34. Lupakan

109 14 1
                                    

Apa yang kulakukan semalam?

Kenapa aku tidak mendorong tubuh Cashel saat menciumku? Kenapa? Aku melirik Cashel yang sibuk dengan robot. Apa arti ciuman semalam itu? Bahkan itu pertama kalinya untuk mencium seseorang yang bukan pasanganku. Jika nenek tahu, pasti nenek akan marah! Wajahku begitu panas memikirkan kejadian semalam.

Ini buruk!

Aku telah membuat dosa kepada Orland!

"Serry! Kau tahu dimana obeng?"

"Arghttt..." Aku mundur saat suara Cashel terdengar.

"Kau kenapa?" Tanya Cashel mengangkat alisnya.

Aku menutup wajahku dan menahan debaran jantung yang terus meningkat. Kenapa dia tiba-tiba berdiri di belakangku? Aku menatap wajah Cashel yang penuh tanda tanya besar.

"Serry!"

"Cashel! Aku ingin bertanya!" Aku mencengkram bajuku.

"Apa?"

"Itu... Semalam... Kenapa... Kenapa kau menciumku?" Tanyaku begitu pelan.

Tidak mungkin dia tiba-tiba mencium seseorang seperti itu. Aku juga tidak paham kenapa dia menciumku begitu saja. Apa alasannya? Wajah Cashel berubah menjadi begitu merah sampai dia memalingkan wajahnya dariku. Jadi kenapa?

"Aku juga tidak tahu!" Cashel mengusap lehernya.

"Tidak tahu?"

Jadi dia menciumku tapi dia tidak tahu alasannya? Begitu? Aku berbalik dan memasak makanan tanpa mau melihat Cashel lagi. Jadi semalam itu tidak berarti apa-apa untuknya? Kenapa aku tidak mendorong saja Cashel? Jika itu tidak ada artinya kenapa dia seperti itu.

Aku menahan tangis dan menyelesaikan masakanku.

"Jika kau ingin makan, makan saja! Aku mau beristirahat!" Aku menunduk dan berjalan menuju kamarku.

Memangnya apa spesialnya ciuman itu? Bahkan Cashel tidak menyukaiku! Aku juga tidak tahu apa yang kurasakan. Itu...

"Hiskkk..."

Aku memang bodoh!

🎮🎮🎮

Lupakan saja!

Lagipula bagi Cashel itu tidak ada artinya. Untuk apa aku memikirkannya? Aku hanya harus melupakannya! Aku mendekati empat orang yang sedang berdiskusi panjang untuk babak selanjutnya. Tentang robot yang menyenangkan itu! Waktu kami hanya seminggu sampai hari penilaian.

"Will apakah kau memiliki ide?" Tanyaku mendekati Will.

"Tidak. Sulit untuk membuat robot yang menyenangkan selain robot mainan untuk anak-anak. Orang dewasa juga memiliki kesenangan tersendiri. Jadi aku tidak tahu robot apa yang cocok untuk tema itu!"

Aku juga tidak memiliki ide apapun!

"Apa yang disukai semua orang?" Tanya Noam menatap ke langit-langit.

Disukai semua orang?

Disukai semua orang?

Tubuhku bangkit seketika, aku tahu!

"Bagaimana dengan robot musik? Robot yang bisa mengeluarkan semua musik apapun!" Aku tersenyum senang tahu akan ide ini akan luar biasa sepertinya.

"Robot musik? Bukankah itu seperti kotak musik? Apa spesialnya?" Tanya Cashel.

"Kita bisa menambahkan fitur lain seperti robot itu bisa merubah suara asli lagu. Seperti suaraku yang bisa menyanyikan semua lagu. Terkadang orang-orang sangat menyukai satu penyanyi bagaimana jika dia ingin penyanyi yang dia sukai menyanyikan lagu lain? Tidak mungkin dia memintanya langsung kepada penyanyi itu. Jadi kita bisa membuatnya dengan contoh suara juga kita bisa membuat robot itu bernyanyi bersama kita! Bukankah itu bagus? Orang-orang sangat menyukai musik! Mereka bisa bersenang-senang dengan robot ini!"

Robotic In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang