44. Ayahku

100 12 0
                                    

"Ayahku sudah tidur! Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanyaku.

Cashel menatap hamparan rerumputan di depan sana. Apakah sesuatu yang sangat penting dan membuatnya ingin berbicara denganku?

"Aku tidak tahu jika kondisi ayahmu seperti itu. Kejadian itu pasti membuatnya sangat terpukul."

"Yah, sangat. Ayah beberapa kali akan mengalami kepanikan atau terkadang setiap malam dia akan berteriak-teriak. Dia juga sering melamun dan melihat nenek bekerja. Ayah sangat menyukai robot sangat suka. Tapi selama dia disini, dia tidak pernah satu sekalipun membuatnya. Selama 12 tahun ini, dia mengurung dirinya sendiri. Aku sudah mencoba mengobati ayah di rumah sakit tapi kondisi ayah tetap sama. Kata dokter, ayah mengalami gangguan pada kejiwaannya. Yang bisa kulakukan hanyalah pelan-pelan untuknya kembali seperti dulu."

"Bagi seseorang yang tiba-tiba kehilangan segalanya, bukan hanya robot ciptaannya, pekerjaannya, hasil jerih payahnya, dan keluarga. Dia kehilangan semua itu dalam satu waktu. Tapi orang yang membuat ayahmu seperti ini justru bersenang-senang disana. Aku rasa ini tidak adil untuk kalian semua. Ayahmu adalah orang yang sangat hebat, aku sangat mengaguminya. Tapi melihatnya saat ini, aku merasa sangat kasian. Jika saat itu aku sudah dewasa, mungkin aku datang kepadanya dan mengucapkan banyak kata. Dia masih bisa membuat robot dan memperbaiki segalanya."

"Iya! Sayangnya saat itu hanya ada aku dan nenek! Nenek membawa kami pulang. Nenek yang merawat ayah sampai sisa hidup nenek. Nenek adalah orang hebat yang sesungguhnya. Dia melahirkan sosok ayah, merawat ayah, mendukung ayah, dan melakukan apapun untuk ayah. Hanya nenek yang tetap berdiri di samping ayah tanpa mengeluh selain punggungnya yang sakit! Cashel, mungkin aku dan ayah akan merepotkanmu. Apakah kau baik-baik saja?" Tanyaku.

"Tentu! Memangnya kenapa? Kalian orang penting untukku, bagaimana bisa kalian berdua merepotkanku? Aku senang kau bisa melihatku untuk membantumu bukan orang lain! Itu artinya kau percaya padaku bukan!" Cashel tersenyum.

Senyuman yang sangat indah sampai aku terpaku melihatnya. Dia menyentuh rambutku dan menyelipkannya ke telinga. Sebuah hal yang sering dia lakukan padaku. Cashel mendekatiku dan berhenti tepat di depan wajahku.

"Apa kau sudah menyukaiku Serry?"

Menyukai Cashel?

Aku tidak tahu pasti. Apakah hatiku sudah terbuka lagi untuk seseorang? Dan itu Cashel?

Cashel memiringkan wajahnya dan mencium bibirku pelan. Tidak ada paksaan. Hanya beberapa saat dan dia menjauh dariku.

"Aku menunggu jawabanmu setelah kompetisi robot selesai. Pikirkanlah baik-baik dan aku akan senang hati mengatakan pada ayahmu untuk segera menikahimu, Kitty!"

Menikah?

Aku memalingkan wajahku ke arah lain. Tapi Cashel bahkan baru berusia 22 tahun! Bagaimana dia mau menikah denganku? Juga apa tadi itu. Aku memegangi dadaku yang berdetak sangat cepat. Sampai aku sendiri merasa mengalami serangan jantung dadakan.

"Ah, a-ku harus membersihkan kamar untukmu! I-ya! Aku pergi!" Aku bangkit dan berlari masuk dengan wajah super panas.

Tidak mungkin! Aku suka pada Cashel?

🎮🎮🎮

Barang-barang ayah tidak sebanyak itu! Tapi lebih banyak adalah buku-buku. Rumah ini akan tetap disini, kami juga tidak akan menjualnya. Ada banyak kenangan tentangku, ayah, dan nenek. Mana bisa aku menjualnya pada orang lain! Aku mengusap kamar nenek dan melihat nenek bayang-bayang nenek yang sering mengeluh sakit punggung. Aku sering memijatnya dan mengoleskan minyak. Nenek akan berteriak kesakitan jika kau memijatnya terlalu keras.

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang