bersama para orang-orang aneh itu. Sepertinya kalian memiliki kesamaan!" Etta tersenyum mengejek.

Apalagi yang dia inginkan?

"Sejujurnya aku terkejut kau muncul di sebuah perusahaan rintisan baru. Tapi saat aku tahu kau bekerja untuk adik dari pemilik G.S.W. aku tahu sesuatu. Kau pasti pergi ke tempat itu setelah tahu hubungan mereka. Apakah setelah menjual dirimu di Perusahaan G.S.W. sekarang kau ingin menjual lagi ke adiknya? Aku tahu kau, Serry! Kau yang membuat Camden pergi dari LK. Apakah kau menjadi jalang satu malamnya juga?"

Apa yang dia maksud?

"Yah, kau hanya mengandalkan tubuhmu untuk menarik mereka. Dasar murahan!" Cibir Etta memasang kacamata lagi.

Aku tersenyum dan mengusap wajahku dengan tisu. Kenapa aku baru mengerti jalan pikiran wanita ini? Apakah dia hanya baik didepanku saja dulu? Aku mengibaskan rambutku dan berjalan mendekati Etta yang lebih pendek dariku. Lihat, dia saja hanya sebatas pundakku. High heels ini memang sangat membantuku.

"Pftt... Aku jadi merasa tidak takut lagi untuk menghadapimu Etta. Sekarang aku paham siapa jalang sesungguhnya! Kau itu menyukai JR ya? Pfttt... Yah, pasti begitu. Apakah kau marah malam ini JR bertemu denganku lagi. Bahkan dia terus melihatku setiap waktu. Mungkin dia merindukanku yang sebagai jalang ini. Tapi Etta, yang perlu kau tahu! Aku jadi membenarkan perkataan Cruz tentangmu! Kau itu tidak bisa membuat robot! Kau hanya wanita yang takut akan kekalahan! Nikmatilah, hidupmu itu, sialan!" Aku tersenyum dan mengambil tasku untuk pergi.

Aku keluar dari toilet dan berlari pergi sebelum Etta marah mengejarku. Ternyata aku sangat hebat mengatakannya tadi. Jantungku berdebar-debar setelah mengatakannya di depan Etta. Apakah dia tidak mengejarku? Aku hanya mencoba berani saja sampai aku tidak paham apa yang kukatakan tadi.

Dimana Cashel? Aku ingin pulang!

Saat Etta datang, kakiku sudah bergetar hebat ketakutan.

"Cashel?" Aku melihat kesana-kemari.

Dimana dia? Tiga kembar itu juga tidak terlihat dimana-mana. Apakah mereka sudah berada di mobil? Aku harus menelepon Cashel.

"Pmhpt..." Sebuah tangan membekap mulutku dan menarikku pergi begitu kasar.

Aku memukul-mukul tangannya dan mencoba memberontak dengan segala cara tapi tidak bisa. Dress ini menyiksaku! Aku tidak bisa keluar dari tarikannya. Siapapun! Tolong aku!

"Phmft..."

"Sttt..."

Tubuhku menegang saat sebuah napas menerpa leherku. Kenapa aku merasa tidak asing? Orang ini membawaku pergi ke tempat sepi dan mendorongku ke tembok. Aku menahan napas saat wajahnya muncul. JR tersenyum dan membuatku berada di antaranya dan tembok.

"Sttt... Jangan berteriak atau aku akan melakukan hal lebih padamu!"

Hal lebih padaku? Apa yang JR akan lakukan? JR melepaskan tangannya dari mulutku dan memelukku begitu erat. JR memelukku!

"Lepaskan aku! Apa yang kau mau!" Aku mendorong tubuh JR.

"Aku merindukanmu! Kau dari mana saja Serry? Aku pergi ke rumahmu tapi kau tidak ada disana. Aku mencarimu ke berbagai tempat tapi kau tidak ada dimana-mana. Kenapa kau bisa bersama orang itu? Apakah Orland yang memperkenalkan kalian? Hmm?" JR bersembunyi di balik leherku.

"Lepaskan aku! Kau ini kenapa? Pergi JR! Kita bukan teman lagi! Pergi!" Aku mendorong tubuh JR dariku tapi dia semakin mengeratkan pelukannya dan mendorong tubuhku ke tembok.

Ini salah! Ini sangat salah!

"Tolong! Lepaskan aku! JR! Tolong!" Teriakku keras.

"Jangan berteriak! Bukankah aku sudah memperingatkan itu padamu?" JR mencengkram pipiku.

"Kau benar-benar pria brengsek! Apa maumu? Hah?" Tanyaku marah.

Apa dia tidak memiliki otak membawaku kemari dan mengatakan kalimat omong kosong? Bukankah dia yang tidak mau lagi bertemu denganku? Bukankah aku mengganggunya selama ini? Aku memukul dada JR berulang kali. Untuk apa dia mencariku? Meminta maaf karena telah menamparku? Atau meminta maaf untuk kesalahan lainnya? Aku rasa bukan begitu. Dia tidak pernah menyesal! Dia bukan laki-laki yang akan menyesali perbuatannya dan meminta maaf!

"JR!!!"

"Tenanglah, Serry! Tenanglah!" JR mengusap punggungku pelan dan mencium bahuku.

Apa dia tidak waras?

"Bajingan! Kau benar-benar bajingan!" Aku mendorong tubuh JR sekuat tenaga dan menginjak kakinya dengan ujung sepatuku.

"Arghttt..." JR mundur dan memegangi kakinya kesakitan.

Kakiku segera berlari pergi meninggalkannya, dia bukan JR! Dia orang gila! Aku mengusap pipiku yang menangis sedih. Bagaimana bisa dia mencium bahuku dan memelukku seperti itu? Apakah dia mabuk? JR dulu tidak seperti itu! Dia menjagaku!

"Hiskkk..." Aku berpegangan dengan tembok.

Itu bukan JR!

"Serry! Kau kenapa disini? Kenapa kau menangis?"

"Hiskkk... Cashel tolong! JR... JR... Hiskkk..." Aku memeluk tubuh Cashel.

Aku sangat takut!

Aku takut saat JR ingin bertindak seperti bajingan padaku. Tubuhku tidak bisa melawannya! Aku takut. Aku memeluknya dan menangis sedih.

"Apa yang terjadi?" Tanya Cashel melepaskan jasnya untukku.

"JR!! Dia..."

"Kau disini Serry?" Suara JR terdengar ke telingaku.

Aku melihat JR datang dengan wajah merah dan berjalan sempoyongan. Dia memang mabuk! Aku bersembunyi di pelukan Cashel. JR menakutkan! Dia menakutkan!

"Kenapa kau lari dariku dan justru bersama laki-laki lain? Bukankah kau mencintaiku? Bukankah kau ingin hidup denganku? Kemarilah Serry! Aku juga menginginkanmu!" JR mencoba meraihku.

"Apa yang kau lakukan Jasper?" Tanya Cashel marah.

"Jangan halangi aku untuk mendapatkan Serry! Serry adalah wanitaku. Kemarilah Serry! Apakah kau lupa tentang kita? Apa kau lupa setiap hari akan mengatakan cinta untukku? Membuatku makanan dan menungguku di halte setiap hari? Apakah kau lupa itu? Kau juga terus mengikutiku seperti anak kecil yang lucu. Aku suka! Aku suka saat-saat itu. Tapi kenapa kau pergi begitu saja dariku. Hahaha... Untuk apa aku di LK jika kau tidak ada disana? Aku butuh kau, Serry! Cantik! Ayo ikut aku! Aku akan membuatmu berbahagia! Datanglah padaku!" JR merentangkan tangannya.

"Hiskkk... Pergi! Aku tidak mau melihatmu!" Teriakku keras.

"Pergi? Pfttt... Bukankah kau sangat menyukai ku? Ayo, Serry! Jangan bersama laki-laki lain! Kau tahu bukan aku akan selalu ada untukmu, mendekapmu, dan aku akan membuatmu tidak bisa melupakan malam indah ini! Kau dan aku..."

Bugghh...

Satu pukulan mendarat di wajah JR. Cashel memukul JR sampai dia terjatuh begitu saja. Aku menatap tidak percaya apa yang kulihat ini.

"Kurang ajar! Aku tidak menyangka kau pria brengsek, Jasper! Serry tidak pantas untukmu! Sialan! Ayo, Serry!" Cashel menarik tanganku pergi.

Kami pergi meninggalkan JR yang terkapar di lantai. Aku tidak menyangka JR akan jadi seperti itu. Kupikir dia tidak mungkin mengucapkannya seperti orang bodoh. Dimataku sekarang, dia tidak lebih dari seseorang yang telah kutinggalkan di masa lalu. Hanya itu!

🎮🎮🎮

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang