33. Kenyataannya

120 13 1
                                    

Aku menatap sungai yang mengalir di bawah sana. Cashel membawaku ke tempat ini untuk menenangkanku yang sejak tadi menangis. Aku ini memang cengeng dan merepotkan. Pikiranku berkelana dengan ingatanku bersama JR. Apa yang dia pikirkan tentangku sebenarnya?

"Dulu dia bukan orang seperti itu! Dia hanya tahu cara membuat robot dan game. Itu saja! Aku tidak menyangka dia bisa bertindak kurang ajar padamu. Maksudku kenapa? Aku sangat bingung! Sebenarnya apa yang terjadi padamu dan Jasper?"

"Kami dulu tetangga, dia tetanggaku yang sering menolongku. Perlahan kami menjadi teman sampai tahun kedua kami di universitas."

"Ah... Tunggu sebentar! Apakah kau dulu teman Jasper yang sering memakai kacamata dan hoodie abu-abu? Tahun pertama dia kuliah, dia selalu bersama seseorang yang seperti itu!"

"Itu aku!"

"Benarkah? Kau jadi berbeda!"

"Apa dia sering menceritakan tentangku padamu? Aku tidak tahu apa yang dipikirkan JR terhadapku. Aku hanya tahu sisi nya yang baik dulu saat kami menjadi teman. Aku tidak tahu sisi lainnya. Aku tidak tahu."

"Yah, sejujurnya dia sering mengatakan ada teman yang pintar membuat robot. Dia juga ingin mengajaknya untuk membuat game tapi dia tiba-tiba berpikir untuk membuat game itu denganku. Kata Jasper, dia ingin orang itu memainkannya. Alasannya hanya itu. Dia ingin membuat game itu agar memiliki waktu lebih banyak dengan seorang wanita di samping rumahnya. Serry, Jasper itu menyukaimu!"

Jasper menyukaiku?

"Kalau begitu tidak mungkin dia menolakku Cashel! Selama dua tahun aku mengutarakan perasaanku. Tapi dia selalu menolakku, setiap aku membuat makanan untuknya bekal itu berada di tempat sampah, aku selalu menunggunya di halte, tapi dia tidak pernah datang. Dia tidak membalas pesanku, dia juga tidak tidak menganggapku. Sampai akhirpun dia menutup pintunya untukku. Jika dia menyukaiku bukankah dia harusnya tidak seperti itu Cashel?" Aku melihat Cashel.

Harusnya Jasper menerima perasaanku tapi nyatanya tidak. Dia menutup pintunya dan tidak pernah membukanya lagi untukku. Aku memeluk lututku sendiri.

"Hiskkk... Bahkan dia tidak datang di acara kelulusanku! Dia juga membenciku sampai mengatakan bahwa aku adalah pengganggu dan penguntit! Dia juga membenci kata menjijikan bahwa aku menyukainya. Dia membenci kalimat menjijikan itu. Mana mungkin dia menyukai wanita sepertiku! Hiskkk... Aku hanya bertemu dengannya lagi. Tapi, saat aku bekerja di LK dan pergi ke divisi pembuat dan pengembang robot, aku bertemu dengan JR. Kau tahu apa yang dia lakukan padaku? Dia bahkan membuang peralatanku karena aku satu meja dengannya. Dia juga mengolok-olok robot pemotong sayuranku, dia juga melemparkan robot itu ke wajahku! Lihat! Lihat daguku! Bekas ini dari robot itu. Aku pikir JR memang sangat membenciku! Hiskkk... Dia tidak memperlakukan dengan baik! Aku takut menghadapinya. Tapi aku justru berada di kelompok kompetisi robot dengannya."

Harusnya Camden tidak membuatku disana!

"Hiskk... Aku dituduh JR menjual ide robot pembersih ke G.S.W. karena fotoku dan Orland! Aku tidak ingin berbohong padamu Cashel! Aku mengenal kakakmu karena dia temanku sejak kuliah. Aku tidak pernah menjual ide itu tapi G.S.W. sudah membuat robot itu setahun yang lalu. Tapi tidak satupun yang percaya padaku. Mereka tidak mendengarkanku! JR juga sangat marah padaku! Hiskkk... Dia menamparku di depan banyak orang dan mengatakan kalimat jahat pada keluargaku. Aku memang membutuhkan uang untuk ayah dan nenekku yang sakit. Tapi aku tidak serendah itu untuk menjual tubuhku ke Orland! Orland hanya temanku. Hiskkk..."

"Hiskkk... Tapi tidak ada yang mau percaya sampai aku di pecat dari LK. Aku benci mereka semua. Aku membenci mereka! Hiskkk... Cashel aku minta maaf! Aku berbohong padamu terlalu banyak! Aku... Aku diminta Orland untuk membantumu. Dia juga akan memberiku uang dua kali lipat dari LK jika aku mau membantumu. Maafkan aku! Aku menipumu! Aku sangat membutuhkan uang untuk nenekku yang sakit, ayah juga mengalami masalah mental. Aku perlu uang jadi aku menerima permintaannya dan pergi ke perusahaanmu! Hiskkk... Tapi aku sangat senang bekerja dengan kalian. Aku sungguh senang karena bisa membantu kalian semua. Hiskk... Maafkan aku! Maafkan aku!"

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang