55. Kejutan!

110 15 0
                                    

"Aku sangat kenyang!" Will mengusap perutnya.

Aku juga!

Malam ini aku memakan banyak hal sampai aku ingin segera berolahraga untuk tidak menimbun lemak ditubuhku. Pasti aku dalam masalah besar jika tidur dengan semau makanan ini. Aku mengusap perutku yang membesar. Aku seperti wanita hamil!

"Lain kali, aku ingin makan di restoran timur!" Noam tertidur dengan perut kekenyangan.

Kenal sudah mengibarkan bendera putih. Dia tidak bisa berkomentar banyak. Aku juga merasa penuh, mungkin aku tidak akan makan lagi besok. Aku lupa! Bukankah kami memiliki pesta untuk besok malam?

"Apakah kalian sudah menyiapkan pakaian untuk besok?" Tanyaku.

Mereka semua menggeleng bersama. Itu artinya kami harus membelinya besok!

"Cashel! Kita harus membeli baju untuk pesta besok!" Kataku bersemangat.

"Serahkan padaku! Aku akan membelinya untuk kalian! Tapi aku membutuhkan balasan!" Cashel menghampiriku dengan senyuman yang mengembang.

Balasan? Kenapa dia perhitungan?

"Kami serahkan kepada Nona Serry! Selamat bersenang-senang!" Noam membawa pergi Will dan Kenal yang terkulai lemah.

Apa maksudnya? Kenapa mereka meninggalkanku disini? Aku juga tidak bisa bergerak saking perutku penuh dengan makanan. Aku mundur dan berada di pojok sofa. Apa yang ingin dilakukan Cashel? Jantungku berdetak sangat cepat ketika Cashel menyentuh kakiku dan naik ke atas menuju bahuku. Tubuhku begitu merinding saat dia begitu dekat padaku.

"Bukankah hari ini aku sudah membantumu? Kenapa aku tidak mendapatkan balasan Serry?"

"Ke-napa kau ingin balasan?" Tanyaku dengan terus menunduk tanpa berani menatap wajah Cashel.

"Karena aku tidak sebaik itu untuk terus tidak mendapatkan apapun darimu. Kau tahu apa yang kuinginkan?" Tanya Cashel menyentuh wajahku.

"A-pa?"

Cashel menyentuh daguku dan membuatku menatap ke arah matanya. Dia menatapku dengan mata birunya. Begitu bersinar terang di tengah banyaknya robot-robot mainannya yang bercahaya. Dia tersenyum dan menyentuh setiap hal diwajahku, begitu lembut.

"Dirimu! Aku ingin kau!" Bisik Cashel.

"Aku?"

"Aku tahu jawabanmu masih menunggu pengumuman hasil kompetisi ini, tapi aku menginginkanmu. Aku sangat menginginkanmu, Kitty! Semuanya. Aku sangat ingin kau hanya untukku. Senyumanmu, semua hal manis, aku ingin semuanya tanpa terkecuali."

"Bukankah itu artinya kau egois?" Tanyaku menyentuh wajah Cashel.

"Egois untuk malam ini mungkin!" Cashel mengambil tanganku dan diciumnya.

Begitu lembut sampai dia semakin menciumku ke atas tangan, lengan, bahu, leher, sampai dimana dia menemukannya. Cashel menciumku. Tubuhku mendorongnya dan membuatku berada di atas pengakuannya. Aku mencium Cashel. Untuk pertama kalinya aku menciumnya. Cashel terdiam dan memegangi pinggangku. Aku menatap matanya dan menciumnya lagi.

Bukankah aku yang sepertinya menginginkannya malam ini? Dia begitu banyak membantuku membuat ayahku pergi dengan kata-katanya. Aku menyentuh kedua pipi Cashel lembut, mengusapnya perlahan.

"Ini berbahaya Serry!" Geram Cashel menyentuh tengkukku.

"Benarkah?" Aku tersenyum dan mengusap bibirnya. Aku mengambil tangan Cashel dan menciumnya seperti Cashel lakukan padaku. Mencium telapak tangannya, ke tangan, ke lengan penuh tatonya, dan naik ke atas lehernya.

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang