20. Kebutuhan Promosi

103 13 0
                                    

"Kau suka apa?" Tanyaku ingin tahu.

"Hmm? Aku suka makanan apa saja!" Cashel menggaruk dagunya.

Jadi aku bisa membeli makanan kesukaanku! Aku tersenyum dan mengambil bahan-bahan makanan cukup banyak. Cashel sepertinya juga tidak mempermasalahkannya untukku membeli banyak barang. Ini kan blackcard!

"Cashel, kau tidak marah!"

"Marah untuk?"

"Aku baru bekerja hari ini dan aku melakukan ini itu. Apakah aku tidak mengganggu kalian? Aku juga seenaknya seperti ini. Jika aku mengganggumu katakan padaku! Juga jika aku memiliki sebuah kesalahan, tolong katakan apa salahku. Aku akan memperbaikinya!"

Aku tidak ingin melakukan kesalahan yang sama seperti dulu. Jika aku memiliki sebuah kesalahan, aku bisa memperbaikinya dan tidak menimbulkan masalah lebih besar nantinya. Cashel menatapku dan mendorong troli berisi banyak bahan makanan.

"Kau bekerja lebih bagus dari apa yang kuharapkan! Jika kau memiliki kesalahan, aku akan segera memberitahumu!"

"Benar? Kau akan lakukan?"

"Apakah kau tidak percaya padaku? Lagipula berkatmu kami bisa membuat video lebih baik! Kau tahu sendiri empat anak laki-laki tidak tahu dunia luar seperti apa. Jadi aku sangat menantikan iklan itu! Sungguh menantikannya, tapi apa tidak masalah bagimu? Akan ada banyak orang yang menonton video itu!"

"Asalkan bukan ayah dan nenek! Mereka tidak boleh tahu video itu, lainnya aku tidak mempedulikannya. Ibuku mungkin akan terkejut aku muncul disana. Ya ampun, Cashel! Kau lupa memberitahumu rencananya! Video perkenalan itu, aku akan membuatnya lebih dulu. Kalian ikuti saja aku jika tidak tahu harus berbuat apa di video. Cukup kenalan nama, umur, aktivitas kalian, kesukaan kalian, atau apapun itu untuk menarik perhatian orang-orang. Jika kita butuh membutuhkan banyak penonton, aku akan meminta bantuan ibuku. Walau aku tidak tahu apakah dia mau atau tidak."

"Ibumu? Memangnya siapa ibumu?" Tanya Cashel mendorong troli di sebelahku.

Aku mencari sesuatu kesana-kemari dan menemukan produk dengan wajah ibuku. Aku sudah lama tidak meneleponnya, terakhir saat aku lulus dari Universitas Kirra. Saat itu aku hanya memberitahunya bahwa aku lulus dan melanjutkan pekerjaan di LK. Jika ibu tahu aku di pecat pasti ibu kecewa padaku.

"Kau lihat foto di kemasan shampo itu? Itu ibuku! Cantik kan? Kata ayah, aku mirip ibu!" Aku tersenyum pada Cashel menunjukkan wajah ibu yang sangat cantik.

Wajahnya tersenyum dengan rambut hitam yang penuh dengan kilauan. Itu iklan untuk produk shampo, nyatanya ibuku seorang penyanyi dan penari. Dia juga merambat ke dunia akting dan modeling. Jika kami membutuhkan banyak penonton, aku bisa memberitahu ibu untuk mempromosikan Perusahaan WAS.

Tapi mungkin manager ibu akan marah padaku.

"Tunggu dia ibumu? Sungguhan ibu kandungmu?" Tanya Cashel dengan wajah berbinar.

"Iya! Kau tidak percaya? Lihat wajah kami mirip!"

"Aku tahu! Jika dia ibumu itu artinya kau anak dari Richardson? Tuan Richardson yang itu? Yang membuat robot dengan kecerdasan buatan pertama kali?" Cashel memegangi pundakku.

"Iya, Alder Richardson! Dia ayahku dan ibuku adalah penyanyi terkenal Bianca Lalisa! Aku sangat bangga menjadi anak mereka berdua! Tapi aku hidup dengan ayah setelah mereka bercerai, jadi aku tidak tahu ibuku apakah mau mempromosikan produk kita."

"Hahahah... Kau anak dari Alder Richardson? Ini sungguh gila! Kau anaknya! Pantas saja kau seperti ini! Ya ampun, Serry! Aku mendapatkan anak dari Richardson!"

"Memangnya kenapa?" Tanyaku melihat Cashel yang terus tersenyum.

"Aku penggemarnya! Bisakah aku bertemu ayahmu?"

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang